Demam Berdarah dengue adalah penyakit yang
ditularkan oleh Aedes aegypti yang sampai sekarang masih menjadi masalah
kesehatan di Indonesia. Pemberantasan Aedes aegypti dengan pemutusan
hidup siklus telah banyak dilakukan, namun sampai sekarang pengendalian
dari vektor utama penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ini masih dititik
beratkan pada pemberantasan secara kimia yag menimbulkan resistensi
serangga dan pencemaran lingkungan. Tithonia diversifolia adalah
tumbuhan yang dapat dijadikan larvasida nabati yang ramah terhadap
lingkungan, tidak menimbulkan resistensi terhadap serangga dan murah.
Dari latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan untuk
(1)mengetahui pengaruh ekstrak daun paitan terhadap mortalitas larva
Aedes aegypti, (2) berapakah nilai LC 50 dan (3) berapa nilai LT 50
ekstrak daun paitan.
Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Biologi UIN Malang pada tanggal 23 Juni 2007. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL dengan mengunakan 6 perlakuan konsentrasi yaitu 0, 0,05, 0,1 , 0,15, 0,2, 0,25 gr/100 ml yang diulang sebanyak 4 kali dan diamati pada 12, 24, 36 dan 48 jam setelah aplikasi (JSA). Data yang diperoleh dianalisi mengunakan analis SPSS dan dilakukuan uji lanjut menggunakan BNT dengan taraf 5%. Pengamatan secara deskriptif juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun paitan (EDP) terhadap larva Aedes aegyti instar III. Untuk mengetahui besar LC 50 dan LT 50 digunakan analisis probit Hsin Chi.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun paitan yang paling efektif adalah pada konsentrasi 0,2 gr/ 100 ml dengan waktu 12, 24, 36 dan 48 jam setelah aplikasi (JSA). Nilai LC 50 pada 12, 24, 36, 48 JSA berturut-turut 0,303, 0,07, 0,044 dan 0,042 gr/ 100 ml sedangkan nilai LT 50 pada konsentrasi 0,05, 0,1, 0,15, 0,2, 0,25 gr/ 100ml berturut-turut adalah 35,34, 24,3, 18,03, 13, 12,5 jam.
Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Biologi UIN Malang pada tanggal 23 Juni 2007. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL dengan mengunakan 6 perlakuan konsentrasi yaitu 0, 0,05, 0,1 , 0,15, 0,2, 0,25 gr/100 ml yang diulang sebanyak 4 kali dan diamati pada 12, 24, 36 dan 48 jam setelah aplikasi (JSA). Data yang diperoleh dianalisi mengunakan analis SPSS dan dilakukuan uji lanjut menggunakan BNT dengan taraf 5%. Pengamatan secara deskriptif juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun paitan (EDP) terhadap larva Aedes aegyti instar III. Untuk mengetahui besar LC 50 dan LT 50 digunakan analisis probit Hsin Chi.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun paitan yang paling efektif adalah pada konsentrasi 0,2 gr/ 100 ml dengan waktu 12, 24, 36 dan 48 jam setelah aplikasi (JSA). Nilai LC 50 pada 12, 24, 36, 48 JSA berturut-turut 0,303, 0,07, 0,044 dan 0,042 gr/ 100 ml sedangkan nilai LT 50 pada konsentrasi 0,05, 0,1, 0,15, 0,2, 0,25 gr/ 100ml berturut-turut adalah 35,34, 24,3, 18,03, 13, 12,5 jam.
No comments:
Post a Comment