Hama merupakan masalah utama dalam peningkatan hasil tanaman budidaya.
Untuk mengendalikan hama seringkali digunakan insektisida sintetis yang dapat
menggangu kelestarian lingkungan. Penggunaan insektisida sintetis mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan musuh alami jamur entomopatogen Beauveria
bassiana. Salah satu cara pengendalian yang sudah mulai dikembangkan adalah
penggunaan insektisida nabati yang dinilai aman tidak mengganggu kelestarian
lingkungan. Pengendalian hama dengan musuh alami Beauveria bassiana akan
mampu mengendalikan serangga hama apabila sepenuhnya mendapat kesempatan
untuk tumbuh dan berkembangbiak. Aplikasi insektisida nabati diduga akan
menyebabkan viabilitas jamur entomopatogen Beauveria bassiana menurun.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jenis bahan dan konsentrasi insektisida
nabati terhadap viabilitas jamur entomopatogen Beauveria bassiana
Penelitian ini merupakan penelitian ekspiremental dalam rancangan acak
lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan. Perlakuan terdiri atas tiga jenis biji bahan
insektisida nabati yaitu Mimba (A. indica), Mahoni (S. mahagoni) dan Srikaya (A.
squamosa), dengan konsentrasi 0%, 2%, 4%, 6%, 8% dan 10%. Masing-masing jenis
bahan insektisida ditambahkan ke dalam cawan petri yang mengandung medium
alami potato dextrosa agar (PDA). Setelah jamur diinokulasikan, kemudian cawan di
inkubasi pada suhu ruang. Rata-rata diameter koloni, produksi konidia, dan
perkecambahan dihitung setelah 2 x 24 jam inkubasi. Data kemudian dianalisis
dengan analisis variansi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa insektisida nabati ekstrak biji mahoni,
mimba, dan srikaya berpengaruh terhadap viabilitas jamur entomopatogen Beauveria
bassiana. Mahoni memberikan pengaruh penghambatan paling tinggi dengan nilai
rata-rata diameter koloni 13,17 mm, produksi konidia 6,49 x 108 dan perkecambahan
45,61%. Konsentrasi bahan nabati yang memberikan pengaruh penghambatan paling
tinggi adalah konsentrasi 10% dengan nilai rata-rata diameter koloni 6,33 mm,
produksi konidia 3,21 x 108 dan perkecambahan 28,91%. Interaksi antara jenis dan
konsentrasi bahan insektisida nabati memberikan penghambatan paling tinggi adalah
mahoni dengan konsentrasi 10% dengan nilai rata-rata diameter koloni 4,33 mm,
produksi konidia 1,43x108, dan perkecambahan konidia 21,03%.
Untuk mengendalikan hama seringkali digunakan insektisida sintetis yang dapat
menggangu kelestarian lingkungan. Penggunaan insektisida sintetis mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan musuh alami jamur entomopatogen Beauveria
bassiana. Salah satu cara pengendalian yang sudah mulai dikembangkan adalah
penggunaan insektisida nabati yang dinilai aman tidak mengganggu kelestarian
lingkungan. Pengendalian hama dengan musuh alami Beauveria bassiana akan
mampu mengendalikan serangga hama apabila sepenuhnya mendapat kesempatan
untuk tumbuh dan berkembangbiak. Aplikasi insektisida nabati diduga akan
menyebabkan viabilitas jamur entomopatogen Beauveria bassiana menurun.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jenis bahan dan konsentrasi insektisida
nabati terhadap viabilitas jamur entomopatogen Beauveria bassiana
Penelitian ini merupakan penelitian ekspiremental dalam rancangan acak
lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan. Perlakuan terdiri atas tiga jenis biji bahan
insektisida nabati yaitu Mimba (A. indica), Mahoni (S. mahagoni) dan Srikaya (A.
squamosa), dengan konsentrasi 0%, 2%, 4%, 6%, 8% dan 10%. Masing-masing jenis
bahan insektisida ditambahkan ke dalam cawan petri yang mengandung medium
alami potato dextrosa agar (PDA). Setelah jamur diinokulasikan, kemudian cawan di
inkubasi pada suhu ruang. Rata-rata diameter koloni, produksi konidia, dan
perkecambahan dihitung setelah 2 x 24 jam inkubasi. Data kemudian dianalisis
dengan analisis variansi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa insektisida nabati ekstrak biji mahoni,
mimba, dan srikaya berpengaruh terhadap viabilitas jamur entomopatogen Beauveria
bassiana. Mahoni memberikan pengaruh penghambatan paling tinggi dengan nilai
rata-rata diameter koloni 13,17 mm, produksi konidia 6,49 x 108 dan perkecambahan
45,61%. Konsentrasi bahan nabati yang memberikan pengaruh penghambatan paling
tinggi adalah konsentrasi 10% dengan nilai rata-rata diameter koloni 6,33 mm,
produksi konidia 3,21 x 108 dan perkecambahan 28,91%. Interaksi antara jenis dan
konsentrasi bahan insektisida nabati memberikan penghambatan paling tinggi adalah
mahoni dengan konsentrasi 10% dengan nilai rata-rata diameter koloni 4,33 mm,
produksi konidia 1,43x108, dan perkecambahan konidia 21,03%.
Artikel Terkait:
Skripsi Biologi
- JASA PEMBUATAN SKRIPSI
- Download Skripsi Gratis Biologi : PENGARUH UMUR PANEN DAN POSISI BIJI PADA TONGKOL TERHADAP KUALITAS FISIOLOGIS BIJI JAGUNG (Zea mays L.)
- Download Skripsi Gratis Biologi : EFEK ANTIHIPERGLIKEMIK EKSTRAK BIJI JINTAN HITAM (Nigella sativa) PADA TIKUS MODEL DIABETES TIPE II
- Download Skripsi Gratis Biologi : PENGARUH PENAMBAHAN ZPT 2,4-D (Dichlorophenoxyacetic Acid) TERHADAP PERTUMBUHAN KALUS
- Download Skripsi Gratis Biologi : PENGARUH α-TOKOFEROL TERHADAP PERSENTASE KERUSAKAN, VIABILITAS DAN ABNORMALITAS SEL
- Download Skripsi Gratis Biologi : UJI KANDUNGAN SENYAWA ISOFLAVON DAN MORFOLOGI KALUS KEDELAI (Glycine max (L) Merr) DENGAN PENAMBAHAN ZPT 2,4 D PADA MEDIA MS
- Download Skripsi Gratis Biologi : PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS BENIH KEDELAI (Glycine max (L). Merrill)
- Download Skripsi Gratis Biologi : ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI SELULOLITIK DARI FESES KAMBING
- Download Skripsi Gratis Biologi : SURVEI KADAR KARBOKSIHEMOGLOBIN (COHb) DAN KESEHATAN PEKERJA PARKIR DI PUSAT PERBELANJAAN KOTA MALANG
- Download Skripsi Gratis Biologi : STUDI KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) NGURAH RAI DENPASAR BALI
No comments:
Post a Comment