Buah Alpukat merupakan salah satu tanaman buah berpotensi yang biasa
dimanfaatkan sebagai buah meja, bahan baku industri kosmetik, obat- obatan, dll.
Permintaan konsumen buah alpukat dari tahun ke tahun berfluktuatif dan belum
dapat memenuhi tingkat kebutuhan buah alpukat dimasyarakat yang semakin
meningkat. Salah satu kendala dalam usaha pemenuhan kebutuhan buah alpukat
ini adalah karena rusaknya buah alpukat sebelum sampai ketempat tujuan atau
sebelum dikonsumsi. Oleh karena itu upaya untuk memperlambat pematangannya
perlu dilakukan agar buah masih dalam kondisi yang baik sampai siap
dikonsumsi. Salah satu upaya untuk memperlambat pematangan buah alpukat
yaitu dengan merendam buah alpukat ke dalam larutan CaCl2 (Kalsium Klorida)
yang telah dilaporkan dapat menunda pematangan buah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan
lama perendaman dalam CaCl2 terhadap pematangan buah alpukat. Pada
penelitian ini digunakan rancangan percobaan, Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan dua faktor yang masing- masing faktor mempunyai 3 level. Faktor
yang pertama adalah konsentrai (K) larutan CaCl2 dengan 3 level (0%, 4%, dan
8%) dan faktor kedua adalah lama perendaman (L) dengan level (90 menit, 120
menit, dan 150 menit). Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis varian pada
taraf uji 5%. Untuk mengetahui perlakuan yang memberikan respon optimum
pada faktor tunggal dilakukan uji UJD 5%, sedangkan untuk mengetahui
perlakuan yang memberikan respon optimum pada faktor ganda dilakukan uji
DMRT 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara perendaman
dalam konsentrasi larutan CaCl2 dengan lama perendaman yang berbeda terhadap
pematangan buah alpukat, kecuali pada uji tekstur hari ke- 9 tidak terjadi interaksi
antara lama perendaman dengan konsentrasi larutan CaCl2. Perlakuan terbaik
untuk faktor konsentrasi larutan CaCl2 yaitu pada konsentrasi 8% dengan nilai
rerata tekstur hari ke-3 (9,83 N), hari ke-6 (6,53 N), hari ke-9 (3,32 N), kecerahan
(L*) hari ke-3 (67,53), hari ke-6 (63,50), hari ke-9 (61,93), dan kadar Ca setelah
matang optimum (0,46%). Perlakuan terbaik untuk faktor lama perendaman yaitu
pada lama perendaman selama 150 menit dengan nilai rerata tekstur hari ke- 3
(8,67 N), hari ke- 6 (5,97 N), hari ke- 9 (2,53 N), kecerahan (L*) hari ke- 3
(63,47), hari ke- 6 (61,70), hari ke- 9 (58,03), dan kadar Ca setelah matang
optimum (0,37%). Perlakuan terbaik untuk faktor interaksi yaitu pada konsentrasi
CaCl2 8% dan lama perendaman selama 150 menit dengan nilai rerata tekstur hari
ke- 3 (14,8 N), hari ke- 6 (11,2 N), kecerahan (L*) hari ke- 3 (70,4), hari ke- 6
(65,3), hari ke- 9 (62,6), dan kadar Ca setelah matang optimum (0,52%).
dimanfaatkan sebagai buah meja, bahan baku industri kosmetik, obat- obatan, dll.
Permintaan konsumen buah alpukat dari tahun ke tahun berfluktuatif dan belum
dapat memenuhi tingkat kebutuhan buah alpukat dimasyarakat yang semakin
meningkat. Salah satu kendala dalam usaha pemenuhan kebutuhan buah alpukat
ini adalah karena rusaknya buah alpukat sebelum sampai ketempat tujuan atau
sebelum dikonsumsi. Oleh karena itu upaya untuk memperlambat pematangannya
perlu dilakukan agar buah masih dalam kondisi yang baik sampai siap
dikonsumsi. Salah satu upaya untuk memperlambat pematangan buah alpukat
yaitu dengan merendam buah alpukat ke dalam larutan CaCl2 (Kalsium Klorida)
yang telah dilaporkan dapat menunda pematangan buah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan
lama perendaman dalam CaCl2 terhadap pematangan buah alpukat. Pada
penelitian ini digunakan rancangan percobaan, Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan dua faktor yang masing- masing faktor mempunyai 3 level. Faktor
yang pertama adalah konsentrai (K) larutan CaCl2 dengan 3 level (0%, 4%, dan
8%) dan faktor kedua adalah lama perendaman (L) dengan level (90 menit, 120
menit, dan 150 menit). Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis varian pada
taraf uji 5%. Untuk mengetahui perlakuan yang memberikan respon optimum
pada faktor tunggal dilakukan uji UJD 5%, sedangkan untuk mengetahui
perlakuan yang memberikan respon optimum pada faktor ganda dilakukan uji
DMRT 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara perendaman
dalam konsentrasi larutan CaCl2 dengan lama perendaman yang berbeda terhadap
pematangan buah alpukat, kecuali pada uji tekstur hari ke- 9 tidak terjadi interaksi
antara lama perendaman dengan konsentrasi larutan CaCl2. Perlakuan terbaik
untuk faktor konsentrasi larutan CaCl2 yaitu pada konsentrasi 8% dengan nilai
rerata tekstur hari ke-3 (9,83 N), hari ke-6 (6,53 N), hari ke-9 (3,32 N), kecerahan
(L*) hari ke-3 (67,53), hari ke-6 (63,50), hari ke-9 (61,93), dan kadar Ca setelah
matang optimum (0,46%). Perlakuan terbaik untuk faktor lama perendaman yaitu
pada lama perendaman selama 150 menit dengan nilai rerata tekstur hari ke- 3
(8,67 N), hari ke- 6 (5,97 N), hari ke- 9 (2,53 N), kecerahan (L*) hari ke- 3
(63,47), hari ke- 6 (61,70), hari ke- 9 (58,03), dan kadar Ca setelah matang
optimum (0,37%). Perlakuan terbaik untuk faktor interaksi yaitu pada konsentrasi
CaCl2 8% dan lama perendaman selama 150 menit dengan nilai rerata tekstur hari
ke- 3 (14,8 N), hari ke- 6 (11,2 N), kecerahan (L*) hari ke- 3 (70,4), hari ke- 6
(65,3), hari ke- 9 (62,6), dan kadar Ca setelah matang optimum (0,52%).
No comments:
Post a Comment