Tanah masam Ultisol kurang produktif untuk
pertanian karena adanya leaching (pencucian) unsur hara yang terjadi
secara intensif, sehingga mengakibatkan defisiens unsur hara, kapasitas
tukar kation rendah dan kadar aluminium tinggi. Kondisi ini kurang
sesuai untuk tanaman kedelai, akan tetapi kesuburannya dapat diperbaiki
dengan penambahan pupuk organik, anorganik dan hayati yang
dikombinasikan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menentukan
efektivitas pupuk Urea (nitrogen) terhadap pertumbuhan dan hasil
kedelai. 2) Menentukan efektivitas multi isolat dalam berbagai formula
terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai di tanah masam Ultisol.
Penelitian dilakukan di rumah kaca Balai Penelitian Tanaman
Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI) Malang pada bulan
Juni-Agustus 2008. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Acak
Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor
pertama yaitu: pemupukan nitrogen pada berbagai dosis (kontrol, 50, 100
dan 150 kg/ha). Faktor kedua adalah multi isolat (Rhizobium ILeTRYsoy 4)
dalam berbagai formula. 1) pelet Rhizobium ILeTRYsoy 4. 2) pelet
Rhizobium ILeTRYsoy 4+dolomit+SP 36. 3) pelet Rhizobium ILeTRYsoy
4+dolomit +SP 36+bokashi. 4) menggunakan legin dan 5) kontrol (tanpa
inokulasi). Variabel yang diamati meliputi: tinggi tanaman, kadar
klorofil, jumlah bintil akar efektif, jumlah polong, berat polong,
jumlah biji, berat biji dan berat 100 biji pertanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan Urea sebagai sumber nitrogen pada dosis 150 kg/ha dapat meningkatkan indeks klorofil daun dari 31.75 (kontrol) menjadi 34.89 pada masa akhir vegetatif (45 hst). Sedangkan inokulasi multi isolat dalam berbagai formula tidak berpengaruh terhadap peningkatan indeks klorofil. Inokulasi multi isolat (Rhizobium ILeTRYsoy 4) dapat meningkatkan jumlah bintil akar efektif dari 0.83 pertanaman menjadi 20.08 pertanaman. Tidak terjadi interaksi antara pemupukan Urea sebagai sumber nitrogen dan inokulasi multi isolat terhadap semua variabel pengamatan. Pada variabel tinggi tanaman, berat kering brangkasan, jumlah polong pertanaman, berat polong pertanaman, jumlah biji pertanaman, berat biji pertanaman dan berat 100 biji tidak dipengaruhi oleh pemupukan nitrogen dari Urea hingga 150 kg/ha dan inokulasi multi isolat Rhizobium ILeTRYsoy 4 dalam berbagai formula.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan Urea sebagai sumber nitrogen pada dosis 150 kg/ha dapat meningkatkan indeks klorofil daun dari 31.75 (kontrol) menjadi 34.89 pada masa akhir vegetatif (45 hst). Sedangkan inokulasi multi isolat dalam berbagai formula tidak berpengaruh terhadap peningkatan indeks klorofil. Inokulasi multi isolat (Rhizobium ILeTRYsoy 4) dapat meningkatkan jumlah bintil akar efektif dari 0.83 pertanaman menjadi 20.08 pertanaman. Tidak terjadi interaksi antara pemupukan Urea sebagai sumber nitrogen dan inokulasi multi isolat terhadap semua variabel pengamatan. Pada variabel tinggi tanaman, berat kering brangkasan, jumlah polong pertanaman, berat polong pertanaman, jumlah biji pertanaman, berat biji pertanaman dan berat 100 biji tidak dipengaruhi oleh pemupukan nitrogen dari Urea hingga 150 kg/ha dan inokulasi multi isolat Rhizobium ILeTRYsoy 4 dalam berbagai formula.
No comments:
Post a Comment