Jahe merah (Zingiber officinale Rosc) merupakan
tanaman rempah-rempah yang mengandung senyawa biokaktif seperti
gingerol, oleoresin, zingiron, shogaol yang merupakan senyawa fenolik
yang bersifat antioksidan sebagai peredam radikal bebas sehingga dapat
melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Hal ini yang mendorong peneliti
untuk mengetahui pengaruh ekstrak rimpang jahe (Zingiber officinale)
terhadap gambaran histologis ginjal tikus putih (Rattus norvegicus)
terpapar zat allethrin. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4
ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah tikus putih tanpa perlakuan
sebagai kontrol negatif (-) dan dengan perlakuan paparan zat allethrin
sebagai kntrol positif (+), tikus putih yang diberi perlakuan ektrak
rimpang jahe dengan dosis 100,125,150,175,200 mg/kg BB dengan paparan
allethrin. penelitian ini dilakukan di Laboratorium Jurusan Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang pada bulan Mei sampai
Juli 2010. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ANAVA satu
arah dengan taraf signifikansi 1% dan untuk mengetahui perbedaan pada
setiap perlakuan dilanjutkan Uji Beda Nyata Terkecil 1%. Hasil
penelitian ini menunjukkan ada pengaruh pemberian ekstrak rimpang jahe
terhadap jumlah sel nekrosis pada jaringan glomerulus dan tubulus ginjal
tikus putih. Perlakuan pemberian dosis jahe 200 mg/kg BB efektif untuk
menurunkan jumlah sel nekrosis pada jaringan glomerulus dan tubulus
dibandingkan dengan dosis 100,125,150,175 mg/kg BB.
No comments:
Post a Comment