Air merupakan suatu zat yang sangat dibutuhkan, dimana semua makhluk
hidup di muka bumi ini membutuhkan air. Bagi manusia air adalah kebutuhan
pokok sehingga air dapat disebut juga sebagai zat kehidupan. Air dapat dijadikan
sebagai tempat hidup bakteri pathogen yang berbahaya apabila dikonsumsi dan
digunakan. Sehingga perlu adanya perlindungan dan perhatian terhadap air bersih
agar tidak menjadi ancaman terhadap kesehatan masyarakat. Yaitu dengan
melakukan pengolahan dan desinfeksi
Untuk mengetahui seberapa besar dosis chlorine yang dibutuhkan oleh air
bersih di tandon RSU. Dr. Saiful Anwar Malang, yang berasal dari tiga jenis
yaitu; (1) Tandon air bersih PDAM, (2) Tandon air bersih bawah tanah (ABT) (3)
Tandon air bersih campuran ABT dan PDAM, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian efektivitas proses chlorinasi terhadap penurunan bakteri
Escherichia coli dan residu chlor pada instalasi pengolahan air bersih RSU. Dr.
Saiful Anwar Malang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah efektivitas
pembubuhan chlor pada ketiga sampel dengan dosis 0.006 gr/l; 0.012 gr/l; 0.018
gr/l; 0.024 gr/l; 0.03 gr/l sebagai bahan desinfektan untuk menurunkan bakteri
Escherichia coli dan residu chlor pada pengolahan instalasi air bersih di tandon
RSU. Dr. Saiful Anwar Malang.
Sebelum dilakukan chlorinasi kualitas air bersih yang terdapat dalam
tandon sumber air bersih RSU. Dr. Saiful Anwar Malang, dari hasil penelitian
jumlah total bakteri E. coli pada (1) Tandon air bersih PDAM adalah 5
koloni/100ml; memenuhi syarat, (2) Tandon air bersih bawah tanah (ABT) adalah
78 koloni/100ml; tidak memenuhi syarat dan (3) Tandon air bersih campuran
ABT dan PDAM adalah 60 koloni/100ml, tidak memenuhi syarat seharusnya
jumlah koloni bakteri E. coli yang diperbolehkan 10.
Pembubuhan dosis chlor yang efektif pada air bersih sebagai bahan
desinfektan terhadap penurunan bakteri E. coli dan sisa chlor yang sesuai dengan
standart Permenkes NO: 416/Menkes/PER/1990 adalah (1) Tandon air bersih
PDAM adalah dengan dosis 0,006gr/l dengan hasil jumlah total bakteri E. coli 3
koloni dan sisa chlor 0,24 ppm, (2) Tandon air bersih bawah tanah (ABT) adalah
dengan dosis 0,024gr/l dengan hasil jumlah total bakteri E. coli 5 koloni dan sisa
chlor 0,40ppm, (3) Tandon air bersih campuran ABT dan PDAM adalah dengan
dosis 0,024gr/l dengan hasil jumlah total bakteri E. coli 3 koloni dan sisa chlor
0,29 ppm.
hidup di muka bumi ini membutuhkan air. Bagi manusia air adalah kebutuhan
pokok sehingga air dapat disebut juga sebagai zat kehidupan. Air dapat dijadikan
sebagai tempat hidup bakteri pathogen yang berbahaya apabila dikonsumsi dan
digunakan. Sehingga perlu adanya perlindungan dan perhatian terhadap air bersih
agar tidak menjadi ancaman terhadap kesehatan masyarakat. Yaitu dengan
melakukan pengolahan dan desinfeksi
Untuk mengetahui seberapa besar dosis chlorine yang dibutuhkan oleh air
bersih di tandon RSU. Dr. Saiful Anwar Malang, yang berasal dari tiga jenis
yaitu; (1) Tandon air bersih PDAM, (2) Tandon air bersih bawah tanah (ABT) (3)
Tandon air bersih campuran ABT dan PDAM, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian efektivitas proses chlorinasi terhadap penurunan bakteri
Escherichia coli dan residu chlor pada instalasi pengolahan air bersih RSU. Dr.
Saiful Anwar Malang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah efektivitas
pembubuhan chlor pada ketiga sampel dengan dosis 0.006 gr/l; 0.012 gr/l; 0.018
gr/l; 0.024 gr/l; 0.03 gr/l sebagai bahan desinfektan untuk menurunkan bakteri
Escherichia coli dan residu chlor pada pengolahan instalasi air bersih di tandon
RSU. Dr. Saiful Anwar Malang.
Sebelum dilakukan chlorinasi kualitas air bersih yang terdapat dalam
tandon sumber air bersih RSU. Dr. Saiful Anwar Malang, dari hasil penelitian
jumlah total bakteri E. coli pada (1) Tandon air bersih PDAM adalah 5
koloni/100ml; memenuhi syarat, (2) Tandon air bersih bawah tanah (ABT) adalah
78 koloni/100ml; tidak memenuhi syarat dan (3) Tandon air bersih campuran
ABT dan PDAM adalah 60 koloni/100ml, tidak memenuhi syarat seharusnya
jumlah koloni bakteri E. coli yang diperbolehkan 10.
Pembubuhan dosis chlor yang efektif pada air bersih sebagai bahan
desinfektan terhadap penurunan bakteri E. coli dan sisa chlor yang sesuai dengan
standart Permenkes NO: 416/Menkes/PER/1990 adalah (1) Tandon air bersih
PDAM adalah dengan dosis 0,006gr/l dengan hasil jumlah total bakteri E. coli 3
koloni dan sisa chlor 0,24 ppm, (2) Tandon air bersih bawah tanah (ABT) adalah
dengan dosis 0,024gr/l dengan hasil jumlah total bakteri E. coli 5 koloni dan sisa
chlor 0,40ppm, (3) Tandon air bersih campuran ABT dan PDAM adalah dengan
dosis 0,024gr/l dengan hasil jumlah total bakteri E. coli 3 koloni dan sisa chlor
0,29 ppm.
No comments:
Post a Comment