Sawah merupakan salah satu ekosistem penting untuk menunjang
kehidupan manusia. Menjaga keseimbangan ekosistem sawah berarti menjaga
kelestarian kehidupan manusia. Sebab bahan makanan pokok penduduk Indonesia
berasal dan sawah. Selain itu perekonomian petani juga ditunjang oleh sawah.
Sawah yang memiliki ekosistem seimbang dan keragaman populasi, khususnya
musuh alami, berarti secara tidak langsung membantu petani untuk menekan biaya
produksi pertanian. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sebagian
kecil dari komponen ekosistem sawah, yaitu tumbuhan, terhadap populasi seranggaserangga
di areal sawah.
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yang dilakukan pada bulan
Oktober-Nopember 2004. Objek penelitian ini adalah populasi serangga pada areal
sawah yang di daerah tersebut terdapat tumbuhan Ipomoea crassicaulis Roob.
Lokasi pengamatan dibagi menjadi 3, yaitu pada tumbuhan, di dekat tumbuhan (± 1
m2 disekitar tumbuhan) dan di daerah yang jauh dari tumbuhan (± 5 meter dan
tumbuhan). Sampel data diambil dengan membuat plot berukuran 1 m2 sebanyak 4
plot pada daerah yang dekat dengan Ipomoea crassicaulis Roob. dan 4 plot di
daerah yang jauh dari Ipomoea crassicaulis Roob., dengan demikian terdapat 8 plot.
Jarak antara plot satu dengan lainnya adalah ± 5 meter. Pengamatan sebayak 10 kali
ulangan. Data yang diperoleh berupa keragaman serangga pada tumbuhan Ipomoea
crassicaulis Roob., pada daerah yang dekat dengan tumbuhan dan di daerah yang
jauh dari tumbuhan serta kepadatan populasi masing-masing famili serangga di
daerah/ areal yang diamati.
Berdasarkan basil penelitian ini ditemukan 12 famili serangga dari 6 ordo. 9
famili serangga ditemukan di tumbuhan Ipomoea crassicaulis Roob., 10 famili
serangga di daerah yang dekat dengan tumbuhan dan 11 famili serangga di daerah
yang jauh dan Ipomoea crassicaulis Roob. Famili serangga yang ditemukan di dekat
Ipomoea crassicaulis Roob. yang memiliki kepadatan populasi tertinggi adalah
Coccinelidae yang memiliki kepadatan 858,80 individu/ 8 m2 dan Syrpidae yang
memiliki kepadatan 421,33 individu/ 8 m2. Sedangkan famili serangga yang
ditemukan di daerah yang jauh dan Ipomoea crassicaulis Roob. yang memiliki
kepadatan tertinggi adalah Coccinelidae yang memiliki kepadatan 1118 individu/ 8
m2 dan Acrididae yang memiliki kepadatan 558,13 individu. Jumlah seluruh
populasi serangga di daerah yang dekat dengan tumbuhan Ipomoea crassicaulis
Roob. adalah 1139,11 individu sedangkan di daerah yang jauh dari Ipomoea
crassicaulis Roob. adalah 2324,39 individu, dengan demikian maka populasi
serangga di daerah yang jauh dan Ipomoea crassicaulis Roob. lebih banyak 1185,28
individu dibandingkan dengan daerah yang dekat dengan Ipomoea crassicaulis
Roob.
kehidupan manusia. Menjaga keseimbangan ekosistem sawah berarti menjaga
kelestarian kehidupan manusia. Sebab bahan makanan pokok penduduk Indonesia
berasal dan sawah. Selain itu perekonomian petani juga ditunjang oleh sawah.
Sawah yang memiliki ekosistem seimbang dan keragaman populasi, khususnya
musuh alami, berarti secara tidak langsung membantu petani untuk menekan biaya
produksi pertanian. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sebagian
kecil dari komponen ekosistem sawah, yaitu tumbuhan, terhadap populasi seranggaserangga
di areal sawah.
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yang dilakukan pada bulan
Oktober-Nopember 2004. Objek penelitian ini adalah populasi serangga pada areal
sawah yang di daerah tersebut terdapat tumbuhan Ipomoea crassicaulis Roob.
Lokasi pengamatan dibagi menjadi 3, yaitu pada tumbuhan, di dekat tumbuhan (± 1
m2 disekitar tumbuhan) dan di daerah yang jauh dari tumbuhan (± 5 meter dan
tumbuhan). Sampel data diambil dengan membuat plot berukuran 1 m2 sebanyak 4
plot pada daerah yang dekat dengan Ipomoea crassicaulis Roob. dan 4 plot di
daerah yang jauh dari Ipomoea crassicaulis Roob., dengan demikian terdapat 8 plot.
Jarak antara plot satu dengan lainnya adalah ± 5 meter. Pengamatan sebayak 10 kali
ulangan. Data yang diperoleh berupa keragaman serangga pada tumbuhan Ipomoea
crassicaulis Roob., pada daerah yang dekat dengan tumbuhan dan di daerah yang
jauh dari tumbuhan serta kepadatan populasi masing-masing famili serangga di
daerah/ areal yang diamati.
Berdasarkan basil penelitian ini ditemukan 12 famili serangga dari 6 ordo. 9
famili serangga ditemukan di tumbuhan Ipomoea crassicaulis Roob., 10 famili
serangga di daerah yang dekat dengan tumbuhan dan 11 famili serangga di daerah
yang jauh dan Ipomoea crassicaulis Roob. Famili serangga yang ditemukan di dekat
Ipomoea crassicaulis Roob. yang memiliki kepadatan populasi tertinggi adalah
Coccinelidae yang memiliki kepadatan 858,80 individu/ 8 m2 dan Syrpidae yang
memiliki kepadatan 421,33 individu/ 8 m2. Sedangkan famili serangga yang
ditemukan di daerah yang jauh dan Ipomoea crassicaulis Roob. yang memiliki
kepadatan tertinggi adalah Coccinelidae yang memiliki kepadatan 1118 individu/ 8
m2 dan Acrididae yang memiliki kepadatan 558,13 individu. Jumlah seluruh
populasi serangga di daerah yang dekat dengan tumbuhan Ipomoea crassicaulis
Roob. adalah 1139,11 individu sedangkan di daerah yang jauh dari Ipomoea
crassicaulis Roob. adalah 2324,39 individu, dengan demikian maka populasi
serangga di daerah yang jauh dan Ipomoea crassicaulis Roob. lebih banyak 1185,28
individu dibandingkan dengan daerah yang dekat dengan Ipomoea crassicaulis
Roob.
No comments:
Post a Comment