Dalam AlQur’an
telah disebutkan ayatayat
yang menjelaskan tentang
kekuasaan Allah, sehingga apa yang telah diciptakanNya patut disyukuri dan
dipelajari (QS AlImran
190 – 191). Tanaman Kapas (Gossypium hirsutum L.)
adalah tanaman yang sangat penting bagi negara tidak terkecuali negara
Indonesia. Industri yang terkait dengan perkapasan menyerap tenaga kerja yang
tidak sedikit, serta devisa yang di peroleh dari ekspor barang yang terbuat dari
kapas sangat besar (terakhir 8,7 milyar US $/tahun). Selain itu, kebutuhan pokok
manusia yang mendasar adalah sandang dan pangan, melebihi kebutuhan
perumahan dan kendaraan, namun produksi tanaman kapas di Indonesia masih
rendah sehingga berkembang tidak sesuai dengan harapan. Hal ini dikarenakan
terjadi kemunduran viabilitas benih kapas oleh faktor penyimpanan, sehingga
viabilitas benih perlu ditingkatkan dengan teknik priming menggunakan
Polyethylene Glycol (PEG) 6000. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh priming menggunakan Polyethylene Glycol (PEG) 6000 terhadap
viabilitas tanaman Kapas (Gossypium hirsutum L.).
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang pada bulan Maret April
2009. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor dan 3
kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi PEG 6000 yakni konsentrasi 0
ppm, 3 ppm, 5 ppm, 7 ppm. Faktor kedua adalah perlakuan lama perendaman,
meliputi perendaman 3 jam, 6 jam dan 9 jam.
Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan analisis variansi
dan untuk mengetahui kombinasi perlakuan terbaik dilakukan uji Duncan
Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf signifikan 5%. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh priming menggunakan PEG 6000 terhadap
viabilitas benih Tanaman Kapas (Gossypium hirsutum L.). Perlakuan konsentrasi
PEG 6000 3 ppm memberikan nilai viabilitas yang tinggi. Perlakuan lama
perendaman dalam PEG 6000 3 jam memberikan nilai viabilitas yang tinggi.
Sedangkan untuk interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman hanya
terdapat interaksi pada persentase daya berkecambah, panjang hipokotil dan
waktu berkecambah, perlakuan yang memberikan nilai viabilitas yang tinggi yaitu
konsentrasi 3 ppm dengan lama perendaman 3 jam.
telah disebutkan ayatayat
yang menjelaskan tentang
kekuasaan Allah, sehingga apa yang telah diciptakanNya patut disyukuri dan
dipelajari (QS AlImran
190 – 191). Tanaman Kapas (Gossypium hirsutum L.)
adalah tanaman yang sangat penting bagi negara tidak terkecuali negara
Indonesia. Industri yang terkait dengan perkapasan menyerap tenaga kerja yang
tidak sedikit, serta devisa yang di peroleh dari ekspor barang yang terbuat dari
kapas sangat besar (terakhir 8,7 milyar US $/tahun). Selain itu, kebutuhan pokok
manusia yang mendasar adalah sandang dan pangan, melebihi kebutuhan
perumahan dan kendaraan, namun produksi tanaman kapas di Indonesia masih
rendah sehingga berkembang tidak sesuai dengan harapan. Hal ini dikarenakan
terjadi kemunduran viabilitas benih kapas oleh faktor penyimpanan, sehingga
viabilitas benih perlu ditingkatkan dengan teknik priming menggunakan
Polyethylene Glycol (PEG) 6000. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh priming menggunakan Polyethylene Glycol (PEG) 6000 terhadap
viabilitas tanaman Kapas (Gossypium hirsutum L.).
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang pada bulan Maret April
2009. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor dan 3
kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi PEG 6000 yakni konsentrasi 0
ppm, 3 ppm, 5 ppm, 7 ppm. Faktor kedua adalah perlakuan lama perendaman,
meliputi perendaman 3 jam, 6 jam dan 9 jam.
Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan analisis variansi
dan untuk mengetahui kombinasi perlakuan terbaik dilakukan uji Duncan
Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf signifikan 5%. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh priming menggunakan PEG 6000 terhadap
viabilitas benih Tanaman Kapas (Gossypium hirsutum L.). Perlakuan konsentrasi
PEG 6000 3 ppm memberikan nilai viabilitas yang tinggi. Perlakuan lama
perendaman dalam PEG 6000 3 jam memberikan nilai viabilitas yang tinggi.
Sedangkan untuk interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman hanya
terdapat interaksi pada persentase daya berkecambah, panjang hipokotil dan
waktu berkecambah, perlakuan yang memberikan nilai viabilitas yang tinggi yaitu
konsentrasi 3 ppm dengan lama perendaman 3 jam.
No comments:
Post a Comment