Minuman fermentasi kombucha mengandung Vitamin B1, B2, B3, B6,
B12, B15, C, asam folat, asam glukoronat, asam glukonat, asam asetat, asam
khondrotin sulfat, asam hyaluronik, asam laktat, acetaminophen, asam amino
esensial dan enzim. Senyawa yang terkandung didalam minuman kombucha
dapat dimanfaatkan sebagai bahan antimikroba. Kultur kombucha dapat
diinokulasikan pada jenis medium selain teh, seperti kopi dan rosela. Minuman
teh, kopi dan rosela adalah minuman yang mempunyai zat antimikroba tertentu
didalamnya. Pada proses fermentasi kombucha, terjadi pembentukan zat asam
oleh aktivitas mikroba yang ada didalamnya secara terus menerus sampai zat gula
didalamnya habis. Kandungan asam asetat pada minuman ini mempunyai sifat
mengikat toksin dan dapat menjadi bentuk ester yang mudah larut dalam air,
selain itu kombucha juga bersifat constrictor (pengerut) lipofilik yang dapat
bersifat toksik bagi mikroba patogen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kondisi dan potensi medium kombucha (teh, kopi, rosela) dalam menghambat
pertumbuhan bakteri patogen (Vibrio cholerae dan Bacillus cereus).
Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) Faktorial dengan 15 perlakuan dan 3 ulangan, apabila terdapat
perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan (UJD) 0,05/0,01.
Perlakuan dalam penelitian ini adalah perbedaan jenis medium (teh, kopi, rosela)
dan lama fermentasi (3, 6, 9 dan 12 hari) kultur kombucha. Penelitian
dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Islam (UIN) Maulana
Malik Ibrahim Malang. Analisis pH medium, ketebalan nata dan daya hambat
bakteri dilaksanakan di Laboratorium mikrobiologi sedangkan analisis total
padatan terlarut dan total asam medium dilaksanakan di Laboratorium Kimia
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi perbedaan jenis medium
dan lama fermentasi minuman kombucha (teh, kopi, rosela) mempunyai potensi
daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Vibrio cholerae dan Bacillus cereus.
Berdasarkan hasil penelitian, diameter zona hambat terbesar pada bakteri
Vibrio cholerae ditunjukkan oleh kombucha teh (8,67mm) dengan lama
fermentasi 12 hari, sedangkan diameter zona hambat terbesar pada bakteri
Bacillus cereus ditunjukkan oleh kombucha rosela (6,33mm) dengan lama
fermentasi 12 hari, penurunan nilai pH terbesar terjadi pada
kombucha kopi (6,7 - 3,7), peningkatan ketebalan nata terbesar terjadi pada
kombucha teh (1,80mm - 4,2mm), peningkatan total asam terbesar terjadi pada
kombucha kopi (0,16% - 1,03%) dan penurunan total padatan terlarut terbesar
terjadi pada kombucha kopi (13,52 °Brix – 13,48 °Brix).
B12, B15, C, asam folat, asam glukoronat, asam glukonat, asam asetat, asam
khondrotin sulfat, asam hyaluronik, asam laktat, acetaminophen, asam amino
esensial dan enzim. Senyawa yang terkandung didalam minuman kombucha
dapat dimanfaatkan sebagai bahan antimikroba. Kultur kombucha dapat
diinokulasikan pada jenis medium selain teh, seperti kopi dan rosela. Minuman
teh, kopi dan rosela adalah minuman yang mempunyai zat antimikroba tertentu
didalamnya. Pada proses fermentasi kombucha, terjadi pembentukan zat asam
oleh aktivitas mikroba yang ada didalamnya secara terus menerus sampai zat gula
didalamnya habis. Kandungan asam asetat pada minuman ini mempunyai sifat
mengikat toksin dan dapat menjadi bentuk ester yang mudah larut dalam air,
selain itu kombucha juga bersifat constrictor (pengerut) lipofilik yang dapat
bersifat toksik bagi mikroba patogen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kondisi dan potensi medium kombucha (teh, kopi, rosela) dalam menghambat
pertumbuhan bakteri patogen (Vibrio cholerae dan Bacillus cereus).
Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) Faktorial dengan 15 perlakuan dan 3 ulangan, apabila terdapat
perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan (UJD) 0,05/0,01.
Perlakuan dalam penelitian ini adalah perbedaan jenis medium (teh, kopi, rosela)
dan lama fermentasi (3, 6, 9 dan 12 hari) kultur kombucha. Penelitian
dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Islam (UIN) Maulana
Malik Ibrahim Malang. Analisis pH medium, ketebalan nata dan daya hambat
bakteri dilaksanakan di Laboratorium mikrobiologi sedangkan analisis total
padatan terlarut dan total asam medium dilaksanakan di Laboratorium Kimia
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi perbedaan jenis medium
dan lama fermentasi minuman kombucha (teh, kopi, rosela) mempunyai potensi
daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Vibrio cholerae dan Bacillus cereus.
Berdasarkan hasil penelitian, diameter zona hambat terbesar pada bakteri
Vibrio cholerae ditunjukkan oleh kombucha teh (8,67mm) dengan lama
fermentasi 12 hari, sedangkan diameter zona hambat terbesar pada bakteri
Bacillus cereus ditunjukkan oleh kombucha rosela (6,33mm) dengan lama
fermentasi 12 hari, penurunan nilai pH terbesar terjadi pada
kombucha kopi (6,7 - 3,7), peningkatan ketebalan nata terbesar terjadi pada
kombucha teh (1,80mm - 4,2mm), peningkatan total asam terbesar terjadi pada
kombucha kopi (0,16% - 1,03%) dan penurunan total padatan terlarut terbesar
terjadi pada kombucha kopi (13,52 °Brix – 13,48 °Brix).
No comments:
Post a Comment