Kesehatan merupakan salah satu kenikmatan dari Allah SWT yang harus
senantiasa dijaga. Pola hidup yang kurang baik saat ini menimbulkan berbagai penyakit,
seperti diabetes mellitus (DM). DM merupakan penyakit yang menyebabkan
meningkatnya aktivitas radikal bebas yang pada akhirnya menimbulkan berbagai
penyakit komplikasi yang mengikutinya. Aktivitas radikal bebas tersebut hanya bisa
dihambat dengan adanya antioksidan. Pada saat ini banyak ilmuwan yang menggunakan
bahan alam sebagai antioksidan. Salah satu tanaman yang telah terbukti banyak
mengandung antioksidan adalah teh hijau. Kandungan teh yang telah dipercaya dapat
membantu sistem antioksidan dalam tubuh adalah flavonoid, vitamin, mineral, dan
enzim. Melihat potensi antioksidan di dalam teh hijau tersebut, maka dalam penelitian ini
akan di uji potensi teh hijau dalam menurunkan aktivitas radikal bebas yang diakibatkan
penyakit diabetes.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam empat ulangan. Sedangkan perlakuan yang
digunakan adalah pemberian teh hijau (Camelia sinensis) dengan tiga dosis, yaitu dosis 1
(14,56 mg/oral/hari), dosis 2 (29,12 mg/oral/hari), dan dosis 3 (58,24 mg/oral/hari).
Untuk mengukur aktivitas radikal bebas, parameter yang digunakan adalah kadar MDA
(Malondialdehyde). Pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2007 – Agustus 2007, yang
bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan dan Laboratorium Biologi Sel dan
Molekuler, Jurusan Biologi, Universitas Brawijaya Malang. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Analisis Variansi (ANOVA) dengan taraf signifikansi 99%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian teh hijau (Camelia sinensis)
memberikan pengaruh terhadap penurunan aktivitas radikal bebas pada hepar mencit
(Mus musculus) diabetes. Dari ketiga dosis teh hijau yang diberikan, dosis 2 (29,12
mg/oral/hari) merupakan dosis yang paling tinggi dalam menurunkan kadar MDA (3,400
mg MDA/ml) hingga mendekati kadar normal (3,450 mg MDA/ml). Tetapi, secara
statistik diantara ketiga dosis pemberian teh hijau yang diberikan, tidak mempunyai
perbedaan secara nyata. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga dosis tersebut memiliki
efektitas yang sama dalam menurunkan aktivitas radikal bebas pada hepar mencit (Mus
musculus) diabetes.
senantiasa dijaga. Pola hidup yang kurang baik saat ini menimbulkan berbagai penyakit,
seperti diabetes mellitus (DM). DM merupakan penyakit yang menyebabkan
meningkatnya aktivitas radikal bebas yang pada akhirnya menimbulkan berbagai
penyakit komplikasi yang mengikutinya. Aktivitas radikal bebas tersebut hanya bisa
dihambat dengan adanya antioksidan. Pada saat ini banyak ilmuwan yang menggunakan
bahan alam sebagai antioksidan. Salah satu tanaman yang telah terbukti banyak
mengandung antioksidan adalah teh hijau. Kandungan teh yang telah dipercaya dapat
membantu sistem antioksidan dalam tubuh adalah flavonoid, vitamin, mineral, dan
enzim. Melihat potensi antioksidan di dalam teh hijau tersebut, maka dalam penelitian ini
akan di uji potensi teh hijau dalam menurunkan aktivitas radikal bebas yang diakibatkan
penyakit diabetes.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam empat ulangan. Sedangkan perlakuan yang
digunakan adalah pemberian teh hijau (Camelia sinensis) dengan tiga dosis, yaitu dosis 1
(14,56 mg/oral/hari), dosis 2 (29,12 mg/oral/hari), dan dosis 3 (58,24 mg/oral/hari).
Untuk mengukur aktivitas radikal bebas, parameter yang digunakan adalah kadar MDA
(Malondialdehyde). Pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2007 – Agustus 2007, yang
bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan dan Laboratorium Biologi Sel dan
Molekuler, Jurusan Biologi, Universitas Brawijaya Malang. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Analisis Variansi (ANOVA) dengan taraf signifikansi 99%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian teh hijau (Camelia sinensis)
memberikan pengaruh terhadap penurunan aktivitas radikal bebas pada hepar mencit
(Mus musculus) diabetes. Dari ketiga dosis teh hijau yang diberikan, dosis 2 (29,12
mg/oral/hari) merupakan dosis yang paling tinggi dalam menurunkan kadar MDA (3,400
mg MDA/ml) hingga mendekati kadar normal (3,450 mg MDA/ml). Tetapi, secara
statistik diantara ketiga dosis pemberian teh hijau yang diberikan, tidak mempunyai
perbedaan secara nyata. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga dosis tersebut memiliki
efektitas yang sama dalam menurunkan aktivitas radikal bebas pada hepar mencit (Mus
musculus) diabetes.
No comments:
Post a Comment