Ketersediaan limbah peternakan berupa feses
kambing belum dimanfaatkan secara optimal dan seringkali menjadi salah
satu penyebab pencemaran lingkungan. Sebenarnya feses kambing mempunyai
manfaat untuk kesuburan tanaman karena mengandung unsur hara yang
tinggi. Selulosa merupakan salah satu bahan organik yang terkandung pada
feses kambing. Pemamfaatan limbah kotoran kambing tergantung proses
degredasi komponen selulosa di dalamnya. Selulosa harus didgredasi
terlebih dahulu menjadi komponen yang lebih sederhana agar dapat
digunakaan sebagai sumber energi bagi mikroba. Salah satu cara yang
dilakukan untuk mempercepat proses degredasi selulosa adalah dengan
penambahan sejumlah bakteri selulolitik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengisolasi dan menidentifikasi bakteri selulolitik dari feses kambing
dengan menggunakan media Carboxy methil cellulose (CMC) dan Nutrient
Agar (NA). Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Metode yang
dilakukan meliputi pengambilan sampel kotoran kambing yang ditempatkan
dalam kantong plastik steril. Sebanyak 5 gram sampel dimasukkan ke dalam
erlemenyer yang berisi 45 ml air fisiologis. Divortex serta dishaker
inkubasi selama 48 jam. Dilakukan pengenceran 10-2 kemudian diambil 1ml
dan diinokulasikan ke cawan petri yang berisi media Nutrient Agar (NA)
dengan metode pour plate. Inkubasi dilaksanakan selama 24 jam, koloni
yang tumbuh dilakukan pemurnian dengan streak quadrant pada cawan petri
sampai diperoleh isolat murni bakteri. Tahap pemurnian diperoleh 12
isolat bakteri yang kemudian diidentifikasi morfologi koloninya secara
makroskopis, meliputi bentuk, elevasi, tepi dan warna koloni.
Identifikasi karakter sel bakteri secara mikroskopis dilakukan dengan
pewarnaan gram, pewarnaan endospora dan uji katalase. Sebanyak 12 isolat
bakteri yang diperoleh pada tahap pemurnian juga dilakukan uji
screening bakteri selulolitk dengan menggores isolat bakteri pada media
CMC agar, kemudian kultur diinkubasi selama 48 jam pada suhu ruang.
Penentuan screening dilakukan dengan menmbahkan congo red selama 15
menit kemudian dicuci dengan NaCl 1M. Koloni yang terdapat zona bening
menunjukkan bahwa isolat tersebut termasuk bakteri selulolitik. Pada
tahapan uji screening dihasilkan 3 isolat yang mampu tumbuh dan
menghasilkan zona bening pada media CMC, sehingga dilanjutkan
identifikasi bakteri dengan uji biokimia menggunakan Microbact 12E
sampai tingkat spesies. Dari hasil identifikasi menggunakan Microbact
12E diperoleh 3 jenis bakteri selulolitik yaitu Bacillus sphaericus,
Yersinia enterocolitica, dan Echerichia coli.
Artikel Terkait:
Skripsi Biologi
- JASA PEMBUATAN SKRIPSI
- Download Skripsi Gratis Biologi : PENGARUH UMUR PANEN DAN POSISI BIJI PADA TONGKOL TERHADAP KUALITAS FISIOLOGIS BIJI JAGUNG (Zea mays L.)
- Download Skripsi Gratis Biologi : EFEK ANTIHIPERGLIKEMIK EKSTRAK BIJI JINTAN HITAM (Nigella sativa) PADA TIKUS MODEL DIABETES TIPE II
- Download Skripsi Gratis Biologi : PENGARUH PENAMBAHAN ZPT 2,4-D (Dichlorophenoxyacetic Acid) TERHADAP PERTUMBUHAN KALUS
- Download Skripsi Gratis Biologi : PENGARUH α-TOKOFEROL TERHADAP PERSENTASE KERUSAKAN, VIABILITAS DAN ABNORMALITAS SEL
- Download Skripsi Gratis Biologi : UJI KANDUNGAN SENYAWA ISOFLAVON DAN MORFOLOGI KALUS KEDELAI (Glycine max (L) Merr) DENGAN PENAMBAHAN ZPT 2,4 D PADA MEDIA MS
- Download Skripsi Gratis Biologi : PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS BENIH KEDELAI (Glycine max (L). Merrill)
- Download Skripsi Gratis Biologi : SURVEI KADAR KARBOKSIHEMOGLOBIN (COHb) DAN KESEHATAN PEKERJA PARKIR DI PUSAT PERBELANJAAN KOTA MALANG
- Download Skripsi Gratis Biologi : STUDI KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) NGURAH RAI DENPASAR BALI
No comments:
Post a Comment