Taman Hutan Raya (Tahuara) Ngurah Rai adalah
kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa yang
alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli yang dimanfaatkan bagi
kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang
budidaya, budaya pariwisata dan rekreasi. Tahura Ngurah Rai didominasi
oleh ekosistem hutan mangrove yang sangat baik dan memiliki potensi
berupa panorama alam yang sangat indah dengan letak yang sangat
strategis karena berada di pusat pertumbuhan bisnis dan pariwisata.
Vegetasi demikian selain berfungsi sebagai konservasi dan bioekologi
juga bermanfaat secara ekonomi serta merupaka salah satu habitat di
ekosistem wilayah pesisir pantai yang mempunyai keanekaragaman jenis
flora dan fauna. Penelitian tentang keanekaragaman Mangrove di Tahura
belum pernah dilakukan, sehingga perlu adanya penelitian tentang
keanekaragaman mangrove yang ada. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Agustus 2011 sampai dengan September 2011 di Tahura Ngurah Rai Denpasar
Bali pada lokasi seluas 101 ha dengan menggunakan metode petak kuadrat
sebanyak 150 plot. Identifikasi mangrove dilakukan di Lab Tahura Ngurah
Rai Denpasar Bali. Mangrove sejati yang ditemukan di Tahura Ngurag Rai
desa Suwung Kauh terdiri dari 15 spesias yaitu Aegiceras corniculatum L,
Acanthus ilicifolius L, Avicennia alba, A. lanata, A. marina,
Lumnitzera racemosa, Rhizophora apculata, R. mucronata, R. stylosa,
Bruguiera gymnorhiza, Ceriops tagal, Sonneratia alba, S. caseolaris,
Xylocarpus granatum, X. moluccensis. Indeks keanekaragaman (H’)
Menunjukkan bahwa keanekaragaman mangrove tingkat semai dan pancang
didominasi oleh 1 spesies, untuk tingkat tiang sebesar 1.51 dengan
dominansi 0.13, dan untuk tingkat pohon sebesar 1.36 dengan dominansi
0.29. Kreteria H’ untuk tingkat tiang dan pohon adalah sedang. Indeks
nilai penting (INP) yang didapat di Tahura Ngurah Rai desa Suwung Kawuh
pada tingkat semai sebesar 299.99 % , tingkat pancang mempunyai INP 300
%, untuk tingkat semai dan pancang INP nya besar karena hanya dihuni
satu spesies saja, untuk tingkat tiang INP tertinggi pada spesies R.
apiculata. dengan nilai 83.15 % sedangkan INP terendah pada spesies A.
marina dengan nilai yaitu 2,45 %. INP tertinggi pada tingkat pohon yaitu
pada spesies S. alba dengan nilai 117.09 % dan INP terendah pada
spesies B. gimnorrhiza dengan nilai 1.46 %.
No comments:
Post a Comment