Biodekomposer merupakan formula yang berisi
konsorsium mikroba pendegradasi selulosa yang berfungsi dalam perombakan
bahan organik biologis yang dibuat khusus untuk meningkatkan efisiensi
dekomposisi bahan organik tumbuhan. Aktifitas konsorsium mikroba
merombak selulosa dan lignin dan mengubah residu organik menjadi bahan
organik tanah, yang bisa menyuburkan tanah. Dengan menggunakan
biodekomposer pengomposan yang biasanya membutuhkan waktu yang lama
menjadi lebih cepat. Biodekomposer yang digunakan mengandung 6 genus
bakteri yaitu Bacillus, Lactobacillus, Pseudomonas, Mikrococcus,
Escherichia, Aerococcus. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat
viabilitas optimum bakteri dalam biodekomposer sehingga dalam proses
pengomposan bakteri dapat bekerja maksimal.
Penelitian ini merupakan penelitian bersifat diskriptif. Sampel dilihat viabilitas bakterinya selama dua bulan, pada satu minggu pertama bakteri dilihat viabilitasnya secara berturut-turut, selanjutnya bakteri dilihat viabilitasnya secara berkala rentang 1 minggu sampai umur dua bulan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - September 2010, di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Hasil penelitian menunjukan bahwa viabilitas konsorsium bakteri dari awal pembiakan secara berangsur-angsur mengalami peningkatan. Dari hasil penelitian ini didapatkan 4 tahapan, tahap adaptasi, eksponensial, stasioner dan tahapan kematian. Tahap adaptasi terdapat pada hari 1 sampai ke 2, eksponensial terdapat pada hari ke 3 sampai hari ke 14, stasioner pada hari ke 21 sampai ke 35 dan tahapan kematian pada hari ke 42 sampai ke 49. Viabilitas yang optimum terdapat pada hari ke 28.
Penelitian ini merupakan penelitian bersifat diskriptif. Sampel dilihat viabilitas bakterinya selama dua bulan, pada satu minggu pertama bakteri dilihat viabilitasnya secara berturut-turut, selanjutnya bakteri dilihat viabilitasnya secara berkala rentang 1 minggu sampai umur dua bulan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - September 2010, di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Hasil penelitian menunjukan bahwa viabilitas konsorsium bakteri dari awal pembiakan secara berangsur-angsur mengalami peningkatan. Dari hasil penelitian ini didapatkan 4 tahapan, tahap adaptasi, eksponensial, stasioner dan tahapan kematian. Tahap adaptasi terdapat pada hari 1 sampai ke 2, eksponensial terdapat pada hari ke 3 sampai hari ke 14, stasioner pada hari ke 21 sampai ke 35 dan tahapan kematian pada hari ke 42 sampai ke 49. Viabilitas yang optimum terdapat pada hari ke 28.
No comments:
Post a Comment