Bakteri indigenous (Bacillus dan Paenibacillus) merupakan
bakteri pengurai serat yang terdapat bebas di alam, serta sering
digunakan dalam mempercepat dan menambah kualitas serat kenaf. Bakteri indigenous Perlu
disimpan dan dikembangkan. Tapioka memiliki kandungan karbohidrat yang
tinggi, sehingga dimungkinkan menjadi sumber nutrisi bagi mikroba.
Metode freeze drying terbukti dapat menurunkan laju metabolisme
bakteri dan menginduksi proses dormansi pada bakteri dengan tingkat
kematian yang rendah. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
media tapioka dan lama penyimpanan terhadap viabilitas bakteri indigenous air rendaman kenaf dengan proses freeze drying. Penelitian ini dilakukan di Labratorium Mikrobiologi UIN Maliki Malang untuk pembuatan starter dan viabilitas. Proses Freeze drying dilakukan
di Laboratorium Bioteknologi UMM Malang pada tanggal 27 Februari hingga
23 November 2011. Rancangan penelitian berupa diskriptif kualitatif
dengan 2 faktor perlakuan yaitu media tapioka dan skim (media I) serta
Tapioka, Skim dan Glukosa (media II), masing-masing dilakukan dalam dua
ulangan. Perlakuan lama penyimpanan dengan 4 faktor penyimpanan yaitu 0,
4, 6 dan 8 minggu. Data pengamatan meliputi viabilitas bakteri indigenous dengan
metode CFU/ml. Hasil penelitian menunjukan bahwa viabilitas bakteri
terbanyak terdapat pada media tapioka, skim dan glukosa pada penyimpanan
0 minggu mencapai 4,36.1010, dan terendah pada media tapioka dan skim
pada penyimpanan 8 minggu mencapai 1,4.109. Penurunan viabilitas
tertinggi terdapat pada media tapioka skim dan glukosa pada fase
penyimpanan 4-6 minggu mencapai 83,6%. Sedangkan pada media tapioka dan
skim selama penyimpanan 0-4 minggu terjadi penambahan viabilitas hingga
24%. Walapun dalam proses pembuatan dan penyimpanan kultur kering
mengalami penurunan viabilitas akan tetapi jumlah sel bakteri indigenous masih cukup tinggi.
No comments:
Post a Comment