Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit
gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan kadar glukosa
darah yang melebihi kadar normal (Hiperglikemia) dan adanya glukosa
dalam urin (Glikosuria). Diabetes mellitus dapat menyebabkan terjadinya
stress oksidatif yang menyebabkan kadar oksidan dalam tubuh meningkat.
Jintan hitam mempunyai kandungan senyawa antioksidan yang dapat
menurunkan tingginya kadar oksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam terhadap kadar
enzim transaminase pada hepar tikus diabetes.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah tikus P0 (tikus diabetes tanpa pemberian ekstrak biji jintan hitam), kontrol (tikus normal) dan tikus diabetes yang diberi ekstrak biji jintan hitam dengan dua dosis yang berbeda. Data kadar transaminase (GPT dan SGPT) yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dianalisis dengan analisis variansi (ANOVA) menggunakan Two Way Anova. Apabila hasil dari analisis yang diperoleh menunjukan nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji BNT 1 %.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian ekstrak biji jintan hitam memberikan pengaruh terhadap kadar transaminse hepar pada tikus diabetes karena hasil analisa uji statistik menunjukkan bahwa Fhitung perlakuan > Ftabel. Nilai rerata kadar GPT tikus diabetes (P0) sebesar 115,09 U/l, sedangkan pada dosis I dan II masing-masing adalah 79,901 U/l dan 50,631 U/l. Begitu pula kadar SGPT pada pemberian ekstrak biji jintan hitam dosis I dan II masing-masing adalah 69,076 U/l, dan 47,374 U/l yang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tikus diabetes (P0) yaitu 100,278 U/l. Pada penelitian ini diketahui bahwa pemberian ekstrak biji jintan hitam dosis II (1 mg/tikus/hari) dapat menurunkan kadar GPT dan SGPT tikus diabetes dan merupakan dosis yang lebih efektif dibandingkan dengan dosis I.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah tikus P0 (tikus diabetes tanpa pemberian ekstrak biji jintan hitam), kontrol (tikus normal) dan tikus diabetes yang diberi ekstrak biji jintan hitam dengan dua dosis yang berbeda. Data kadar transaminase (GPT dan SGPT) yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dianalisis dengan analisis variansi (ANOVA) menggunakan Two Way Anova. Apabila hasil dari analisis yang diperoleh menunjukan nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji BNT 1 %.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian ekstrak biji jintan hitam memberikan pengaruh terhadap kadar transaminse hepar pada tikus diabetes karena hasil analisa uji statistik menunjukkan bahwa Fhitung perlakuan > Ftabel. Nilai rerata kadar GPT tikus diabetes (P0) sebesar 115,09 U/l, sedangkan pada dosis I dan II masing-masing adalah 79,901 U/l dan 50,631 U/l. Begitu pula kadar SGPT pada pemberian ekstrak biji jintan hitam dosis I dan II masing-masing adalah 69,076 U/l, dan 47,374 U/l yang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tikus diabetes (P0) yaitu 100,278 U/l. Pada penelitian ini diketahui bahwa pemberian ekstrak biji jintan hitam dosis II (1 mg/tikus/hari) dapat menurunkan kadar GPT dan SGPT tikus diabetes dan merupakan dosis yang lebih efektif dibandingkan dengan dosis I.
No comments:
Post a Comment