Kebutuhan pakan diikuti dengan biaya pakan yang mahal menjadi masalah
utama peternak. Mahalnya harga bahan baku pakan dikarenakan persediaan di
pasar jumlahnya terbatas, sehingga harus diimpor seperti tepung ikan dan bungkil
kedelai. Tepung ikan dan bungkil kedelai adalah bahan baku pakan sumber
protein yang berkualitas tinggi. Salah satu cara untuk menanggulangi masalah
tersebut adalah memanfaatkan keong mas dan paku air untuk alternatif subtitusi
tepung ikan dan kedelai. Keong mas dan paku air merupakan bahan baku pakan
yang berprotein tinggi dengan kandungan asam amino esensialnya yang cukup
seimbang dan jumlahnya melimpah. Adapun paku air mempunyai serat kasar yang
tinggi, sehingga dilakukan fermentasi terlebih dahulu untuk menurunkan serat
kasarnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
kombinasi tepung keong mas dan tepung paku air terfermentasi terhadap
produktivitas, berat, dan kadar protein telur ayam petelur strain Isa brown.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan 20
ekor ayam petelur stain Isa brown berumur 17 bulan. Penelitian ini menggunakan
rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan
yang diberikan adalah P0 (Kontrol), P1 (tepung keong mas 2,5% + tepung paku
air terfermentasi 10%), P2 (tepung keong mas 5% + tepung paku air terfermentasi
7,5%), P3 (tepung keong mas 7,5% + tepung paku air terfermentasi 5%), dan P4
(tepung keong mas 10% + tepung paku air terfermentasi 2,5%). Data hasil
penelitian dianalisis dengan ANOVA tunggal. Apabila hasil perhitungan berbeda
nyata, maka dilakukan uji lanjut BNT 0,05.
Hasil penelitian ini didapatkan rataan kadar protein telur sebesar 14,77%,
kadar protein tertinggi pada P4 (15,56%) dan terendah pada P0 (13,7%). Rataan
berat telur sebesar 63,28 gram, berat telur tertinggi pada P4 (65,48 gram) dan
terendah pada P0 (63,06 gram). Rataan produktivitas sebesar 66,61%,
produktivitas telur tertinggi pada P0 (71,43%) dan terendah pada P1 (59,82%).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi tepung keong mas
dan tepung paku air terfermentasi berpengaruh nyata terhadap kadar protein, tetapi
tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas dan berat telur. Adapun kombinasi
terbaik terdapat pada P4 yang menghasilkan kualitas telur terbaik.
utama peternak. Mahalnya harga bahan baku pakan dikarenakan persediaan di
pasar jumlahnya terbatas, sehingga harus diimpor seperti tepung ikan dan bungkil
kedelai. Tepung ikan dan bungkil kedelai adalah bahan baku pakan sumber
protein yang berkualitas tinggi. Salah satu cara untuk menanggulangi masalah
tersebut adalah memanfaatkan keong mas dan paku air untuk alternatif subtitusi
tepung ikan dan kedelai. Keong mas dan paku air merupakan bahan baku pakan
yang berprotein tinggi dengan kandungan asam amino esensialnya yang cukup
seimbang dan jumlahnya melimpah. Adapun paku air mempunyai serat kasar yang
tinggi, sehingga dilakukan fermentasi terlebih dahulu untuk menurunkan serat
kasarnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
kombinasi tepung keong mas dan tepung paku air terfermentasi terhadap
produktivitas, berat, dan kadar protein telur ayam petelur strain Isa brown.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan 20
ekor ayam petelur stain Isa brown berumur 17 bulan. Penelitian ini menggunakan
rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan
yang diberikan adalah P0 (Kontrol), P1 (tepung keong mas 2,5% + tepung paku
air terfermentasi 10%), P2 (tepung keong mas 5% + tepung paku air terfermentasi
7,5%), P3 (tepung keong mas 7,5% + tepung paku air terfermentasi 5%), dan P4
(tepung keong mas 10% + tepung paku air terfermentasi 2,5%). Data hasil
penelitian dianalisis dengan ANOVA tunggal. Apabila hasil perhitungan berbeda
nyata, maka dilakukan uji lanjut BNT 0,05.
Hasil penelitian ini didapatkan rataan kadar protein telur sebesar 14,77%,
kadar protein tertinggi pada P4 (15,56%) dan terendah pada P0 (13,7%). Rataan
berat telur sebesar 63,28 gram, berat telur tertinggi pada P4 (65,48 gram) dan
terendah pada P0 (63,06 gram). Rataan produktivitas sebesar 66,61%,
produktivitas telur tertinggi pada P0 (71,43%) dan terendah pada P1 (59,82%).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi tepung keong mas
dan tepung paku air terfermentasi berpengaruh nyata terhadap kadar protein, tetapi
tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas dan berat telur. Adapun kombinasi
terbaik terdapat pada P4 yang menghasilkan kualitas telur terbaik.
No comments:
Post a Comment