Vitamin E adalah antioksidan yang larut dalam
lipid, melindungi sel dari radikal bebas baik secara in vivo maupun in
vitro. Vitamin E juga dapat meningkatkan proliferasi sel dengan cara
masuk ke dalam sel untuk mengaktifkan enzim protein kinase yang
selanjutnya akan mengaktifasi protein faktor transkripsi. Protein faktor
transkrisi akan memicu proses transkripsi, dan selanjutnya akan memicu
siklus sel. Siklus sel diakhiri dengan tahap pembelahan. Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peran pemberian vitamin E dalam
media DMEM terhadap proliferasi sel ginjal fetus hamster. Penelitian
ini bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah
pemberian vitamin E dengan konsentrasi 0µM, 25 µM, 50 µM, 75 µM, 100 µM,
dan 125 µM. Sampel yang digunakan adalah sel ginjal fetus hamster umur 2
hari. Ginjal dikultur dalam media DMEM yang mengandung FBS (Fetal
Bovine Serume) 20% dan vitamin E dengan berbagai konsentrasi. Sel ginjal
diinkubasi di dalam inkubator selama 96 jam dengan suhu 37oC dan CO2
5%. Selanjutnya pada hari ke-4, kultur primer sel ginjal fetus hamster
dilakukan pengamatan yang meliputi konfluenitas, viabilitas, dan
abnormalitas sel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vitamin E
berpengaruh terhadap proliferasi sel ginjal fetus hamster yang meliputi
konfluenitas, viabilitas, dan abnormalitas. Vitamin E yang berpengaruh
terhadap konfluenitas, viabilitas, dan abnormalitas sel ginjal fetus
hamster adalah konsentrasi 125µM, 125µM, dan 25µM.
No comments:
Post a Comment