Pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan
merupakan hal yang sangat penting. Melihat begitu banyaknya jenis
tumbuhan yang ada, namun hanya sedikit yang masih dimanfaatkan, jadi
tidak jarang tumbuhan hanya dianggap sebagai gulma yang harus
dimusnahkan. Salah satu suku yang masih mememanfaatkan tumbuhan dan
lingkungannya untuk keperluan pengobatan yaitu Suku Using. Suku Using
ini berdomisili di Kabupaten Banyuwangi. Jawa Timur, Indonesia.
Pengetahuan Suku Using tentang pemanfaatan tumbuhan disampaikan secara
lisan oleh leluhur dari generasi ke generasi. Namun ada kecenderungan
bagi generasi muda kurang mengetahui manfaat tumbuhan sebagai obat yang
ada disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonservasi
pengetahuan lokal (indigenous knowledge) dan pemanfaatan tumbuhan
sebagai obat oleh Masyarakat Suku Using di Kecamatan Glagah Kabupaten
Banyuwangi.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Juni 2001 di Desa Kemiren, Desa Glagah, Desa Olesari dan Desa Paspan, Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif dengan metode surve, wawancara terstruktur (structured interview) dan wawancara semi-terstruktur. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Suku Using di empat desa contoh Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Penentuan responden ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling yang terdiri dari: masyarakat yang mengerti tentang tumbuhan obat dengan batasan: dapat mengemukakan jenis tumbuhan dan kegunaannya untuk obat, serta cara menggunakannya sebagai obat. Adapun responden penelitian ini yang mewakili ke empat desa yaitu: Desa Kemiren, 30 responden termasuk di dalamnya 5 informan kunci. Desa Glagah, 25 responden termasuk di dalamnya 4 informan kunci. Desa Olesari, 24 responden termasuk di dalamnya 3 informan kunci dan Desa Paspan, 14 responden termasuk di dalamnya 3 informan kunci.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui terdapat 55 spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat. Spesies tumbuhan yang sering dimanfaatkan sebagai komponen utama dalam bahan baku pengobatan tradisional, baik oleh masyarakat umum maupun pengobat tradisional adalah tumbuhan rimpang-rimpangan (jari suku Zingiberaceae seperti jahe, kencur, temukunci, kunci pepet, kunyit, lengkuas, lempuyang dan temulawak. Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk obat adalah daun sebesar 30%, rimpang sebesar 27%, bunga sebesar 13%, batang sebesar 9%, akar sebesar 6% dan getah 7%. Sumber perolehan tumbuhan obat yang sering dimanfaatkan adalah dari hasil budidaya sendiri sebesar 39%, tumbuh liar/tumbuh sendiri 32%, sedangkan tumbuhan yang dibeli dipasar hanya 29%.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Juni 2001 di Desa Kemiren, Desa Glagah, Desa Olesari dan Desa Paspan, Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif dengan metode surve, wawancara terstruktur (structured interview) dan wawancara semi-terstruktur. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Suku Using di empat desa contoh Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Penentuan responden ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling yang terdiri dari: masyarakat yang mengerti tentang tumbuhan obat dengan batasan: dapat mengemukakan jenis tumbuhan dan kegunaannya untuk obat, serta cara menggunakannya sebagai obat. Adapun responden penelitian ini yang mewakili ke empat desa yaitu: Desa Kemiren, 30 responden termasuk di dalamnya 5 informan kunci. Desa Glagah, 25 responden termasuk di dalamnya 4 informan kunci. Desa Olesari, 24 responden termasuk di dalamnya 3 informan kunci dan Desa Paspan, 14 responden termasuk di dalamnya 3 informan kunci.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui terdapat 55 spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat. Spesies tumbuhan yang sering dimanfaatkan sebagai komponen utama dalam bahan baku pengobatan tradisional, baik oleh masyarakat umum maupun pengobat tradisional adalah tumbuhan rimpang-rimpangan (jari suku Zingiberaceae seperti jahe, kencur, temukunci, kunci pepet, kunyit, lengkuas, lempuyang dan temulawak. Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk obat adalah daun sebesar 30%, rimpang sebesar 27%, bunga sebesar 13%, batang sebesar 9%, akar sebesar 6% dan getah 7%. Sumber perolehan tumbuhan obat yang sering dimanfaatkan adalah dari hasil budidaya sendiri sebesar 39%, tumbuh liar/tumbuh sendiri 32%, sedangkan tumbuhan yang dibeli dipasar hanya 29%.
No comments:
Post a Comment