Kelangkaan
bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia, disebabkan kebutuhan masyarakat
yang semakin meningkat sedangkan ketersediaan cadangan BBM semakin
berkurang. Produk alternatif yang berpeluang untuk pengganti BBM salah
satunya ialah bioetanol. Salah satu contoh bahan baku bioetanol yang
diharapkan saat ini ialah berasal dari sampah atau limbah yang masih
belum maksimal dimanfaatkan oleh manusia, misalnya kulit kentang. Kulit
kentang mengandung banyak pati, selulosa, hemiselulosa, lignin dan gula.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui pengaruh variasi
konsentrasi ragi tape terhadap kadar bioetanol dari kulit kentang. (2)
Mengetahui pengaruh waktu fermentasi menggunakan ragi tape terhadap
kadar bioetanol dari kulit kentang. (3) Mengetahui interaksi antara
variasi konsentrasi ragi tape dan waktu fermentasi terhadap kadar
bioetanol dari kulit kentang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Juni - November 2011 di Laboratorium Jurusan Biologi dan Kimia Fakultas
Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang. Jenis penelitian ini adalah
eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial
yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah
konsentrasi ragi tape yaitu konsentrasi ragi tape 3%, 4% dan 5%. Faktor
kedua adalah waktu fermentasi yaitu 2, 4, 6 dan 8 hari. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan Anava dan uji lanjut menggunakan Uji
Jarak Duncan (UJD) taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada pengaruh antara variasi konsentrasi ragi tape dan waktu
fermentasi terhadap kadar bioetanol. Kadar bioetanol tertinggi diperoleh
dari penambahan konsentrasi ragi tape 5% dan waktu fermentasi 4 hari
yaitu rata-rata 2,21%, dengan rata-rata kadar gula reduksi 0,0183% dan
pH 3,73. Sedangkan rata-rata kadar bioetanol terendah diperoleh dari
konsentrasi ragi tape 3% dan waktu fermentasi 2 hari yaitu 1,11%, dengan
rata-rata kadar gula reduksi 0,0179 % dan pH 3,87.
No comments:
Post a Comment