Permasalahan dalam usaha peternakan ayam broiler adalah pemenuhan
kebutuhan akan pakan yang berkualitas tinggi. Namun sering terkendala oleh
ketersediaan bahan baku, khususnya bungkil kedelai karena masih impor. Limbah
kecap yang masih mengandung protein berkisar antara 21-34% berpotensi untuk
pakan ternak. Perlemakan yang tinggi pada ayam broiler, konsumsi yang secara
berlebih dalam jangka panjang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan ampas kecap
sebagai subsitusi bungkil kedelai dalam ransum terhadap persentase karkas, kadar
lemak daging dan lemak abdominal ayam broiler periode grower.
Penelitian ini bersifat eksperimental yang menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Variabel bebas yang
digunakan meliputi konsentrasi ampas kecap sebagai subsitusi bungkil kedelai
dalam ransum yang digunakan yaitu (P0) 0%, (P1) 10%, (P2) 20% dan (P3) 30%,
parameter yang diamat meliputi pesentase karkas, kadar lemak daging, dan lemak
abdominal pada ayam broiler strain Lohmann PT Multibreeder Adirama
Indonesia. Data penelitian dianalisis One-way ANOVA. Apabila hasil perhitungan
berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan BNT 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi
bungkil kedelai berpengaruh nyata (P< 0,05) terhadap persentase karkas ayam
broiler. Uji BNT menunjukkan P1=P2=P0 dengan rata-rata setiap perlakuan
70.31; 70.83; 70.06, dan P3 dengan rata-rata 63.15 merupakan persentase karkas
terendah. Penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi bungkil kedelai juga
berpengaruh nyata terhadap kadar lemak daging (P< 0,05). Uji BNT menunjukkan
P1,P2, P3 dengan rata-rata 27.93; 26.69; 24.33; 22.51 mampu menurunkan kadar
lemak daging dari P0 (kontrol). Penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi
bungkil kedelai terhadap lemak abdominal tidak berbeda nyata (P> 0,05)
cenderung menurunkan lemak abdominal denagn rata-rata P0 1.87; P1 1.79; P2
1.99; P3 1.76. Dari hasil penelitian pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai
subitusi bungkil kedelai dalam ransum menunjukkan bahwa penggunaan ampas
kecap dalam persentase 10% berdampak meningkatkan persentase karkas,
menurunkan kadar lemak daging, dan cenderung menurunkan lemak abdominal
ayam broiler periode grower.
kebutuhan akan pakan yang berkualitas tinggi. Namun sering terkendala oleh
ketersediaan bahan baku, khususnya bungkil kedelai karena masih impor. Limbah
kecap yang masih mengandung protein berkisar antara 21-34% berpotensi untuk
pakan ternak. Perlemakan yang tinggi pada ayam broiler, konsumsi yang secara
berlebih dalam jangka panjang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan ampas kecap
sebagai subsitusi bungkil kedelai dalam ransum terhadap persentase karkas, kadar
lemak daging dan lemak abdominal ayam broiler periode grower.
Penelitian ini bersifat eksperimental yang menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Variabel bebas yang
digunakan meliputi konsentrasi ampas kecap sebagai subsitusi bungkil kedelai
dalam ransum yang digunakan yaitu (P0) 0%, (P1) 10%, (P2) 20% dan (P3) 30%,
parameter yang diamat meliputi pesentase karkas, kadar lemak daging, dan lemak
abdominal pada ayam broiler strain Lohmann PT Multibreeder Adirama
Indonesia. Data penelitian dianalisis One-way ANOVA. Apabila hasil perhitungan
berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan BNT 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi
bungkil kedelai berpengaruh nyata (P< 0,05) terhadap persentase karkas ayam
broiler. Uji BNT menunjukkan P1=P2=P0 dengan rata-rata setiap perlakuan
70.31; 70.83; 70.06, dan P3 dengan rata-rata 63.15 merupakan persentase karkas
terendah. Penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi bungkil kedelai juga
berpengaruh nyata terhadap kadar lemak daging (P< 0,05). Uji BNT menunjukkan
P1,P2, P3 dengan rata-rata 27.93; 26.69; 24.33; 22.51 mampu menurunkan kadar
lemak daging dari P0 (kontrol). Penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi
bungkil kedelai terhadap lemak abdominal tidak berbeda nyata (P> 0,05)
cenderung menurunkan lemak abdominal denagn rata-rata P0 1.87; P1 1.79; P2
1.99; P3 1.76. Dari hasil penelitian pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai
subitusi bungkil kedelai dalam ransum menunjukkan bahwa penggunaan ampas
kecap dalam persentase 10% berdampak meningkatkan persentase karkas,
menurunkan kadar lemak daging, dan cenderung menurunkan lemak abdominal
ayam broiler periode grower.
No comments:
Post a Comment