Pada saat ini obat tradisional telah banyak digunakan oleh masyarakat.
Salah satunya adalah rosella (H. sabdariffa) dan teh kombucha. Rosella memiliki
kandungan antioksidan yang baik bagi tubuh, namun kadar antioksidan akan
berkurang bila rosella mengalami pengeringan. Adapun tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh dari tiga ketinggian tempat tumbuh (21 mdpl,
450 mdpl dan 110 mdpl) dan jenis bahan kelopak rosella terhadap aktivitas
antioksidan teh kombucha rosella.
Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2011, dengan metode
eksperimen dengan pola rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor
pertama yaitu ketinggian tempat tumbuh rosella meliputi tiga daerah yaitu
Lamongan (21 mdpl), Malang (450 mdpl), dan Batu (1100 mdpl). Faktor kedua
yaitu jenis bahan kelopak rosella meliputi jenis segar dan jenis kering. Kelopak
rosella yang didapatkan difermentasi dengan kultur kombucha yang diperoleh dari
pengusaha kombucha. Parameter yang diamati adalah aktivitas antioksidan teh
kombucha rosella yang ditetapkan dengan spektrofotometer UV Vis dengan
menggunakan pereaksi DPPH. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis Two Way Anava. Uji Lanjut menggunakan BNJ 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh ketinggian tempat
tumbuh yang berbeda terhadap aktivitas antioksidan teh kombucha rosella.
Aktivitas antioksidan dari jenis kelopak rosella segar juga berbeda dengan jenis
kering. Rerata aktivitas antoksidan ketinggian tempat 21 mdpl, 450 mdpl, dan
1100 mdpl berturut-turut adalah 66,888%, 61,999%, dan 53,600%. Sedangkan
aktivitas antioksidan teh kombucha rosella antara jenis rosella segar dan kering
lebih tinggi rosella segar yaitu 63,615% dibandingkan jenis rosella kering yaitu
58,044%. Aktivitas antioksidan teh kombucha rosella yang dihasilkan dari dataran
rendah (21 mdpl) dan jenis bahan rosella segar lebih baik.
Salah satunya adalah rosella (H. sabdariffa) dan teh kombucha. Rosella memiliki
kandungan antioksidan yang baik bagi tubuh, namun kadar antioksidan akan
berkurang bila rosella mengalami pengeringan. Adapun tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh dari tiga ketinggian tempat tumbuh (21 mdpl,
450 mdpl dan 110 mdpl) dan jenis bahan kelopak rosella terhadap aktivitas
antioksidan teh kombucha rosella.
Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2011, dengan metode
eksperimen dengan pola rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor
pertama yaitu ketinggian tempat tumbuh rosella meliputi tiga daerah yaitu
Lamongan (21 mdpl), Malang (450 mdpl), dan Batu (1100 mdpl). Faktor kedua
yaitu jenis bahan kelopak rosella meliputi jenis segar dan jenis kering. Kelopak
rosella yang didapatkan difermentasi dengan kultur kombucha yang diperoleh dari
pengusaha kombucha. Parameter yang diamati adalah aktivitas antioksidan teh
kombucha rosella yang ditetapkan dengan spektrofotometer UV Vis dengan
menggunakan pereaksi DPPH. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis Two Way Anava. Uji Lanjut menggunakan BNJ 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh ketinggian tempat
tumbuh yang berbeda terhadap aktivitas antioksidan teh kombucha rosella.
Aktivitas antioksidan dari jenis kelopak rosella segar juga berbeda dengan jenis
kering. Rerata aktivitas antoksidan ketinggian tempat 21 mdpl, 450 mdpl, dan
1100 mdpl berturut-turut adalah 66,888%, 61,999%, dan 53,600%. Sedangkan
aktivitas antioksidan teh kombucha rosella antara jenis rosella segar dan kering
lebih tinggi rosella segar yaitu 63,615% dibandingkan jenis rosella kering yaitu
58,044%. Aktivitas antioksidan teh kombucha rosella yang dihasilkan dari dataran
rendah (21 mdpl) dan jenis bahan rosella segar lebih baik.
No comments:
Post a Comment