Metode ARIMA adalah salah satu metode peramalan yang ada dalam
statistik, metode ini termasuk dari jenis model kausal, model kausal ini biasanya
menggunakan analisis regresi untuk menentukan variabel mana yang signifikan
mempengaruhi variabel dependen. Selain menggunnakan model regresi model ini
juga dapat menggunakan metode ARIMA atau metode BOX-JENKIN, untuk
mencari model terbaik yang dapat digunakan dalam peramalan. Metode ARIMA
berasal dari penggabungan antara Autoregresive (AR), Moving Average (MA).
Metode ARIMA yang sesuai dengan data DBD di RSUD Kabupaten Sidoarjo
adalah Model ARIMA Musiman (Seasonal ARIMA Models ), dimana data jumlah
penderita demam berdarah mengalami peningkatan pada musim penghujan
dibandingkan musim kemarau. Dengan menggunakan metode ini maka hasil yang
diperoleh lebih sesuai dari pada metode peramalan yang lain.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan model ARIMA
musiman, diketahui bahwa nilai parameter untuk AR(1) diperkirakan sebesar
0,7362, dengan AR (1) musiman sebesar -0,681, sedangkan parameter untuk
MA(1) sebesar 0,9748 dengan MA(1) musiman sebesar 0,7183. Sehingga
persamaan untuk jumlah penderita DBD di RSUD kabupaten Sidoarjo adalah :
Xt 1 2 (1,7362) (0,7362) t t X X 24 (0,319) t X 48 0,681 t X 1 0,9748 t e
24 (1,3984) t e .
Sehingga ramalan untuk periode dua tahun berikutnya, terhitung mulai
bulan Maret tahun 2008 – Februari tahun 2010 adalah 189, 94, 139, 83, 86, 89, 95,
101, 104, 102, 107, 125, 146, 162, 129, 97, 107, 128, 158, 140, 161, 197, 230, 205
penderita.
statistik, metode ini termasuk dari jenis model kausal, model kausal ini biasanya
menggunakan analisis regresi untuk menentukan variabel mana yang signifikan
mempengaruhi variabel dependen. Selain menggunnakan model regresi model ini
juga dapat menggunakan metode ARIMA atau metode BOX-JENKIN, untuk
mencari model terbaik yang dapat digunakan dalam peramalan. Metode ARIMA
berasal dari penggabungan antara Autoregresive (AR), Moving Average (MA).
Metode ARIMA yang sesuai dengan data DBD di RSUD Kabupaten Sidoarjo
adalah Model ARIMA Musiman (Seasonal ARIMA Models ), dimana data jumlah
penderita demam berdarah mengalami peningkatan pada musim penghujan
dibandingkan musim kemarau. Dengan menggunakan metode ini maka hasil yang
diperoleh lebih sesuai dari pada metode peramalan yang lain.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan model ARIMA
musiman, diketahui bahwa nilai parameter untuk AR(1) diperkirakan sebesar
0,7362, dengan AR (1) musiman sebesar -0,681, sedangkan parameter untuk
MA(1) sebesar 0,9748 dengan MA(1) musiman sebesar 0,7183. Sehingga
persamaan untuk jumlah penderita DBD di RSUD kabupaten Sidoarjo adalah :
Xt 1 2 (1,7362) (0,7362) t t X X 24 (0,319) t X 48 0,681 t X 1 0,9748 t e
24 (1,3984) t e .
Sehingga ramalan untuk periode dua tahun berikutnya, terhitung mulai
bulan Maret tahun 2008 – Februari tahun 2010 adalah 189, 94, 139, 83, 86, 89, 95,
101, 104, 102, 107, 125, 146, 162, 129, 97, 107, 128, 158, 140, 161, 197, 230, 205
penderita.
No comments:
Post a Comment