Kondisi Ekonomi di Indonesia saat ini berkembang dengan sangat cepat,
sehingga mengakibatkan perindustrian juga banyak tumbuh di Indonesia yang
secara langsung mengakibatkan persaingan. Demikian pula dengan perusahaan
roti “Sari Baru” Malang. Untuk menghadapi persaingan yang ketat, pihak
perusahaan harus dapat memenuhi setiap permintaan yang datang dan disamping
itu pula perusahaan harus dapat menekan ongkos produksi secara keseluruhan
yang diharapkan nantinya akan berdampak pada penekanan harga jual beli roti itu
di pasaran.
Untuk meramalkan jumlah produksi yang harus diproduksi di periode
mendatang digunakan metode regresi linier dimana data produksi yang terserap di
pasar pada periode sebelumnya digunakan untuk menghasilkan model
karakteristik dari kebutuhan pasar akan roti. Sedangkan untuk menghitung biaya
produksi minimum sesuai dengan hasil penjadwalan digunakan metode dynamic
programming. Dari hasil ramalan yang didasarkan pada data produksi roti pada
April 2010 sampai Maret 2011 ternyata didapatkan model untuk periode depan
adalah sebagai berikut : 𝑌′ = 12556 + 649X
Hasil perencanaan penjadwalan produksi untuk 12 periode mendatang
(April 2010-Maret 2011) adalah 21205, 21861, 22516, 23172, 23827, 24483,
25138, 25794, 26449, 27105, 27761, 28416 buah. Untuk menyusun rencana
produksi dengan meminimumkan total biaya produksi maka digunakanlah metode
dynamic programming dengan fungsi tujuan
𝑀𝑖𝑛 𝐶 = 𝐴. 𝑋𝑛 + 𝐵. 𝐼𝑛
12
𝑛=1
Sehingga menghasilkan total biaya produksi minimum sebesar Rp.
893.181.000,-. Setelah dilakukan kalkulasi biaya maka dapat diketahui bahwa
setelah menggunakan metode dynamic programming keuntungan yang diperoleh
oleh perusahaan lebih optimal dibandingkan dengan sebelum menggunakan
metode dynamic programming.
sehingga mengakibatkan perindustrian juga banyak tumbuh di Indonesia yang
secara langsung mengakibatkan persaingan. Demikian pula dengan perusahaan
roti “Sari Baru” Malang. Untuk menghadapi persaingan yang ketat, pihak
perusahaan harus dapat memenuhi setiap permintaan yang datang dan disamping
itu pula perusahaan harus dapat menekan ongkos produksi secara keseluruhan
yang diharapkan nantinya akan berdampak pada penekanan harga jual beli roti itu
di pasaran.
Untuk meramalkan jumlah produksi yang harus diproduksi di periode
mendatang digunakan metode regresi linier dimana data produksi yang terserap di
pasar pada periode sebelumnya digunakan untuk menghasilkan model
karakteristik dari kebutuhan pasar akan roti. Sedangkan untuk menghitung biaya
produksi minimum sesuai dengan hasil penjadwalan digunakan metode dynamic
programming. Dari hasil ramalan yang didasarkan pada data produksi roti pada
April 2010 sampai Maret 2011 ternyata didapatkan model untuk periode depan
adalah sebagai berikut : 𝑌′ = 12556 + 649X
Hasil perencanaan penjadwalan produksi untuk 12 periode mendatang
(April 2010-Maret 2011) adalah 21205, 21861, 22516, 23172, 23827, 24483,
25138, 25794, 26449, 27105, 27761, 28416 buah. Untuk menyusun rencana
produksi dengan meminimumkan total biaya produksi maka digunakanlah metode
dynamic programming dengan fungsi tujuan
𝑀𝑖𝑛 𝐶 = 𝐴. 𝑋𝑛 + 𝐵. 𝐼𝑛
12
𝑛=1
Sehingga menghasilkan total biaya produksi minimum sebesar Rp.
893.181.000,-. Setelah dilakukan kalkulasi biaya maka dapat diketahui bahwa
setelah menggunakan metode dynamic programming keuntungan yang diperoleh
oleh perusahaan lebih optimal dibandingkan dengan sebelum menggunakan
metode dynamic programming.
No comments:
Post a Comment