Barcode adalah code yang berupa baris dan spasi yang membutuhkan
analisis matematika untuk membacanya. Barcode yang sering digunakan adalah
barcode satu dimensi yang berfungsi sebagai identitas suatu barang. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analisis matematika pada barcode
satu dimensi. Sehingga yang perlu dilakukan dalam menganalisis barcode adalah
langkah-langkah menganalisis, diantaranya (1) membaca barcode secara manual,
(2) mencocokkan hasil membaca manual dengan code yang dilabelkan (3)
menghitung cek karakter (4) mencocokkan hasil perhitungan cek karakter dengan
cek karakter yang dilabelkan, dan (5) memberikan interpretasi dari hasil yang
didapat.
Dari langkah-lagkah tersebut dapat diketahui deskripsi dari analisis
matematika pada barcode satu dimensi dan code yang dipakai serta penjelasan-penjelasan
jika ada perbedaan antara teori dan praktek dilapangan.
Sehingga dapat diketahui bahwa barcode yang dilabelkan pada kardus dapat dibaca tanpa
kararter dengn menggunakan bilangan biner (0 untuk bar tipis dan spasi tipis, 1 untuk
bar tebal dan spasi tebal) sehingga dapat di temukan karakter yang dilabelkan dan
dapat dihitung cek karakternya. Selain itu ada yang menggunakan code ITF dalam
pelabelan barcodenya tetapi tidak menggunakan karakter numerik untuk
melabelkan karakternya. Barcode yang dilabelkan pada barang eceran dapat
dibaca tanpa kararter dengn menggunakan bilangan biner ( 1 untuk bar tipis, 0
spasi tipis, 111 untuk bar tebal, dan 000 spasi tebal) dan dapat ditemukan
karakter yang dilabelkan. Sehingga dapat dihitung cek karakternya. Barcode yang
dilabelkan pada buku dapat dibaca tanpa kararter dengn menggunakan bilangan
biner ( 1 untuk bar tipis, 0 spasi tipis, 111 untuk bar tebal, dan 000 spasi tebal)
sehingga dapat di temukan karakter yang dilabelkan. Sehingga dapat dihitung cek
karakternya. Selain itu juga diketahui bahwa barcode yang dilabelkan pada buku
bukan hanya code ISBN-nya saja tetapi penggabungan antara code ISBN dan
code EAN.
Pembahasan dalam penelitian ini hanya meliputi barcode satu dimensi
code ITF, code UPC, dan code ISBN. Sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat
membahas barcode satu dimensi yang lain atau barcode dua dimensi.
analisis matematika untuk membacanya. Barcode yang sering digunakan adalah
barcode satu dimensi yang berfungsi sebagai identitas suatu barang. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analisis matematika pada barcode
satu dimensi. Sehingga yang perlu dilakukan dalam menganalisis barcode adalah
langkah-langkah menganalisis, diantaranya (1) membaca barcode secara manual,
(2) mencocokkan hasil membaca manual dengan code yang dilabelkan (3)
menghitung cek karakter (4) mencocokkan hasil perhitungan cek karakter dengan
cek karakter yang dilabelkan, dan (5) memberikan interpretasi dari hasil yang
didapat.
Dari langkah-lagkah tersebut dapat diketahui deskripsi dari analisis
matematika pada barcode satu dimensi dan code yang dipakai serta penjelasan-penjelasan
jika ada perbedaan antara teori dan praktek dilapangan.
Sehingga dapat diketahui bahwa barcode yang dilabelkan pada kardus dapat dibaca tanpa
kararter dengn menggunakan bilangan biner (0 untuk bar tipis dan spasi tipis, 1 untuk
bar tebal dan spasi tebal) sehingga dapat di temukan karakter yang dilabelkan dan
dapat dihitung cek karakternya. Selain itu ada yang menggunakan code ITF dalam
pelabelan barcodenya tetapi tidak menggunakan karakter numerik untuk
melabelkan karakternya. Barcode yang dilabelkan pada barang eceran dapat
dibaca tanpa kararter dengn menggunakan bilangan biner ( 1 untuk bar tipis, 0
spasi tipis, 111 untuk bar tebal, dan 000 spasi tebal) dan dapat ditemukan
karakter yang dilabelkan. Sehingga dapat dihitung cek karakternya. Barcode yang
dilabelkan pada buku dapat dibaca tanpa kararter dengn menggunakan bilangan
biner ( 1 untuk bar tipis, 0 spasi tipis, 111 untuk bar tebal, dan 000 spasi tebal)
sehingga dapat di temukan karakter yang dilabelkan. Sehingga dapat dihitung cek
karakternya. Selain itu juga diketahui bahwa barcode yang dilabelkan pada buku
bukan hanya code ISBN-nya saja tetapi penggabungan antara code ISBN dan
code EAN.
Pembahasan dalam penelitian ini hanya meliputi barcode satu dimensi
code ITF, code UPC, dan code ISBN. Sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat
membahas barcode satu dimensi yang lain atau barcode dua dimensi.
No comments:
Post a Comment