Persamaan diferensial parsial merupakan persamaan yang digunakan untuk
untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari karena banyak
fenomena-fenomena yang melahirkan model matematika, namun model
matematikanya mengandung laju perubahan, sehingga membutuhkan matematika
untuk menghitungnya yaitu pada persamaan diferensial parsial, misalnya masalah
ditribusi suhu dapat diselesaikan menggunakan diferensial numerik dengan
metode Liebmann. Dan tentang distribusi suhu atau perpindahan energi panas
dibahas juga dalam Al Quran yaitu Qs. An-Nûr/24:35 yang berisi tentang cahaya.
Distribusi suhu mempunyai model matematika yang berbentuk persamaan
diferensial parsial linier orde 2 yang memodelkan distribusi suhu terhadap sumbu
x dan y. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin mengetahui model
distribusi suhu batang logam dengan menggunakan metode Liebmann, dan
bagaimana selesaian distribusi suhu batang logam dengan menggunakan metode
Liebmann.
Metodologi penelitian dalam skripsi ini menggunakan studi literatur, yaitu
penelitian yang dilakukan diperpustakaan yang bertujuan untuk mengumpulkan
data dan informasi dengan berbagai macam materi yang terdapat diperpustakaan
yang berhubungan dengan penelitian yang dilalakukan penulis.
Dari hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa distribusi suhu
pada logam pada persamaan Laplace dengan kondisi batas pada keliling plat yaitu
T 0, y 100C, T(x,0) 500C, T(x,K) 1000C, T(L, y) 1500C, diperoleh keadaan
setimbang pada iterasi yang ke 28 iterasi yang kesalahan maksimalnya 0.0001
dengan waktu komputasi 0.04, dan pada kesalahan maksimal 0.00001 diperoleh
keadaan setimbang pada iterasi yang ke 31 dengan waktu komputasi 0.05. Dalam
menghitung, komputer memerlukan waktu yang disebut waktu komputasi.
Dari hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa distribusi suhu
pada logam pada persamaan Poisson dengan kondisi batas pada keliling plat yaitu
T 0, y 100C, T(x,0) 500C, T(x,K) 1000C, T(L, y) 1500C, diperoleh keadaan
setimbang pada iterasi yang ke 27 iterasi yang kesalahan maksimalnya 0.0001
dengan waktu komputasi 0.008, dan pada kesalahan maksimal 0.00001 diperoleh
keadaan setimbang pada iterasi yang ke 31 dengan waktu komputasi 0.008.
untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari karena banyak
fenomena-fenomena yang melahirkan model matematika, namun model
matematikanya mengandung laju perubahan, sehingga membutuhkan matematika
untuk menghitungnya yaitu pada persamaan diferensial parsial, misalnya masalah
ditribusi suhu dapat diselesaikan menggunakan diferensial numerik dengan
metode Liebmann. Dan tentang distribusi suhu atau perpindahan energi panas
dibahas juga dalam Al Quran yaitu Qs. An-Nûr/24:35 yang berisi tentang cahaya.
Distribusi suhu mempunyai model matematika yang berbentuk persamaan
diferensial parsial linier orde 2 yang memodelkan distribusi suhu terhadap sumbu
x dan y. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin mengetahui model
distribusi suhu batang logam dengan menggunakan metode Liebmann, dan
bagaimana selesaian distribusi suhu batang logam dengan menggunakan metode
Liebmann.
Metodologi penelitian dalam skripsi ini menggunakan studi literatur, yaitu
penelitian yang dilakukan diperpustakaan yang bertujuan untuk mengumpulkan
data dan informasi dengan berbagai macam materi yang terdapat diperpustakaan
yang berhubungan dengan penelitian yang dilalakukan penulis.
Dari hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa distribusi suhu
pada logam pada persamaan Laplace dengan kondisi batas pada keliling plat yaitu
T 0, y 100C, T(x,0) 500C, T(x,K) 1000C, T(L, y) 1500C, diperoleh keadaan
setimbang pada iterasi yang ke 28 iterasi yang kesalahan maksimalnya 0.0001
dengan waktu komputasi 0.04, dan pada kesalahan maksimal 0.00001 diperoleh
keadaan setimbang pada iterasi yang ke 31 dengan waktu komputasi 0.05. Dalam
menghitung, komputer memerlukan waktu yang disebut waktu komputasi.
Dari hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa distribusi suhu
pada logam pada persamaan Poisson dengan kondisi batas pada keliling plat yaitu
T 0, y 100C, T(x,0) 500C, T(x,K) 1000C, T(L, y) 1500C, diperoleh keadaan
setimbang pada iterasi yang ke 27 iterasi yang kesalahan maksimalnya 0.0001
dengan waktu komputasi 0.008, dan pada kesalahan maksimal 0.00001 diperoleh
keadaan setimbang pada iterasi yang ke 31 dengan waktu komputasi 0.008.
No comments:
Post a Comment