Model respon imun manusia terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis merupakan model matematika yang berbentuk persamaan diferensial non linier. Pada model ini telah dibahas mengenai respon imun manusia yang terjadi di paru dan limfo nudo. Adanya bakteri yang masuk ke dalam tubuh sangat mempengaruhi perkembangan populasi makrofag, yang menyebabkan makrofag menjadi terinfeksi. Pada keadaan yang demikian ini sel T mampu membunuh bakteri intraseluler ketika makrofag terinfeksi juga dibunuh oleh makrofag yang terinfeksi melalui CTLs (Limfosit Sitotoksik). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan masalah penyakit tuberkulosis dan penyebarannya dengan menampilkan argumentasi penalaran keilmuan yang memaparkan hasil dari kajian literatur maupun argumentasi peneliti. Sedangkan penelitian kuantitatif merupakan perolehan data dari penjelasan literatur yang berupa jurnal dengan syarat awal dan nilai parameter yang telah disajikan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketika parameter pada πΌπΏ−10 dihilangkan dari model, akan mempengaruhi populasi variabel-variabel yang lain khususnya populasi bakteri. Populasi bakteri ekstraseluler mengalami penurunan dibading dengan populasi bakteri saat kondisi awal. Pada kondisi tersebut, bakteri ekstraseluler naik pada hari ke-5 sampai hari ke-23, dan populasi bakteri mencapai 9,9 π₯ 106 ππππ/ππ3, selanjutnya grafik populasi mendekati stabil asimtotik pada hari ke-24 sampai hari ke-35. Untuk populasi bakteri intraseluler, hampir sama dengan populasi saat kondisi awal. Namun, untuk bakteri intraseluler saat πΌπΏ−10 dihilangkan dari model, populasinya menurun dibanding dengan kondisi semula. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan pada infeksi tuberkulosis aktif.
Saturday, October 5, 2013
Download Skripsi Gratis Matematika: Perilaku Dinamik Model Matematika pada Respon Imun Manusia
Model respon imun manusia terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis merupakan model matematika yang berbentuk persamaan diferensial non linier. Pada model ini telah dibahas mengenai respon imun manusia yang terjadi di paru dan limfo nudo. Adanya bakteri yang masuk ke dalam tubuh sangat mempengaruhi perkembangan populasi makrofag, yang menyebabkan makrofag menjadi terinfeksi. Pada keadaan yang demikian ini sel T mampu membunuh bakteri intraseluler ketika makrofag terinfeksi juga dibunuh oleh makrofag yang terinfeksi melalui CTLs (Limfosit Sitotoksik). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan masalah penyakit tuberkulosis dan penyebarannya dengan menampilkan argumentasi penalaran keilmuan yang memaparkan hasil dari kajian literatur maupun argumentasi peneliti. Sedangkan penelitian kuantitatif merupakan perolehan data dari penjelasan literatur yang berupa jurnal dengan syarat awal dan nilai parameter yang telah disajikan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketika parameter pada πΌπΏ−10 dihilangkan dari model, akan mempengaruhi populasi variabel-variabel yang lain khususnya populasi bakteri. Populasi bakteri ekstraseluler mengalami penurunan dibading dengan populasi bakteri saat kondisi awal. Pada kondisi tersebut, bakteri ekstraseluler naik pada hari ke-5 sampai hari ke-23, dan populasi bakteri mencapai 9,9 π₯ 106 ππππ/ππ3, selanjutnya grafik populasi mendekati stabil asimtotik pada hari ke-24 sampai hari ke-35. Untuk populasi bakteri intraseluler, hampir sama dengan populasi saat kondisi awal. Namun, untuk bakteri intraseluler saat πΌπΏ−10 dihilangkan dari model, populasinya menurun dibanding dengan kondisi semula. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan pada infeksi tuberkulosis aktif.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
https://abyathh.wordpress.com/
http://www.raxyzira.sitew.org/#Accueil.A
https://wallinside.com/post-64115308--.html
http://mycanadafitness.com/
https://www.quora.com/profile/Khairy-Ayman
https://www.tickaroo.com/ticker/5aa840c6e26d7037d7014d38
https://www.tickaroo.com/ticker/5aa840c6e26d7037d7014d38
Post a Comment