Banjir adalah bencana alam yang akhir-akhir ini terus meningkat intensitasnya. Berbagai usaha dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat kerentanan potensi banjir sehingga mudah dalam pengambilan langkah penanggulangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kerentanan potensi banjir di suatu wilayah dengan menggunakan metode Tsukamoto. Kerentanan potensi banjir dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu bentuk DAS, gradien sungai, kerapatan drainase, lereng rata-rata, dan penggunaan lahan. Menentukan kerentanan potensi banjir dilakukan melalui 4 tahapan, yaitu: 1) Identifikasi data. 2) Pembentukan himpunan fuzzy. 3) Aplikasi fungsi implikasi. 4) Defuzzifikasi. Hasil penelitian ini yaitu tingkat kerentanan potensi banjir tertinggi sebesar 78,6622 pada unit lahan K1 V Kc di Argotirto dan unit lahan K1 V Kc di Harjokuncaran, dan kerentanan potensi banjir terendah sebesar 14,29857 pada unit lahan K3 I Kc di desa Ringinsari. Secara keseluruhan dari 50 sampel yang diambil, sebagian besar tingkat kerentanan potensi banjir di wilayah kecamatan sumbermanjingwetan berada pada kondisi tidak rentan.
1 comment:
https://abyathh.wordpress.com/
http://www.raxyzira.sitew.org/#Accueil.A
https://wallinside.com/post-64115308--.html
http://mycanadafitness.com/
https://www.quora.com/profile/Khairy-Ayman
https://www.tickaroo.com/ticker/5aa840c6e26d7037d7014d38
https://www.tickaroo.com/ticker/5aa840c6e26d7037d7014d38
Post a Comment