Semenjak diberlakukannya otonomi daerah tanggal 1 Januari 2001, Depdiknas merubah orientasi manajemen sekolah yang dulunya berbasis pusat menjadi Manjemen berbasis sekolah (MBS). MBS bertujuan untuk meningkatkan semua kinerja sekolah (efektivitas, kualitas/mutu, efesiensi, inovasi, relevansi, dan pemeratan serta akses pendidikan). Manajemen berbasis sekolah (MBS) yang memiliki ruang lingkup yang luas tersebut memerlukan partisipasi dari semua subyek pengelola pendidikan. Baik internal meliputi kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, atupun pihak ekternal yaitu orang tua siswa dan perwakilan komite sekolah.
Sedangkan MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah) pada dasarnya adalah bagian dari MBS (Manajemen berbasis sekolah). Fokus dari MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah) terletak pada upaya peningkatan kualitas mutu sekolah yang diukur dari layanan sekolah juga inputnya, prosesnya dan outputnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktualisasi Manejemen peningkatan mutu berbasis sekolah di SMAN I, meliputi proses sosialisasinya, perumusan visi dan misi sekolah, serta perencanaan peningkatan mutu berbasis sekolah. Selain itu juga untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam aktualisasi kebijakan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah.
Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Informannya adalah kepala sekolah SMA Negeri Malang, anggota dari unit penjaminan mutu, dan kepala tata usaha. Sedangkan untuk menganalisis data menggunakan teknis analisis deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang telah didapat sehingga menggambarkan realitas yang sebenarnya sesuai dengan fenomena yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, aktualisasi MPMBS dilakukan dengan; (1) sosialisasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah, dilakukan oleh kepala sekolah dengan menginstruksikan kepada semua elemen sekolah agar mengimplementasikan kebijakan tersebut. Sedangkan mekanisme sosialisasinya melalui: lokakarya, simposium, seminar, rapat guru dan rapat karyawan; (2) penyusunan visi, misi dan tujuan sekolah., dalam implementasinya ada tiga tahapan; a. tahap pembentukan Tim perumus visi,misi dan tujuan sekolah; b. tahap perumusan visi, misi dan tujuan dan; c. tahap sosialisasi visi, misi, dan tujuan kepada semua local stake holder; (3) aktualisasi MPMBS selanjutnya adalah penyusunan rencana peningkatan mutu, dalam implementasinya sekolah menemukan dua jenis mutu sekolah yaitu; mutu layanan dan lulusan, dalam upaya meningkatkan mutu layanan sekolah menggunakan standart ISO 9001:2008, sedangkan dalam peningkatan mutu lulusan sekolah melakukan rencana yaitu; peningkatan kualitas pendidik, peningkatan sarana prasarana, pencapaian target rapor siswa rata-rata 80, dan optimalisasi lulusan UAN; kedua Pihak-pihak yang terlibat dalam upaya peningkatan Mutu berbasis sekolah ada dua yaitu; pihak yang terlibat langsung yaitu; kepala sekolah, para waka, koordinator unit, koordinator guru mata pelajaran, kepala TU dan bawahannya, serta guru dan wali kelas. Sedangkan pihak yang tidak terlibat secara langsung adalah; dewan pendidikan, komite sekolah, konsultan pendidikan, para peneliti mutu di SMAN 1 Malang, serta orang tua siswa.
Dari hasil penelitian tersebut disampaikan beberapa saran dan usulan sebagai landasan penelitian selanjutnya dan umpan balik bagi perbaikan dan pengembangan MPMBS.

Artikel Terkait:
Skripsi Tesis PAI
- Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Nilai-Nilai Religius Pada Peserta Didik Di SMP "SHALAHUDDIN” Malang
- Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba di SMK TEKSTIL Pandaan
- Upaya Madrasah Aliyah Negeri Turen dalam Meningkatkan Kelulusan Siswa pada Ujian Nasional
- Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Efektifitas Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam di SMA Muhammadiyah 1 Kepanjen Malang
- Metode Pendidikan dalam Al-Qur'an (Analisis Tafsir Surat An-Nahl Ayat 125)
- Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Sunan Giri Probolinggo
- Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Program Madrasah Bertaraf Internasional (MABI) di MAN 3 Malang
- Kreativitas Guru Agama Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Islam Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu Kota Batu
- Pengaruh Kecerdasan Emosional Kepala Madrasah terhadap Motivasi Mengajar Guru di MTs Yaspuri Malang
- Implementasi Metode Card Sort Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih Kelas VIII A MTs Al Urwatul Wutsqo Bulurjo Diwek Jombang
No comments:
Post a Comment