Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apa-apa saja tahapan pekerjaan yang dilakukan dalam pengelolaan usahatani bayam, untuk mengetahui seberapa besar jumlah tenaga kerja dalam keluarga yang dicurahkan dalam setiap komponen usahatani, untuk mengetahui seberapa besar kesempatan kerja yang tercipta pada usahatani bayam, untuk mengetahui berapa besar jumlah dan nilai sarana produksi yang digunakan dalam kegiatan usahatani bayam, untuk mengetahui berapa besar volume produksi usahatani bayam dari satu periode, untuk mengetahui seberapa besar nilai pendapatan bersih yang diperoleh, untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi pendapatan usahatani bayam di daerah penelitian, untuk mengetahui apakah usahatani bayam layak diusahakan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah, tahapan pekerjaan yang dilakukan dalam pengelolaan usahatani bayam adalah persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit tanaman, penyiraman dan panen. Rataan overall curahan Tenaga Kerja Dalam Keluarga adalah sebesar 36.09 HKP, dimana kegiatan usahatani dengan curahan tenaga kerja dalam keluarga paling besar adalah persiapan lahan dan kegiatan usahatani dengan curahan tenaga kerja dalam keluarga paling kacil adalah penyiraman. Kesempatan kerja yang tercipta pada usahatani bayam adalah cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari jumlah Tenaga Kerja Dalam Keluarga yang dicurahkan yaitu 806.82 HKP untuk strata I dan 399.17 HKP untuk strata II. Pada setiap kegiatan usahatani bayam didaerah penelitian, tenaga kerja dalam keluarga lebih cenderung berperan aktif, karena untuk mengurangi biaya tenaga kerja. Tetapi, tenaga kerja luar keluarga juga digunakan, terutama untuk kegiatan pemanenan. Sarana produksi yang dikeluarkan dalam usahataninya adalah benih, pupuk. obatan. Dimana rata-rata rataan overall kebutuhan benih adalah 5.5 Kg dengan biaya Rp. 291.350, sedangkan rataan overall kebutuhan pupuk kandang adalah 66 goni dengan biaya Rp. 329.830 dan rataan overall kebutuhan pupuk urea adalah 109.94 Kg dengan biaya Rp. 252.870. Sementara rataan overall kebutuhan obat-obatan pada Antrachol adalah 2.75 Kg dengan biaya Rp. 27.490 dan rataan overall pada Drusband adalah 879.54 cc dengan biaya Rp.131.930. Rata-rata hasil produksi yang dihasilkan pada usahatani bayam di daerah penelitian adalah 2000 ikat/m2 atau 800 ikat/rante. Rataan overall hasil produksi yang diperoleh petani responden adalah 8795 ikat. Dengan rataan overall luas lahan adalah 0.44. Nilai rataan overall pendapatan bersih yang diperoleh pada usahatani bayam di daerah penelitian adalah Rp. 1216358.- Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani bayam di daerah penelitian adalah biaya produksi dan luas lahan. Ada pengaruh nyata antara biaya produksi dan luas lahan terhadap pendapatan usahatani di daerah penelitian. Usahatani bayam di Desa Sudirejo Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang layak diusahakan secara ekonomi
Download Skripsi
No comments:
Post a Comment