Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui mengapa usaha lebah madu ini tidak berkembang di daerah penelitian. 2. Untuk mengetahui apakah usaha pembibitan lebah madu di Kabupaten Karo layak secara finansial. 3. Untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan input pada usaha pembibitan lebah madu di daerah penelitian. Daerah Penelitian ditetapkan secara purposive dengan pertimbangan Desa Samura merupakan daerah tempat usaha pembibitan lebah madu di budidayakan dan pada daerah ini juga terdapat tanaman hortikultura dan sayur-sayuran yang banyak mengandung nektar dan pollen yang merupakan sumber pakan lebah madu. Metode pengambilan sample dilakukan dengan cara purposive dimana sample yang ditetapkan merupakan sample satu-satunya yang memelihara lebah madu jenis apis millifera dilokasi penelitian.Adapun alasan memilih Apis millifera karena jenis lebah madu ini lebih banyak dibudidayakan dibandingkan dengan jenis lebah lokal lainnya.Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskritif dan rumus perhitungan R/C, BEP dan efisiensi teknis. Dari hasil penelitian diperoleh: 1. Beberapa alasan usaha pembibitan lebah madu tidak berkembang di daerah penelitian adalah adanya persepsi masyarakat yang tentang lebah ; dimana lebah dianggap menakutkan,sikap masyarakat yang kurang inovatif, kurangnya tersedianya waktu, tenaga kerja dan ketrampilan mengenai usaha pembibitan lebah madu serta kurangnya pembinaan lanjutan. 2. Usaha pembibitan lebah madu di daerah penelitian layak diusahakan secara finansial karena memiliki nilai R/C > 1 yaitu sebesar 1,02. dan untuk mencapai BEP unit maka pengusaha harus memproduksi bibit lebah madu sebanyak 129 kotak degan harga jual Rp. 479.405,30 / kotak untuk BEP harga. 3. Tingkat penggunaan input usaha lebah madu di daerah penelitian Belem efisien karena NPMx / Px ≠ 1 yaitu sebesar 1,48.
No comments:
Post a Comment