Sinuraya, Bunga Hati
Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Juni 2008 di Kantor Badan Ketahanan Sumatera Utara, badan Urusan Logistik (BULOG), dan Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara untuk memperoleh data-data sekunder yang diperlukan untuk penelitian ini. Daerah yang menjadi lokasi penelitian adalah Propinsi Sumatera Utara, yang ditentukan secara purposive karena Sumatera Utara merupakan salah satu sentra produksi padi dan memiliki jumlah penduduk terbesar di Pulau Sumatera. 1. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan metode analisis korelasi sederhana, sehingga diperoleh hasil penelitian sebagai berikut : Setelah melakukan uji korelasi korelasi linier sederhana pada data HPP dan produksi beras di Sumatera Utara, diperoleh hasil r sebesar -0,540 dan thitung sebesar 1,114. Artinya, 54,0% perubahan produksi beras di Sumatera Utara dapat dijelaskan oleh Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Dari hasil pengujian tersebut diperoleh bahwa HPP dan produksi beras di Sumatera Utara memiliki korelasi yang negatif. Dengan demikian, dapat dinterpretasikan bahwa semakin tinggi HPP, maka semakin rendah produksi beras, atau sebaliknya, semakin rendah HPP, maka justru semakin tinggi pula produksi beras. 2. Setelah melakukan uji korelasi korelasi sederhana pada data HPP dan harga beras di tingkat konsumen di Sumatera Utara, diperoleh hasil r sebesar 0,907 dan thitung sebesar 3,742. Artinya, 90,7% perubahan harga beras di tingkat konsumen di Sumatera Utara dapat dijelaskan oleh Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Dari hasil pengujian tersebut diperoleh bahwa HPP dan harga beras di tingkat konsumen di Sumatera Utara memiliki korelasi positif. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi HPP, maka semakin tinggi harga beras.
No comments:
Post a Comment