Pendapatan merupakan jumlah yang tersisa setelah biaya, yaitu semua
nilai input untuk produksi, baik yang benar-benar dibayar maupun yang
hanya diperhitungkan, telah dikurangkan dari penerimaan. Untuk
mendapatkan penerimaan itu sendiri dipengaruhi oleh produksi yaitu suatu
usaha untuk meningkatkan nilai guna suatu barang atau produk. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan masing-masing
system baik tanam awal maupun keprasan, menganalisis biaya produksi mana
yang lebih besar di kedua daerah baik sistem tanam awal maupun
keprasan, membandingkan produksi, produktivitas dan pendapatan di kedua
daerah penelitian baik sistem tanam awal dan sistem keprasan. Penentuan
daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), dengan
pertimbangan bahwa Desa Kwala Begumit dan Desa Kwala Bingei merupakan
daerah dengan luas lahan TRI terbesar dan jumlah petani TRI terbanyak
disamping itu Desa Kwala Begumit memiliki pengalaman bermitra daripada
Desa Kwala Bingei sehingga menjadi salah satu alasan pemilihan daerah.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah
stratifield random sampling yaitu 15 sampel di Desa Kwala Begumit dan 15
sampel di Desa Kwala Bingei.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: tidak ada perbedaan penerapan
system tanam awal dan keprasan di kedua daerah penelitian, biaya
produksi sistem tanam awal lebih besar daripada biaya produksi sistem
keprasan dan biaya produksi kedua sistem lebih besar di desa Kwala
Begumit, produksi dan produktivitas lebih tinggi di Desa Kwala Begumit
daripada Desa Kwala Bingei pada system keprasan, pendapatan petani TRI
lebih besar di Desa Kwala Begumit daripada Desa Kwala Bingei pada sistem
keprasan.
Download Skripsi
No comments:
Post a Comment