RONAL SINAGA (060304011), dengan judul penelitian ”Analisis Usahatani
Bawang Merah” Studi Kasus: Kelurahan Haranggaol, Kecamatan Haranggaol
Horisan Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini
dibimbing oleh Bapak M. Mozart B. Darus, M.Sc dan Bapak Ir. Thomson
Sebayang, MT.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat produktivitas,
faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, dan kelayakan usahatani bawang
merah di daerah penelitian serta menjelaskan besarnya biaya produksi,
penerimaan, dan pendapatan bersih usahatani bawang merah, kontribusi
pendapatan usahatani bawang merah terhadap total pendapatan keluarga.
Daerah penelitian ditetapkan secara purposive (sengaja) dengan
pertimbangan bahwa Kecamatan Haranggaol Horisan merupakan sentra
produksi usahatani bawang merah. Teknik pengambilan sampel dengan metode
stratified random sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif produksi, perhitungan biaya produksi,
penerimaan dan pendapatan bersih, rumus kriteria kelayakan (R/C Ratio,
ROI dan BEP) serta kontribusi pendapatan.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan:
1. Produktivitas bawang merah di daerah penelitian (7,22 ton/Ha) lebih
rendah jika dibandingkan dengan produktivitas bawang merah kabupaten
Simalungun (14,00 ton/Ha) dan daerah sentra produktivitas bawang merah
kabupaten Brebes (8,83 ton/Ha). Jadi produktivitas bawang merah di
daerah penelitian masih tergolong rendah.
2. Analisis secara parsial menunjukkan bahwa faktor produksi pupuk
organik, pestisida tepung dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap
produksi bawang merah, sedangkan luas lahan, bibit, pupuk kimia dan
pestisida cair tidak berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah di
daerah penelitian.
Analisis secara serempak menunjukkan bahwa seluruh faktor produksi
berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah di daerah penelitian.
3. Rata-rata penerimaan dari usahatani bawang merah di daerah penelitian
sebesar Rp.24.700.000,-/petani atau Rp 86.627.930,-/Ha, dengan
rata-rata biaya produksi sebesar Rp 9.191.267,-/petani atau Rp
33.241.659,-/Ha. Rata-rata pendapatan usahatani bawang merah sebesar
Rp.15.508.733,-/petani atau Rp.53.386.271,-/Ha.
4. Usahatani bawang merah layak diusahakan, karena:
- Produksi bawang merah di daerah penelitian adalah sebesar 2.058,33
kg/petani dan 7.218,99 kg/Ha, telah melampaui BEP (Break Even Point)
volume produksi yaitu 765,94 kg/petani dan 2.770,14 kg/Ha.
- Harga bawang merah di daerah penelitian adalah sebesar Rp 12.000/kg
lebih besar dari BEP (Break Even Point) harga produksi sebesar
Rp.4.769/kg.
- R/C Ratio bawang merah di daerah penelitian sebesar 2,60 lebih besar
dari 1 sebagai kriteria layak.
- ROI (Return of Invesment) usahatani bawang merah selama 1 musim tanam
di daerah penelitian adalah sebesar 160,05%
5. Usahatani bawang merah di daerah penelitian memberikan kontribusi
64,06% terhadap total pendapatan keluarga.
Download Skripsi
No comments:
Post a Comment