Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah anal isis deskriptif dan tabulasi sederhana. Hasil analisis diperoleh: 1. Perkembangan KUT meliputi jumlah Koperasi/LSM dan dana KUT dari Tahun Pengadaan (TP) 1995/1996 hingga TP 1998/1999 di Sumatera Utara terus mengalami peningkatan. Peningkatan terbesar terjadi pada TP 1998/1999 yakni 470,37% untuk jumlah Koperasi/LSM dan 77,35% untuk total dana KUT yang direalisasikan. Penurunan terjadi pada TP 1999/2000 yakni 50,22% untuk jumlah Koperasi/LSM dan 8,65% untuk total dana KUT yang direalisasikan. 2. Realisasi dana KUT selama lima TP adalah Rp. 437.027.161.347,-. Dana yang dikembalikan sebesar Rp. 73.097.899.044,- (16,73%). Dana yang tertunggak adalah Rp.363.929.262.303,- (83,27%). 3. Dana KUT paling besar dikucurkan pada TP 1998/1999 yakni Rp.338.056.849.9111, (77,35%) dan yang paling kecil pada TP 1995/1996 yakni Rp.2.658.424.215,(22,65%). 4. Pengembalian dana KUT terbesar terjadi pada TP 1996/1997 yakni 62,78% dan yang terkecil pada TP 1999/2000 yakni 11,88% dan total dana KUT yang dikembalikan. 5. Masalah-masalah yang dihadapi petani sehingga sulit untuk mengembalikan dana KUT adalah: (1). Kegagalan panen. (2). Keperluan keluarga yang mendesak. (3).Anggapan bahwa dana KUT sudah diputihkan oleh Pemerintah. (4). Dana yang diterima petani tidak 100%. 6. Upaya-upaya untuk mengatasi masalah tersebut antara lain adalah (1). Pengurus Koperasi/LSM langsung mendatangi rumah petani debitur untuk menagih kredit. (2). Mengumumkan ancaman penjara bagi oknum-oknum yang menunggak kredit. (3). Pihak bank langsung proaktif dalam menarik cicilan tunggakan KUT. 7. Pihak-pihak yang terlibat dalam tunggakan KUT, antara lain: (1). Oknum Pengurus Koperasi/LSM. (2). Oknum PPL. (3). Oknum Pihak Bank Penyalur. (4). Oknum Petani debitur. (5). Oknum Pejabat Dinas Koperasi TK. II. (6). Oknum Pejabat dinas Pertanian TK. U. (7). Oknum Aparat Desa.
No comments:
Post a Comment