Munculnya anggapan-anggapan yang kurang menyenangkan tentang pendidikan agama Islam, seperti Islam diajarkan lebih pada hafalan (padahal Islam penuh dengan nilai-nilai) yang harus dipraktekkan. Sehingga permasalahan yang sering dijumpai dalam pengajaran, khususnya pengajaran agama Islam adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada siswa secara baik sehingga diperoleh hasil yang efektif dan efisien. Pembelajaran Akidah Akhlak merupakan bagian dari pembelajaran agama Islam yang mampu mengarahkan dan mengantarkan peserta didik ke fitrah yang benar. Seseorang baru bisa dikatakan memiliki kesempurnaan iman apabila dia memiliki budi pekerti/akhlak yang mulia. Agar pembelajaran akhlak dapat tertanam dalam diri siswa dengan baik, maka banyak konsep model pembelajaran aktif yang ditawarkan. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif melalui strategi crossword puzzle diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sebab pada model pembelajaran ini keaktifan siswa lebih diutamakan. Dengan melibatkan mereka secara aktif dalam proses pembelajaran, maka siswa akan mengalami atau bahkan menemukan ilmu pengetahuan secara mandiri.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi cooperative learning melalui strategi crossword puzzle dalam meningkatkan motivasi belajar Akidah Akhlak pada siswa kelas VII MTS Yaspuri di Malang.
Jenis penelitian yang digunakan adalah (PTK) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tahapan penelitian ini dilakukan dengan 4 tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Sedangkan pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi yang langsung dilakukan di lapangan. Sumber data dari penelitian ini adalah satu kelas, yaitu siswa kelas VII MTS Yaspuri Malang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif melalui strategi crossword puzzle terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar akidah akhlak khususnya materi Akhlak Terpuji dan Akhlak Tercela pada siswa kelas VII MTS Yaspuri di Malang. Sedangkan bukti dari data kualitatif yang menjelaskan keantusiasan siswa terhadap strategi pembelajaran tersebut, tertanamnya rasa kekeluargaan, kebersamaan, dan kesosialan yang tinggi terhadap manusia, suasana kelas menjadi lebih hidup, dan pengalaman siswa menjadi bertambah.
No comments:
Post a Comment