Siregar, Yuni Yathari
Kajian tentang alih fungsi lahan sebenarnya bukanlah merupakan hal baru.
Dari data sensus pertanian 1983-1993 diketahui lahan pertanian yang
dikonversi di Indonesia mencapai 1,28 juta hektar, sensus pertanian
berikutnya 1993-2003 konversi lahan pertanian tidak mengalami penurunan
yang signifikan yaitu
1,26 juta hektar, dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49%
pertahun dan berkembangnya struktur perekonomian menyebabkan jenis
penggunaan ruang terus berkompetisi sehingga lahan pertanian semakin
menciut. Untuk itu penelitian ini telah dilakukan di Kecamatan Medan
Tuntungan Kota Medan pada tahun 2011 dengan pertimbangan bahwa kecamatan
ini adalah kecamatan yang mengalami konversi lahan tertinggi di antara
kecamatan-kecamatan Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis laju konversi lahan pertanian selama rentang tahun
2006-2010, menganalisis faktor-faktor pendorong terjadinya konversi
lahan pertanian, menganalisis dampak konversi lahan pertanian yang
dirasakan oleh petani, menganalisis proyeksi lahan pertanian lima tahun
mendatang. Metode penarikan sampel dilakukan dengan Nonprobability
Sampling atau Nonrandom Sampling dengan teknik Quota Sampling. Metode
analisis data dilakukan dengan Deskriptif dan Metode Ekstrapolasi dengan
teknik grafik. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Laju konversi lahan
pertanian di Kecamatan Medan Tuntungan tahun 2006-2010 untuk lahan
pertanian tegal/ kebun sebesar 30,69% atau 7,67% per tahun dan lahan
pertanian sawah 16,12% atau 4,03% per tahun,
(2) Faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam mengkonversi lahan
pertaniannya antara lain; Faktor yang mempengaruhi petani dalam
mengkonversi seluruh lahan pertaniannya: faktor kemampuan fisik petani
berkurang, faktor ketertarikan pada penawaran harga, faktor pembagian
warisan, faktor kebutuhan mendesak, alih profesi, dan terpengaruh lahan
sekitar yang sudah berkonversi, faktor jarak lahan yang terlalu jauh
dari rumah petani; Faktor yang mempengaruhi petani dalam mengkonversi
sebagian lahan pertaniannya dan mempertahankan sebagian lainnya: faktor
bertani adalah mata pencaharian dan faktor investasi,
(3) Dampak konversi lahan pertanian yang dirasakan oleh petani antara
lain; Dampak positif: pertumbuhan kota, kelengkapan sarana dan
prasarana, penambahan pendapatan non pertanian; Dampak negatif:
hilangnya mata pencaharian, berkurang produksi pertanian sehingga
berkurangnya pendapatan, ekosistem tidak seimbang. (4) Proyeksi luas
lahan pertanian tegal/kebun pada tahun 2015 adalah 97,75 Ha dan sawah
197,5 Ha.
Download Skripsi
No comments:
Post a Comment