Kreativitas guru agama adalah kemampuan untuk menemukan pemikiran
tentang ide-ide baru dalam pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan tentang pendidikan agama Islam. Oleh
karena itu guru yang kreatif harus mempunyai rasa tertarik untuk mencari tentang
perkembangan pendidikan Islam pada saat ini dan harapan untuk yang akan
datang. Usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam harus
dibarengi dengan : guru yang berkualitas, peningkatan materi, peningkatan
pemakaian metode, dan peningkatan sarana dan prasarana.
Tujuan penelitian ini untuk menjawab masalah pokok penelitian yaitu :
untuk mendiskripsikan kreativitas guru agama dalam meningkatkan kualitas
pendidikan Islam, upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas
pendidikan Islam serta faktor pendukung serta penghambat guru agama untuk
berkreativitas di MTs Negeri Batu.
Penelitian yang dilakukan penulis ini termasuk penelitian yang bersifat
Deskriptif Kualitatif. Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan
beberapa metode, yaitu metode observasi, interview dan dokumentasi. Sedangkan
untuk analisis datanya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif,
Untuk mendukung dari pemaparan data penulis juga menyertakan berbagai
lampiran yang terkait dengan penelitian seperti foto, dokumen-dokumen dari
kegiatan siswa.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis dapat disimpulkan sebagai berikut,
bahwa kreativitas guru yang diterapkan dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam di MTs Negeri Batu tersebut menggunakan berbagai cara, diantaranya pada
kegiatan pembelajaran, yang menyangkut perbaikan sistem mengajar, guru
dituntut untuk menciptakan sistem pembelajaran dikelas lebih menarik, nyaman,
aman, dan menyenangkan. Agar peserta didik tidak merasa jenuh dengan materi
yang disampaikan oleh guru, dan dengan demikian peserta didik akan tertarik
untuk giat belajar dan kualitas pendidikan agama islam akan lebih meningkat
menjadi lebih baik. Faktor pendukung : a) Semangat siswa yang tinggi untuk
belajar, b).Kegiatan sekolah yang sangat memperhatikan masalah agama, c) Tata
tertib yang mendukung, d) Program yang terarah Kepada tujuan pendidikan, e)
Guru-Guru yang berkualitas, f) Lingkungan sekolah yang kondusif, g)
Ekstrakulikuler yang mendukung, h). Sarana dan prasarana sekolah yang
mendukung, i). Peran aktif orang tua j), Lingkungan luar sekolah. Sedangkan
faktor penghambat : a) Latar belakang siswa, b) Minat serta semangat siswa yang
terkadang kurang, c) kemampuan penangkapan pemahaman siswa yang
heterogen, d) kesadaran siswa yang kurang berdisiplin.
Sehingga kesimpulan yang didapat adalah bahwa kreativitas setiap guru
bervariasi dan penerapan kreativitas guru agama tersebut disesuaikan dengan
materi, keadaan siswa dan lingkungan.
Download Skripsi
No comments:
Post a Comment