Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat
berlaku di manapun dan kapanpun. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar
supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai
sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi
perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang
peserta didik. Penelitian ini berangkat dari latar belakang perlunya diadakan
pembaharuan dalam meningkatkan kreativitas mengajar guru dalam pengelolaan
proses pembelajaran sebagai respon semakin melemahnya kualitas belajar siswa,
dimana sebagian besar guru masih melaksanakan pembelajaran dengan
pendekatan pembelajaran tradisional atau ceramah. Keadaan tersebut jalas akan
berdampak kepada kelas, hal itu dapat menimbulkan kejenuhan, serta menurunkan
motivasi dan minat belajar siswa. Berdasarakan uraian di atas, melalui penelitian
ini diharapkan guru mampu memainkan peran sebagai inovator pembelajaran.
Peningkatan mutu kreativitas mengajar guru mutlak diperlukan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi: 1). Bagaimana
perencanaan Metode Bermain Peran dalam mata pelajaran SKI untuk
meningkatkan minat belajar di kelas VIIC MTsN Malang III; 2). Bagaimana
pelaksanaan Metode Bermain Peran dalam mata pelajaran SKI untuk
meningkatkan minat belajar di kelas VIIC MTsN Malang III; 3). Bagaimana
penilaian Metode Bermain Peran dalam mata pelajaran SKI untuk meningkatkan
minat belajar di kelas VIIC MTsN Malang III.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data
dan analisisnya melalui kajian-kajian reflektif, partisipatif dan kolaboratif.
Pengembangan program didasarkan pada data-data informasi dari siswa, guru dan
setting sosial kelas secara alamiah melalui tiga tahapan siklus penelitian tindakan
kelas.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa:
1). Perencanaan PTK dengan menggunakan Metode Bermain Peran pada siswa
kelas VIIC MTsN Malang III meliputi dua aspek perencanaan, yakni perencanaan
kelas dan perencanaan luar kelas. Perencanaan kelas yang berupa setting kelas,
penyiapan mental para siswa, dan menyiapkan atribut/alat yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan bermain peran. Sedangkan perencanaan luar kelas yakni berupa
pembuatan RPP dan pembuatan skenario cerita untuk bermain peran 2).
Pelaksanaan Metode Bermain Peran setiap siklusnya diadakan dalam 2 x 45
menit. Pelaksanaan Bermain Peran dari satu siklus ke siklus selanjutnya
menggunakan waktu yang semakin panjang. Pada siklus pertama, praktik bermain
peran memerlukan waktu 25 menit. Dealam siklus pertama ini membahas tentang
materi Perkembangan Islam pada Masa Khalifah Umar bin Khattab, dalam siklus
kedua menggunakan 35 menit yang membahas materi Perkembangan Islam pada
Masa Khalifah Utsman bin Affan, dan siklus ketiga selama 50 menit serta
membahas tentang materi Perkembangan Islam pada Masa Khalifah Ali bin Abi
Thalib. 3). Penilaian yang diberikan oleh peneliti mencakup segi kognitif, afektif
dan psikomotorik. Dalam metode bermain peran ini peneliti memberikan
penilaian yang didasarkan pada: antusias, pemahaman materi, penghayatan materi,
keberanian dan yang terakhir adalah masukan/ide.
Dari hal perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dalam Metode Bermain
Peran yang dilaksanakan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
metode bermain peran dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada kelas VIIC MTsN Malang III.
Download Skripsi
No comments:
Post a Comment