Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi, mengolah dan menganalisis data tentang: 1. Perkembangan organisasi P3A didaerah penelitian selama 5 tahun terakhir yang diamati dari jumlah anggota P3A, jumlah P3A dan P3A yang Berbadan hukum dan P3A yang Tidak Berbadan Hukum 2. Pengaruh karakteristik sosial ekonomi petani terhadap ketaatan membayar iuran menjadi anggota P3A Berbadan Hukum dan P3A yang Tidak Berbadan Hukum 3. Perbedaan pengaruh karakteristik sosial ekonomi petani terhadap ketaatan membayar iuran menjadi anggota P3A Berbadan Hukum dan P3A yang Tidak Berbadan Hukum 4. Hubungan karakteristik sosial ekonomi petani dengan ketaatan membayar iuran menjadi anggota P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum 5. Perbedaan hubungan karakteristik sosial ekonomi petani dengan ketaatan membayar iuran menjadi anggota P3A Berbadan Hukum dan P3A Tidak Berbadan Hukum 6. Masalah- masalah yang terjadi dalam organisasi P3A yang berbadan hukum dan P3A yang tidak berbadan hukum dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Metode yang di gunakan adalah simple random sampling (secara acak sederhana) yaitu dengan mengambil sampel 2 organisasi P3A dari jumlah populasi yang ada. Analisis yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara deskriptif, skor, Korelasi Rank Spearman, dan Regresi Linear Berganda. Dari hasil peneltian diperoleh: 1. Perkembangan organisasi P3A di Kabupaten Serdang Bedagai mengalami peningkatan yang baik dilihat dari Jumlah P3A yang tidak Berbadan Hukum menjadi P3A yang Berbadan Hukum ,dan Jumlah anggota. Sementara sejak tahun 2004 sampai pada tahun 2008 jumlah P3A tidak bertambah lagi. 2. Secara uji serempak kelima variabel karakteristik sosial ekonomi organisasi P3A Makmur berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Ketaatan Membayar Iuran). Sementara kelima variabel karakteristik sosial ekonomi organisasi P3A Sentang tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Ketaatan Membayar Iuran) Secara uji parsial: Karakteristik soaial ekonomi anggota P3A Makmur sebesar 53.2% ke lima variabel tersebut mempengaruhi ketaatan anggota P3A membayar iuran, Sedangkan sisanya sebesar 46.8% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model. Sementara Karakteristik soaial ekonomi P3A Sentang sebesar 26% ke lima variabel tersebut mempengaruhi ketaatan anggota P3A membayar iuran, Sedangkan sisanya sebesar 76.% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model. 3. Dari hasil analisis Regresi Linear Berganda yang diuji pada ke dua organisasi P3A yaitu P3A Makmur dan P3A Sentang dapat di peroleh perbedaan: Secara Serempak kelima karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Makmur berpengaruh nyata terhadap ketaatan anggota P3A membayar iuran, Sementara pada kelima karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Sentang tidak berpengaruh nyata terhadap ketaatan anggota P3A membayar iuran. Secara parsial karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Makmur yaitu: ”Umur dan Pengalaman bertani tidak berpengaruh nyata terhadap ketaatan membayar iuran, sementara ” Tingkat pendidikan, Jumlah tanggungan, dan Luas lahan” berpengaruh nyata terhadap ketaatan membayar iuran. Sedangkan karakteristik sosial ekonomi P3A Sentang yaitu: hanya ”Umur” yang berpengaruh nyata terhadap ketaatan membayar iuran, sementara ”tingkat pendidikan, pengalaman bertani, jumlah tanggungan, dan luas lahan” tidak berpengaruh nyata terhadap ketaatan membayar iuran. 4. Hasil korelasi Karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Makmur dengan ketaatan membayar iuran yaitu: ”Umur”memiliki hubungan yang sedang dengan ketaatan membayar iuran, ”Tingkat pendidikan” dan ”Jumlah tanggungan” tidak ada hubungan dengan ketaatan membayar iuran, sementara ”Pengalaman bertani” memiliki hubungan yang lemah dengan ketaatan membayar iuran, dan ”Luas lahan” memiliki hubungan yang kuat dengan ketaatan membayar iuran. Sedangkan hasil Karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Sentang dengan ketaatan membayar iuran yaitu: ”Umur”, ”Pendidikan” dan ”Jumlah tanggungan” memiliki hubungan yang lemah, Sementara ”Pengalaman bertani” dan ”Luas lahan” memiliki hubungan yang sedang. 5. Dari hasil analisis korelasi yang di uji bahwa ke dua organisasi P3A yaitu P3A Makmur (P3A yang berbadan hukum) dan P3A Sentang (P3A yang belum berbadan hukum) memiliki perbedaan yaitu: Karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Makmur yaitu: ”Umur”memiliki hubungan yang sedang dengan ketaatan membayar iuran, ”Tingkat pendidikan” dan ”Jumlah tanggungan” tidak ada hubungan dengan ketaatan membayar iuran, sementara ”Pengalaman bertani” memiliki hubungan yang lemah dengan ketaatan membayar iuran, dan ”Luas lahan” memiliki hubungan yang kuat dengan ketaatan membayar iuran. Sedangkan Karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Sentang yaitu: ”Umur”, ”Pendidikan” dan ”Jumlah tanggungan” memiliki hubungan yang lemah, Sementara ”Pengalaman bertani” dan ”Luas lahan” memiliki hubungan yang sedang. 6. P3A yang berbadan hukum (P3A Makmur) adalah: Pada organisasi P3A Makmur tidak ada masalah yang terjadi karena struktur dan uraian tugas yang sudah jelas diatur dalam Surat Keputusan Badan Hukum Organisasi P3A Makmur. P3A yang belum berbadan hukum (P3A Sentang) adalah: o Masalah yang terjadi pada P3A Sentang yaitu Sulitnya pengurus P3A dalam membagi air kesawah- sawah petani karena tidak adanya sanksi terhadap petani yang melanggar peraturan. Upaya yang dilakukan adalah mengajak petani untuk rapat tentang pembagian air secara berulang- ulang dan memberi penyuluhan tentang pembagian air. o Apabila P3A Sentang mengajukan Proposal tidak pernah ditanggapi pemerintah karena belum berbadan hukum atau tidak memiliki SK, sehingga bantuan dari pemerintah tidak begitu dirasakan P3A sentang. Upaya yang dilakukan adalah tetap membuat dan menjatuhkan proposal tentang kebutuhan P3A kepada pihak pemerintah, sembari mengurus Surat Keputusan Badan Hukum P3A Sentang. o Sebagian anggota P3A Sentang sulit membayar iuran bahkan tidak membayar iuran P3A selama dalam satu tahun tertentu (dua kali musim tanam) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya, apabila tidak membayar iuran selama kurun waktu yang ditentukan, maka pengurus P3A Sentang memberikan peringatan selama dua kali. Apabila tidak di tanggapi juga maka pengurus P3A Sentang melaporkan masalah tersebut kepada Kepala Desa agar menyelesaikan masalah tesebut, dan biasanya setelah di sampaikan kepada Kepala desa masalah tersebut dapat diselesaikan, dimana anggota P3A tersebut langsung membayar iuran yang menjadi kewajibannya.
Download Skripsi
No comments:
Post a Comment