The plan growth is a result complex interaction between internal factor
(intra cell factor and inter cell factor) and eksternal factor (such as
water). Plan needs water in constans to growth. Deficiency of water will
cause the growth of plan stopped because physiology activity or
morfology activity disturbted. The purpose of this research was to
detected influence some watering of interval to growth of breadfruit
(Artocarpus communis Forst). This research was conducted from March
until May 2011 in the Green House of Agriculture Faculty, University of
North Sumatera that using the complete randomized non factorial design
with 12 treatments and five replications. The analyzed parameters were
plant height, diameter, number of leafs, leaf area and percentage growth
of seedling.
The results of research showed that some interval of watering give real
influence to all parameters. Average of highest breadfruit seedling at
treatment of A1 as 8,52 cm. Average increase of the biggest breadfruit
seeds diameter at treatment of A3 as 0,34 cm. Average increase of number
of highest breadfruit seeds leaves at treatment of A1 as 9 sheets.
Average breadfruit seedling leaf area wide at treatment of A3 as
456,4641 cm2. Average percentage growth of breadfruit seeds at treatment
of A0, A1, A3, A5 and A7 equal to 100%. The best type treatment is A0,
A1, A3, A5 and A7.
Pertumbuhan tanaman merupakan hasil interaksi yang kompleks antara
faktor internal (faktor intra sel dan inter sel) dan faktor eksternal
(salah satunya adalah air). Tumbuhan memerlukan sumber air yang tetap
untuk tumbuh dan berkembang. Kekurangan air akan mengakibatkan
terhentinya pertumbuhan karena terganggunya aktivitas fisiologis maupun
morfologis tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mendeteksi pengaruh
interval penyiraman terhadap pertumbuhan bibit sukun (Artocarpus
communis Forst). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai
dengan Mei 2011 di rumah kaca Fakultas Pertanian USU yang menggunakan
rancangan acak lengkap non faktorial dengan 12 perlakuan dan lima
ulangan. Parameter yang dianalisis adalah tinggi, diameter, jumlah daun,
luas daun dan persen hidup bibit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interval penyiraman memberikan
pengaruh nyata terhadap semua parameter. Pertambahan tinggi bibit sukun
rata-rata tertinggi pada perlakuan A1, yaitu 8,52 cm. Pertambahan
diameter bibit sukun rata-rata terbesar pada perlakuan A3 sebesar 0,34
cm. Pertambahan jumlah daun bibit sukun rata-rata tertinggi pada
perlakuan A1 sebanyak 9 helai. Luas daun bibit sukun rata-rata terluas
pada perlakuan A3 sebesar 456,4641 cm2. Persen tumbuh bibit sukun
rata-rata tertinggi pada perlakuan A0, A1, A3, A5 dan A7 sebesar 100%.
Jenis penyiraman yang paling baik adalah perlakuan A0, A1, A3, A5 dan
A7.
Download Skripsi
No comments:
Post a Comment