Pratiwi, Ayunda
Kopi Arabika merupakan komoditas unggulan dan penting bagi kabupaten Tapanuli Utara. Untuk mendorong kelanjutan pengembangan kopi ini yaitu dengan menghasilkan daya saing agribisnis kopi di pasar domestik dan dunia. Daya saing suatu komoditi dapat diukur melalui dua pendekatan yang berbeda. Kedua pendekatan tersebut adalah tingkat keuntungan yang dihasilkan dan efisiensi pengusahaan komoditi. Pendekatan pertama adalah tingkat keuntungan yang dihasilkan. Tingkat keuntungan yang dihasilkan dapat dilihat dari dua sisi yaitu keuntungan privat dan keuntungan sosial. Pendekatan ini pun dapat dilihat dari dua indikator yaitu keunggulan kompetitif dan keunggulan komperatif. Tujuan penelitian ini selain untuk menganalisis perkembangan volume produksi kopi Arabika, perkembangan luas areal dan produktivitas kopi Arabika, perkembangan harga jual kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara, juga untuk menganalisis daya saing (keunggulan kompetitif dan komparatif) usahatani komoditi kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara serta menganalisis dampak kebijakan pemerintah pada input-output terhadap usahatani kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara. Data yang digunakan adalah data primer, yaitu data hasil wawancara langsung dengan petani di desa Bahal Batu III kecamatan Siborong-borong kabupaten Tapanuli Utara tentang keadaan usahatani kopi masa tahun 2012. Data sekunder diperoleh dari Dinas Perkebunan kabupaten Tapanuli Utara berupa data produksi, luas areal dan harga kopi Arabika periode 2007-2012. Dalam menganalisis kecederungan perkembangan luas areal, produksi dan harga jual kopi digunakan metode trend linier analysis, sedang untuk menganalisis daya saing komoditas kopi Arabika digunakan metode Policy Analysis Matrix (PAM). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa volume produksi dan luas areal kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara berfluktuasi namun cenderung meningkat sedangkan produktivitas relatif stabil. Perkembangann harga jual kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara cenderung meningkat, namun harga jual di kabupaten ini lebih rendah dibandingkan dengan harga jual di tingkat provinsi Sumatera Utara dan harga ekspor. Dari sisi harga, kopi hasil produksi kabupaten Tapanuli Utara memiliki nilai daya saing di pasar domestik dan internasional. Usahatani kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara memiliki daya saing karena memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sehingga layak untuk dikembangkan. Kebijakan pemerintah pada harga ¬input-output usahatani kopi Arabika, berdampak negatif terhadap penerimaan petani pada tingkat harga private output, namun berdampak positif bagi petani kopi pada tingkat harga private input tradable, disebabkan adanya subsidi pupuk yang membantu petani dalam mengurangi biaya input produksi.
Kopi Arabika merupakan komoditas unggulan dan penting bagi kabupaten Tapanuli Utara. Untuk mendorong kelanjutan pengembangan kopi ini yaitu dengan menghasilkan daya saing agribisnis kopi di pasar domestik dan dunia. Daya saing suatu komoditi dapat diukur melalui dua pendekatan yang berbeda. Kedua pendekatan tersebut adalah tingkat keuntungan yang dihasilkan dan efisiensi pengusahaan komoditi. Pendekatan pertama adalah tingkat keuntungan yang dihasilkan. Tingkat keuntungan yang dihasilkan dapat dilihat dari dua sisi yaitu keuntungan privat dan keuntungan sosial. Pendekatan ini pun dapat dilihat dari dua indikator yaitu keunggulan kompetitif dan keunggulan komperatif. Tujuan penelitian ini selain untuk menganalisis perkembangan volume produksi kopi Arabika, perkembangan luas areal dan produktivitas kopi Arabika, perkembangan harga jual kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara, juga untuk menganalisis daya saing (keunggulan kompetitif dan komparatif) usahatani komoditi kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara serta menganalisis dampak kebijakan pemerintah pada input-output terhadap usahatani kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara. Data yang digunakan adalah data primer, yaitu data hasil wawancara langsung dengan petani di desa Bahal Batu III kecamatan Siborong-borong kabupaten Tapanuli Utara tentang keadaan usahatani kopi masa tahun 2012. Data sekunder diperoleh dari Dinas Perkebunan kabupaten Tapanuli Utara berupa data produksi, luas areal dan harga kopi Arabika periode 2007-2012. Dalam menganalisis kecederungan perkembangan luas areal, produksi dan harga jual kopi digunakan metode trend linier analysis, sedang untuk menganalisis daya saing komoditas kopi Arabika digunakan metode Policy Analysis Matrix (PAM). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa volume produksi dan luas areal kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara berfluktuasi namun cenderung meningkat sedangkan produktivitas relatif stabil. Perkembangann harga jual kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara cenderung meningkat, namun harga jual di kabupaten ini lebih rendah dibandingkan dengan harga jual di tingkat provinsi Sumatera Utara dan harga ekspor. Dari sisi harga, kopi hasil produksi kabupaten Tapanuli Utara memiliki nilai daya saing di pasar domestik dan internasional. Usahatani kopi Arabika di kabupaten Tapanuli Utara memiliki daya saing karena memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sehingga layak untuk dikembangkan. Kebijakan pemerintah pada harga ¬input-output usahatani kopi Arabika, berdampak negatif terhadap penerimaan petani pada tingkat harga private output, namun berdampak positif bagi petani kopi pada tingkat harga private input tradable, disebabkan adanya subsidi pupuk yang membantu petani dalam mengurangi biaya input produksi.
Download Skripsi
1 comment:
toms shoes outlet
michael kors
louboutin outlet
tory burch outlet
prada sunglasses
longchamp outlet
longchamp handbags
chanel handbags
true religion jeans
abercrombie and fitch
hollister clothing store
new balance
converse
lulu lemon
baseball jerseys
nfl jerseys
replica watches
rolex watches
p90x workout
giuseppe zanotti
m a c cosmetics
instyler
mizuno
purses and handbags
hilfiger outlet
ed hardy clothing
levis jeans
bcbg max azria
bebe clothing
harrods london
gucci handbags
ralph lauren outlet
lululemon canada
lululemon
nike shoes
pandora canada<b
Post a Comment