Lydia Mariana Panggabean
Kebutuhan masyarakat yang cukup tinggi terhadap produk farmasi dan sifat
penyakit yang dapat menimpa siapa saja tanpa memandang status atau
kedudukan seseorang, membuat usaha ini banyak diminati oleh para
wirausabawan.
Kebutuhan masyarakat yang cukup tinggi terhadap obat-obatan di Kota
Sibolga, menarik minat para wirausahawan untuk menanamkan modalnya di
bidang usaba ini. Terbukti sejak tahun 2002 jumlah apotek bertambab dari
tiga apotek menjadi tujuh apotek. Kondisi ini membuat persaingan usaba
apotek di Kota Sibolga menjadi semakin ketat. Keadaan ini semakin
diperparah dengan keinginan dokter untuk memperoleh keuntungan yang
besar dengan cara menyediakan obat-obatan bagi pasien di tempat
prakteknya.
Sampel diperoleh dengan menggunakan tehnik nonprobability sampling
dengan sampel jenuh yaitu merupakan tehnik penentuan sampel, dimana
seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel. Data diperoleh dari
sampel dengan wawancara terstruktur, observasi dan menyebarkan
kuisioner, sehingga dapat diketahui faktor yang mempengaruhi prospek
usaha-usaha apotek di Kota Sibolga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan usaha apotek yang ada di
Kota Sibolga dalam memposisikan usahanya masih berada di bawab rata-rata
faktor strategis yaitu sebesar 2,71. Yang mampu berada diatas rata-rata
posisi tersebut hanya sebesar 42,86 % sedangkan sisanya masih berada
dibawah bobot angka tersebut atau sebesar 57,14%. 01eh karena itu
usaha-usaba apotek yang ada di Kota Sibolga perlu mengganti
faktor-faktor strategis yang digunakan selama ini dalam merebut pasar.
Download Skripsi
No comments:
Post a Comment