Depari, David Hismanta
Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS dan Bapak Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si.Usahatani cabai merah sangat tergantung terhadap harga jual yang berfluktuasi setiap waktu, sehingga mempengaruhi hasil produksi usahatani serta pendapatan petani. Pengelolaan cabai merah dari penyemaian bibit hingga pascapanen memerlukan pengelolaan khusus mulai dari perencanaan tanam hingga pemasarannya. Oleh karena itu petani harus jeli dalam sistem mengelola usahatani cabai merah, karena sistem pengelolaan sangat mempengaruhi hasil produksi dan pendapatan petani.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis luas lahan, frekuensi panen, jumlah produksi, jumlah biaya produksi, jumlah tenaga kerja, jumlah penerimaan dan tingkat pendapatan usahatani cabai merah dengan sistem pengelolaan biasa dan intensif, pengaruh sistem pengelolaan usahatani cabai merah terhadap jumlah produksi dan tingkat pendapatan, pengaruh sistem pengelolaan dan jumlah tenaga kerja usahatani cabai merah terhadap jumlah produksi dan tingkat pendapatan.Lokasi penelitian ditetapkan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan Desa Ajijulu merupakan salah satu desa sentra terluas menanam cabai merah di Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada responden sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur dan instansi yang terkait. Pengambilan sampel dengan simple random sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada sistem pengelolaan biasa luas lahan sebesar 0,12 Ha, frekuensi panen sebesar 18.8 kali per satu musim tanam,jumlah produksi sebesar 684,8 Kg, jumlah biaya produksi sebesar Rp. 4.443.705,4, jumlah tenaga kerja sebesar 59,2 HOK, jumlah penerimaan sebesar Rp. 16.052.085,7 dan tingkat pendapatan usahatani cabai merah sebesar Rp. 11.608.380,4 2. Pada sistem pengelolaan intensif luas lahan sebesar 0,25 Ha, frekuensi panen sebesar 25,9 kali, jumlah produksi3.050,8 Kg , jumlah biaya produksi sebesar Rp. 16.109.088,2, jumlah tenaga kerja sebesar 131,2 HOK, jumlah penerimaan sebesar Rp. 73.357.129,4 dan tingkat pendapatan usahatani cabai merah sebesar Rp. 57.248.041,2 . 3. Berdasarkan hasil uji statistik sistem pengelolaan usahatani cabai merah berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi dan tingkat pendapatan. 4. Berdasarkan hasil uji statistik sistem pengelolaan dan jumlah tenaga kerja usahatani cabai merah berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi dan tingkat pendapatan.
Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS dan Bapak Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si.Usahatani cabai merah sangat tergantung terhadap harga jual yang berfluktuasi setiap waktu, sehingga mempengaruhi hasil produksi usahatani serta pendapatan petani. Pengelolaan cabai merah dari penyemaian bibit hingga pascapanen memerlukan pengelolaan khusus mulai dari perencanaan tanam hingga pemasarannya. Oleh karena itu petani harus jeli dalam sistem mengelola usahatani cabai merah, karena sistem pengelolaan sangat mempengaruhi hasil produksi dan pendapatan petani.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis luas lahan, frekuensi panen, jumlah produksi, jumlah biaya produksi, jumlah tenaga kerja, jumlah penerimaan dan tingkat pendapatan usahatani cabai merah dengan sistem pengelolaan biasa dan intensif, pengaruh sistem pengelolaan usahatani cabai merah terhadap jumlah produksi dan tingkat pendapatan, pengaruh sistem pengelolaan dan jumlah tenaga kerja usahatani cabai merah terhadap jumlah produksi dan tingkat pendapatan.Lokasi penelitian ditetapkan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan Desa Ajijulu merupakan salah satu desa sentra terluas menanam cabai merah di Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada responden sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur dan instansi yang terkait. Pengambilan sampel dengan simple random sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada sistem pengelolaan biasa luas lahan sebesar 0,12 Ha, frekuensi panen sebesar 18.8 kali per satu musim tanam,jumlah produksi sebesar 684,8 Kg, jumlah biaya produksi sebesar Rp. 4.443.705,4, jumlah tenaga kerja sebesar 59,2 HOK, jumlah penerimaan sebesar Rp. 16.052.085,7 dan tingkat pendapatan usahatani cabai merah sebesar Rp. 11.608.380,4 2. Pada sistem pengelolaan intensif luas lahan sebesar 0,25 Ha, frekuensi panen sebesar 25,9 kali, jumlah produksi3.050,8 Kg , jumlah biaya produksi sebesar Rp. 16.109.088,2, jumlah tenaga kerja sebesar 131,2 HOK, jumlah penerimaan sebesar Rp. 73.357.129,4 dan tingkat pendapatan usahatani cabai merah sebesar Rp. 57.248.041,2 . 3. Berdasarkan hasil uji statistik sistem pengelolaan usahatani cabai merah berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi dan tingkat pendapatan. 4. Berdasarkan hasil uji statistik sistem pengelolaan dan jumlah tenaga kerja usahatani cabai merah berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi dan tingkat pendapatan.
Download Skripsi
1 comment:
toms shoes outlet
michael kors
louboutin outlet
tory burch outlet
prada sunglasses
longchamp outlet
longchamp handbags
chanel handbags
true religion jeans
abercrombie and fitch
hollister clothing store
new balance
converse
lulu lemon
baseball jerseys
nfl jerseys
replica watches
rolex watches
p90x workout
giuseppe zanotti
m a c cosmetics
instyler
mizuno
purses and handbags
hilfiger outlet
ed hardy clothing
levis jeans
bcbg max azria
bebe clothing
harrods london
gucci handbags
ralph lauren outlet
lululemon canada
lululemon
nike shoes
pandora canada<b
Post a Comment