Sitompul, Arnol
Arnol Sitompul (090304025), 2014 dengan judul skripsi “Strategi
Pengembangan Agroindustri Salak” (Kasus : Desa Parsalakan Kecamatan
Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan). Penelitian skripsi ini
dibimbing oleh bapak Ir. Yusak Maryunianta, M.Si sebagai Ketua Komisi
Pembimbing dan Ibu Ir. Lily Fauzia, M.Si sebagai Anggota Komisi
Pembimbing. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2013.
Tujuan Penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman dalam mengembangkan agroindustri salak
dan menentukan strategi pengembangan agroindustri salak di daerah
penelitian. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja
(purposive) dengan pertimbangan bahwa daerah ini merupakan daerah yang
potensial bagi pertumbuhan tanaman salak dan telah ada industri
pengolahannya. Metode yang digunakan dalam penentuan sampel dalam
penelitian ini adalah metode Purposive Sampling untuk produsen,
industri, lembaga pendukung, pedagang dengan metode pengambilan sampel
dengan Snowball Sampling dan konsumen dengan metode accidental . Metode
analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode SWOT.
Hasil penelitian diperoleh (1) Kekuatan agroindustri salak dalam
pengembangan agroindustri salak di daerah penelitian adalah ketersediaan
bahan baku yang melimpah, ketersediaan tenaga kerja yang banyak,
variasi jenis produk banyak (dodol salak, keripik salak, kurma salak,
madu salak, sirup salak, nagogo drink, agar-agar salak), memiliki
sertifikat produk, jumlah produksi bertambah dan produk sudah mulai
dikenal masyarakat. Kelemahan agroindustri salak dalam pengembangannya
di daerah penelitian adalah keterbatasan modal, kurangnya tenaga
profesional, kurangnya kemitraan industri. Peluang agroindustri salak
dalam pengembangnya di daerah penelitian adalah pemasaran yang cukup
luas, adanya dukungan Pemda, sarana dan prasarana yang mendukung, nilai
jual olahan salak tinggi, sistem birokrasi dan keamanan yang baik.
Ancaman agroindustri salak dalam pengembanganya di daerah penelitian
adalah ketidakstabilan harga salak, kurang partisipasi petani dalam
pelatihan, dan kurangnya koordinasi antara instasi Pemda. (2) Strategi
pengembangan agroindustri salak di daerah penelitian berada pada daerah
kuadran I. Hal ini berarti bahwa pengembangan agroindustri salak berada
pada strategi SO (strengths-Opporunities) atau strategi agresif (growth
oriented strategy) yaitu dengan melakukan melakukan kegiatan dengan
meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi olahan salak dan melakukan
pemasaran produk hingga ke pasar luar negeri dan memanfaatkan dukungan
Pemkab, sarana dan prasarana untuk mempromosikan berbagai produk yang
telah bersertifikat.
Download Skripsi
No comments:
Post a Comment