Perum Perumnas Regional 1 adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang
didirikan berdasarkan PI' No.29 Tahun 1974. Perusahaan ini bertujuan
untuk mewujudkan perumahan dan pemukiman yang layak dan terjangkau
berdasarkan rencana tata ruang yang mendukung pengernbangan wilayah
secara berkelanjutan, Perum Perumnas Regional I mengalami permasalahan
dalam melaksanakan kegiatannya yaitu "Mengapa kebijakan akuntansi
perusahaan dalam hal pengakuan dan pengukuran pendapatan belum sesuai
secara keseluruhan dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) khususnya
PSAK nomor 23 dan PSAK nomor 44 7"
Berdasarkan analisis dan evaluasi terhadap data yang diperoleh maka
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Perusahaan telah menerapkan PSAK No.23 dan PSAK No.44 dalam pengakuan
dan pengukuran pendapatannya namun belum sesuai secara keseluruhan.
2. Ketidaksesuaian itu yaitu dalam hal pendapatan sewa, penghitungan
bunga yang digabungkan dalam penghitungan HPP, pendapatan penjualan
inventaris kantor, pendapatan denda, ketidakkonsistenan dalam
mcnggunakan nama perkiraan/ akun.
Adapun kendala yang dihadapi Perum Perumnas Regional I sehingga terjadi
ketidaksesuaian tersebut yaitu
1. Sistem akuntansi berbasis komputer pada perusahaan belum berjalan
sempurna,
2. Karyawan perusahaan termasuk juga bagian akuntansi bekerja menurut
ketentuan yang telah ada sejak dulu tanpa memperhatikan perkembangan
ilmu akuntansi yang ada.
3. Variasi waktu penyewaan sehingga perusahaan menggunakan cash basis
untuk mempermudah pencatatan pendapatan yang bervariasi tersebut,
Sesuai dengan kesimpulan di atas maka penulis mencoba memberikan
beberapa saran yang dapat berguna bagi Perum Perumnas Regional I yaitu :
1. Pendapatan sewa dicatat dengan menggunakan accrual basis sehingga
laba yang disajikan tidak terlalu besar atau terlalu kecil.
2. Bunga seharusnya dihitung tersendiri dan dikenakan jika masa cicilan
lebih dari satu tahun.
3. Pendapatan penjualan inventaris kantor dan pendapatan sewa dicatat
sebagai keuntungan atau kerugian pada periode berjalan.
4. Konsisten dalam penggunaan nama perkiraan/akun dan menyajikan dengan
jelas apa saja yang merupakan pendapatan non operasional dan juga
perusahaan sebaiknya mencantumkan satuan mata uang yang digunakan dalam
pelaporan Iaba ruginya.
Untuk mendownload skripsi "Penerapan PSAK no.23 dan PSAK no.44 Dalam Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan pada Perum Perumnas Regional I" ini
silahkan klik link dibawah ini
Download
Artikel Terkait:
No comments:
Post a Comment