Pada saat ini, perusahaan yang bergerak di dalam penyediaan jasa semakin
berkembang. Sebagai perusahaan jasa yang mengutamakan kualitas
pelayanan, perusahaan jasa mengharapkan laba yang rnemadai agar
perusahaan dapat tumbuh dan berkembang. Laba ini merupakan satu
indikator yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur keberhasilan
suatu perusahaan. Laba itu sendiri diperoleh dari pendapatan dikurangi
dengan beban. Oleh karena itu peningkatan pendapatan akan diikuti dengan
peningkatan laba dengan asumsi peningkatan pendapatan Iebih besar dari
peningkatan beban atau beban tidak mengalami perubahan. Untuk itulah
pendapatan perlu diukur dengan wajar dan diakui pada saat yang tepat
pula. Pengakuan dan pengukuran akan selalu muncul bila terjadi sebuah
transaksi yang berhubungan dengan pendapatan. Hal inilah yang mendorong
penulis untuk melakukan penelitian terhadap pengakuan dan pengukuran
pendapatan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prosedur akuntansi yang
diterapkan dalam hal pendapatan dan perlakuan akuntansi yang diterapkan
dalam hal pengakuan dan pengukuran pendapatan pada Rumah Sakit Estomihi
Medan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Data
yang digunakan oleh penulis bersumber dari tahun 2004 dan untuk
memperoleh data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa
wawancara dan studi dokumentasi. Sedangkan jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data yang
berhasil dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode
deskriptif untuk memperoleh kesimpulan mengenai pengakuan dan pengukuran
pendapatan pada Rumah Sakit Estomihi Medan.
Menurut PSAK No. 23 Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu
periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal. Permalasahan utama dalam
akuntansi untuk pendapatan adalah saat pengakuan pendapatan. Pendapatan
diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir
ke perusahaan dan manfaat ini dapat diukur dengan handal.
Rumah sakit Estomihi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pengakuan dan pengukuran
pendapatan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit belum secara
keseluruhan sesuai dengan PSAK No. 23. Hal ini dapat dilihat dari
pendapatan rawat inap dan pendapatan laboratorium yang berasal dari
pasien rawat inap, dimana sebelum pasien keluar dari rumah sakit, bagian
akuntansi tidak memperoleh laporan pemakaian jasa oleh pasien tersebut.
Oleh karena itu, hal ini mengakibatkan tidak dilakukannya pengukuran
jumlah pendapatan yang terjadi pada dua periode. Untuk itulah sebaiknya
rumah sakit Estomihi melakukan pisah batas (cut ofj) pendapatan yang
terjadi pada dua periode dengan diberikannya laporan atas pemakaian jasa
pasien rawat inap kepada bagian akuntansi. Dengan demikian, laporan
laba rugi yang disajikan dapat lebih dipercaya.
Untuk mendownload skripsi "Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan pada Rumah Sakit Estomihi Medan" ini
silahkan klik link dibawah ini
Download
Artikel Terkait:
No comments:
Post a Comment