BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini globalisasi
telah menjangkau kehidupan. Dampak yang dirasakan adalah persaingan yang
semakin tajam khususnya dalam dunia usaha. Persaingan dalam dunia usaha
merupakan faktor ekstern yang tidak
dapat dihindari dan tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Namun, demi
mempertahankan keberadaannya, suatu perusahaan dapat melakukan upayaupaya intern perusahaan. Upaya intern yang dapat dilakukan antara lain
dengan memaksimalkan pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Dengan adanya pemanfaatan
seluruh sumber daya yang ada dengan baik dan efisien, maka laba atau profit yang menjadi tujuan utama
perusahaan dapat diperoleh, baik itu perusahaan dagang, perusahaan jasa, maupun
perusahaan manufaktur. Tanpa diperolehnya laba, perusahaan tidak dapat memenuhi
tujuan lainnya yaitu berkembang (growth),
bertahan hidup (going concern), dan
tanggung jawab sosial (corporate social
responsibility). Laba yang menjadi tujuan utama perusahaan dapat dicapai
dengan penjualan barang dan jasa. Semakin besar penjualan barang dan jasa, maka
laba yang dihasilkan oleh perusahaan juga akan semakin besar. Kelangsungan
hidup perusahaan (going concern)
dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain profitabilitas perusahaan itu sendiri.
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang
dilakukan oleh perusahaan. Menurut Warren (2005:704) ”profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba secara efektif dan efisien dari
aktivitas operasinya”.
Ada beberapa ukuran yang
dipakai untuk melihat kondisi profitabilitas suatu perusahaan, antara lain
dengan menggunakan tingkat pengembalian aktiva (return on asset) atau biasa disingkat dengan ROA. ROA dapat
dijadikan sebagai indikator untuk mengetahui seberapa mampu perusahaan
memperoleh laba yang optimal dilihat dari posisi aktivanya. Rasio ini mengukur
tingkat pengembalian total aktiva setelah beban bunga dan pajak, semakin tinggi
perbandingan laba bersih terhadap total aktiva maka akan semakin baik bagi
perusahaan.
Pentingnya profitabilitas
dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidak mampuan
perusahaan mendapatkan laba yang maksimal untuk mendukung kegiatan
operasionalnya. Dalam melakukan aktifitas operasionalnya setiap perusahaan akan
membutuhkan potensi sumber daya. Potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan
untuk mencapai tujuan tersebut salah satunya adalah sumber daya keuangan yaitu
modal. Modal adalah bagian pemilik perusahaan atau kekayaan (aktiva) perusahaan yang diukur dengan
menghitung selisih antara aktiva dikurangi dengan utang. Menurut Stice
(2004:136) “modal ialah sisa kepemilikan atas aktiva dari suatu entitas setelah
dikurangi kewajiban-kewajibannya”. Dalam sebuah perusahaan modal mencerminkan
bagian kepemilikan.
Pengelolaan modal memiliki
peranan yang sangat penting dalam usaha menciptakan laba, oleh karena itu
manajemen perusahaan dituntut tidak hanya memikirkan bagaimana memperoleh dan
memilih sumber dana yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba, tetapi juga
dituntut untuk mengawasi, mengatur, dan mengendalikan masalah penggunaan modal.
Dalam hal ini pimpinan perusahaan harus dapat mengambil keputusan yang tepat
agar perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Salah satunya adalah
pengambilan keputusan mengenai modal kerja perusahaan. Menurut Sawir (2005:129)
”modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau
dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan operasi
perusahan sehari-hari ”.
Modal kerja yang lebih
kecil dari kebutuhan akan menimbulkan kerugian atau hilangnya kesempatan untuk
memperoleh laba karena perusahaan kekurangan modal kerja untuk memperluas
penjualan dan meningkatkan produksinya. Sebaliknya, modal kerja yang terlalu
besar dari yang dibutuhkan akan mengakibatkan terjadinya dana menganggur,
sehingga tidak efisien dalam penggunaan dana. Modal kerja juga menggambarkan
kemampuan memperoleh laba melalui pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan
operasi. Secara umum tujuan perusahaan adalah menghasilkan laba agar
kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin, sehingga dapat selalu
mengusahakan perkembangan lebih lanjut, karena itu kegiatan menentukan
kebutuhan modal kerja harus dikaitkan dengan laba usaha.
Penelitian ini merupakan
penelitian replikasi dari penelitian dilakukan oleh Sinaga (2008) yang berjudul
“Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Aktiva Operasi terhadap Tingkat
Rentabilitas pada Industri Otomotif dan Komponennya yang terdaftar di Bursa
Efek Jakarta” dan penelitian oleh Pardosi (2010) yang berjudul “Pengaruh
Perputaran Modal Kerja dan Return Spread
terhadap Likuiditas pada pada Perusahan Otomotif dan Komponennya yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia”. Hasil dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Sinaga (2008) menyatakan bahwa perputaran modal kerja tidak berpengaruh
terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan laba, sedangkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Pardosi (2010) menyatakan bahwa perputaran modal kerja
berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut diketahui bahwa terjadi ketidak konsistenan hasil
penelitian maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian lanjutan
mengenai pengaruh perputaran modal kerja terhadap return on asset (ROA), tetapi penulis menggunakan
perusahaan-perusahaan real estate dan
property yang menjadi objek penelitian.
Industri property nasional akan semakin cerah
pada tahun-tahun mendatang, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia terus tumbuh
dengan baik, apalagi melihat nilai tukar rupiah yang cenderung makin membaik
menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia cukup bagus, meski tingkat suku bunga
bank cenderung menguat akibat laju inflasi 2008 yang tinggi. Kecenderungan
naiknya suku bunga bank, setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) dari 8,25 persen menjadi 8,50
persen yang juga diikuti kenaikan suku bunga oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
yang mendorong perbankan juga menyesuaikan tingkat bunganya. Namun, kenaikan
suku bunga bank hanya menekan penjualan produk properti sesaat saja, setelah
itu minat beli konsumen kembali normal.
Pada tahun-tahun yang akan
datang pertumbuhan perusahaan-perusahaan real
estate dan property cukup pesat.
Hal ini dapat dilihat dari semakin tingginya minat konsumen terhadap property dan berdirinya
perusahaanperusahaan besar yang ada di Indonesia. Semakin banyak
perusahaanperusahaan real estate dan property
itu membuka gerai maka kebutuhan modal kerja perusahaan tentu akan
semakin besar pula, selain itu berdasarkan pengamatan peneliti diketahui bahwa
pada beberapa perusahaan-perusahaan real
estate dan property diperoleh adanya kenaikan modal
kerja yang diikuti dengan kenaikan kemampuan menghasilkan laba, namun pada
beberapa perusahaan lain kenaikan ini tidak diikuti dengan kenaikan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba. Berdasarkan penjelasan dan fenomena tersebut maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian atas pengaruh perputaran modal
kerja terhadap return on asset.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu ”apakah perputaran modal kerja berpengaruh terhadap return
on asset (ROA) pada perusahaanUniversitas Sumatera Utara perusahaan real estate
dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini
adalah ”untuk mengetahui apakah perputaran modal kerja berpengaruh terhadap
return on asset (ROA) pada perusahaanperusahaan real estate dan property yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan
dari penelitian ini adalah :
a.
bagi peneliti, sebagai bahan masukan apabila suatu
saat diminta pendapat atau
diminta masukan mengenai pengaruh
perputaran modal kerja terhadap tingkat return on asset (ROA) pada
perusahaan-perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI),
b. bagi perusahaan, sebagai dasar
perimbangan dan masukan bagi pihak perusahaan-perusahaan real estate dan
property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam menjalankan
aktivitasnya,
c.
sebagai bahan informasi, referensi, perbandingan, dan juga sumbangan pemikiran
bagi peneliti selanjutnya, mengenai perputaran modal kerja terhadap tingkat
profitabilitas pada perusahaan-perusahaan real estate dan property yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Untuk Mendownload Skripsi " Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan-Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) " Ini silakan klik link dibawah ini
Download
|
No comments:
Post a Comment