Abstract
INDONESIA:
Kas merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya, tetapi likuiditas yang terlalu tinggi akan menyebabkan pengangguran kas perusahaan sehingga akan memperkecil profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh siklus konversi kas yang terdiri dari periode konversi persediaan, periode konversi piutang dan periode penangguhan utang terhadap likuiditas perusahaan manufaktur (2) Pengaruh siklus konversi kas yang terdiri dari periode konversi persediaan, periode konversi piutang dan periode penangguhan utang terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur (3) Pengaruh siklus konversi kas yang terdiri dari periode konversi persediaan, periode konversi piutang dan periode penangguhan utang terhadap profitabilitas melalui likuiditas perusahaan manufaktur.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2011. Sampel yang digunakan adalah 78 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2011. Sedangkan teknik analisis data dengan menggunakan teknik analisis jalur (path analysis) untuk melihat pengaruh langsung variabel bebas yaitu siklus konversi kas yang terdiri dari periode konversi persediaan (X1), periode konversi piutang (X2) dan periode penangguhan utang (X3) terhadap variabel terikat yaitu profitabilitas (Y), dan pengaryh tidak langsung melalui variabel intervening yaitu likuiditas (Z).
Hasil penelitian ini adalah siklus konversi kas yang terdiri dari periode konversi persediaan, periode konversi piutang dan periode penangguhan utang berpengaruh signifikan secara langsung terhadap likuiditas perusahaan manufaktur. Siklus konversi kas yang terdiri dari periode konversi persediaan, periode konversi piutang dan periode penangguhan utang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur. Siklus konversi kas yang terdiri dari periode konversi persediaan, periode konversi piutang dan periode penangguhan utang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas melalui likuiditas perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2011.
ENGLISH:
Cash is one of the elements of working capital the highest level of liquidity, but liquidity is too high will cause the unemployment cash so that the company will reduce profitability. This study aimed to determine (1) Effect of the cash conversion cycle consisting of inventory conversion period, receivables conversion period and the period of suspension of debt to the company's liquidity manufacturing (2) Effect of cash conversion cycle consisting of inventory conversion period, receivables conversion period and the period of suspension debt on the profitability of a manufacturing company (3) Effect of the cash conversion cycle which consists of the inventory conversion period, receivables conversion period and the period of suspension of debt to profitability through manufacturing company liquidity.
The population in this study are all manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) for the period 2009-2011. The sample used was 78 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2009-2011. While the data analysis techniques by using path analysis (path analysis) to see the direct influence of independent variable cash conversion cycle consisting of inventory conversion period (X1), accounts receivable conversion period (X2) and debt suspension period (X3) to the dependent variable is profitability (Y), and influence indirectly through intervening variables, namely liquidity (Z).
The results of this study is the cash conversion cycle which consists of the inventory conversion period, receivables conversion period and the period of suspension of a significant debt directly to the manufacturing company's liquidity. Cash conversion cycle which consists of the inventory conversion period, receivables conversion period and the period of suspension of debt significantly influence the profitability of a manufacturing company. Cash conversion cycle which consists of the inventory conversion period, receivables conversion period and the period of suspension of debt significantly influence profitability through liquidity manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) for the period 2009-2011.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Dunia bisnis adalah tulang punggung dari kemajuan ekonomi yang
menjadi tolak ukur kemajuan suatu Negara. Perusahaan yang bergerak dalam dunia
bisnis terdiri dari beragam perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang
usaha, mulai dari usaha perdagangan, industry, pertanian, manufaktur,
peternakan, perumahan, kaeuangan dan usaha-usaha lainnya. Masing-masing bidang
usaha tersebut memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda-beda. Perusahaan
umumnya mengikuti sebuah siklus dimana perusahaan membeli persediaan, menjual
barang dagangan secara kredit, dan kemudian menagihkan piutangnya. Siklus ini
disebut siklus konversi kas. Pengelolaan kas pada perusahaan dapat dihitung
dengan siklus konversi kas (Cash Conversion Cycle), yaitu lamanya perusahaan
mengkonversi bahan baku menjadi barang jadi, lamanya perusahaan mendapatkan kas
dari piutangnya, dan lamanya perusahaan dalam menanggguhkan hutang. Siklus
konversi kas berfokus pada rentang waktu yang terjadi ketika perusahaan
menerima pembayaran dan menerima arus kas masuk. Siklus konversi kas semakin
baik bila waktunya semakin pendek yang artinya semakin pendek waktu yang
diperlukan perusahaan dalam siklus produksinya baik itu terkait proses persediaan,
piutang dan hutang 2 perusahaan dalam menghasilkan aliran kas masuk bagi
perusahaan. Brigham & Houston (2006:132) Kas adalah salah satu unsur modal
kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang ada
di dalam perusahaan berarti makin tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti
bahwa perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi
kewajiban finansialnya. Tetapi ini tidak berarti bahwa perusahaan harus
berusaha untuk mempertahankan persediaan kas yang sangat besar, karena makin
besarnya kas berarti makin banyaknya uang yang menganggur sehingga akan
memperkecil profitabilitasnya. Sebaliknya kalau perusahaan hanya mengejar
profitability akan berusaha agar semua persediaan kasnya dapat diputarkan atau
dalam keadaan bekerja. Kalau perusahaan menjalankan tindakan tersebut berarti
menempatkan perusahaan itu dalam keadaan illikuid apabila sewaktu-waktu ada
tagihan. Riyanto, Bambang (2001:94) Masalah likuiditas adalah berhubungan
dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya
yang segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran yang dimiliki oleh
suatu perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan “kekuatan membayar” dari
perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai “kekuatan
membayar” belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban finansiilnya yang segera
harus dipenuhi, atau dengan kata lain 3 perusahaan tersebut belum tentu
mempunyai “kemampuan membayar”. Riyanto, Bambang (2001:25) Aktivitas asset yang
terjadi dalam sebuah perusahaan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
penentuan seberapa besar laba yang akan diperoleh perusahaan. Semakin lama
waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melakukan produksi, maka semakin
besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan baik untuk pemeliharaan
maupun biaya produksi. Lamanya periode perputaran kas yang terdiri dari
perputaran persediaan, perputaran piutang dan periode penangguhan utang akan
berpengaruh terhadap biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Rasio
likuiditas meningkat maka baik profitabilitas maupun resiko yang dihadapi akan
menurun. Syamsudin (2002:55) Profitabilitas adalah hasil bersih dari
serangkaian kebijakan dan keputusan. Brigham, Eugene F, dan Houston (2001:197).
Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan,
profitabilitas suatu perusahaan menunjukan
kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode
tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas
perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan
aktivitas atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainnya. Penelitian
ini menggunakan ROA sebagai alat untuk mengukur profitabilitas perusahaan. Hal
ini dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi 4 perusahaan dengan melihat kepada
kecepatan perputaran operating assets dalam suatu periode tertentu. Riyanto,
Bambang (2001:38) Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada berita resmi
statistic 1 Februari 2012 mengatakan bahwa pertumbuhan produksi industry
manufaktur besar dan sedang pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 5,56%
dari tahun 2010, produksi industry manufaktur tahun 2010 naik sebesar 4,45%
dari tahun 2009, dan produksi industry manufaktur tahun 2009 naik sebesar 1,34%
dari tahun 2008. www.bps.go.id/ Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya terdapat inkonsistensi hasil penelitian. Penelitian yang dilakukan
oleh Satrio Dikjaya (2009) mengemukakan bahwa likuiditas pada perusahaan dapat
dipengaruhi oleh siklus konversi kas. Setelah dilakukan penelitian, hasil yang
didapat menunjukan bahwa siklus konversi kas berpengaruh signifikan terhadap
likuiditas pada perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian yang dilakukan oleh Uyar (2009) mengemukakan bahwa perusahaan harus
mencari cara untuk memperpendek siklus konversi kas dengan cara memperpendek
periode persediaan dan periode piutang, memperpanjang jangka waktu utang
dagang.
Hubungan antara siklus konversi kas dan profitabilitas yaitu ketika
siklus konversi kas relative lebih pendek kemungkinan perusahaan tidak
membutuhkan eksternal 5 pembiayaan yang akan menghasilkan kurang menimbulkan
biaya pinjaman. Oleh karena itu, profitabilitas akan meningkat. Penelitian yang
dilakukan oleh Putri Handayani (2007) mengemukakan bahwa variabel likuiditas
(current ratio, acid test ratio, dan cash ratio) mempunyai hubunngan dengan
profitabilitas. Setelah dilakukan penelitian, hasil yang didapat menunjukkan
bahwa current ratio memiliki hubungan yang positif dan tidak signifikan, acid
test ratio dan cash ratio memiliki hubungan yang negative dan tidak signifikan.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, dalam penelitian ini variabel dependen
yang diambil adalah profitabilitas sedangkan variabel independennya adalah
siklus konversi kas. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah dalam penelitian ini memiliki variabel intervening yaitu
variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen hingga menjadi hubungan yang tidak langsung. Variabel
intervening dalam penelitian ini adalah likuiditas yang merupakan factor
penting dalam penilaian kinerja perusahaan dengan current ratio sebagai alat
ukur. Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai masalah Siklus konversi kas yang
berpengaruh terhadap profitabilitas melalui variabel intervening yaitu
likuiditas perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Oleh karena itu peneliti mengambil judul „’Pengaruh Siklus Konversi Kas
Terhadap Profitabilitas Melalui Likuiditas Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Tercatat Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2011”
1.2.
Rumusan
Masalah
Dari pemaparan latar belakang diatas, maka
diperoleh permasalahan sebagai berikut:
1.
Apakah siklus konversi kas yang terdiri dari periode konversi persediaan,
periode konversi piutang dan periode penangguhan utang berpengaruh terhadap
likuiditas perusahaan?
2.
Apakah siklus konversi kas yang terdiri dari periode konversi persediaan,
periode konversi piutang dan periode penangguhan utang berpengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan?
3.
Apakah siklus konversi kas yang terdiri dari periode konversi persediaan,
periode konversi piutang dan periode penangguhan utang berpengaruh secara tidak
langsung terhadap profitabilitas melalui likuiditas perusahaan?
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada uraian
permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui pengaruh siklus konversi kas yang terdiri dari periode
konversi persediaan, periode konversi piutang dan periode penangguhan utang
terhadap profitabilitas perusahaan.
2.
Untuk mengetahui pengaruh siklus konversi kas yang terdiri dari periode
konversi persediaan, periode konversi piutang dan periode penangguhan utang
terhadap likuiditas perusahaan.
3.
Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung siklus konversi kas yang terdiri dari
periode konversi persediaan, periode konversi piutang dan periode penangguhan
utang terhadap profitabilitas melalui perantara likuiditas perusahaan.
1.4.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharap mampu memberikan
kontribusi ilmiah bagi berbagai pihak. Dan secara global akan memberikan
kontribusi kepada:
1.
Bagi
peneliti Penelitian ini merupakan bentuk aplikasi keilmuan peneliti yang
diperoleh selama perkuliahan. Hal ini diharapkan dapat memperluas 8 wawasan,
pengetahuan dan pengalaman peneliti untuk berfikir kritis dan jeli dalam
menghadapi dan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.
2.
Bagi
pihak lain
a Bagi pihak-pihak lain yang turut membaca
penelitian ini agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan topik
penulisan dan sebagai sumbangan pemikiran tentang pengetahuan di bidang
Manajemen Keuangan khususnya yang membahas tentang likuiditas dan profitabilitas
perusahaan.
b. Sebagai masukan untuk mengadakan penelitian
lebih lanjut dimasa mendatang serta sebagai bahan rujukan (tambahan referensi)
khususnya dalam bidang Keuangan.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh siklus konversi kas terhadap profitabitas melalui likuiditas perusaaan manufaktur periode 2009-2011: Studi pada PT. Bursa Efek Indonesia BEI.". Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment