Abstract
INDONESIA:
Pasar modal sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Dimana tujuan utama investor melakukan investasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko yang dihadapi. Para investor yang melakukan investasi dengan membeli saham di pasar modal akan menganalisis kondisi perusahaan terlebih dahulu agar investasi yang akan dilakukan mendapatkan return (keuntungan). Memperoleh return merupakan tujuan utama dari aktivitas perdagangan para investor di pasar modal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan informasi komponen laporan arus kas, laba bersih dan earning per share (EPS) terhadap return saham perusahaan LQ45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2012.
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling method, sehingga diperoleh sampel sebanyak 15 emiten. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dengan sumber data sekunder. Model analisis data yang digunakan dalam menganalisis pengaruh arus kas, laba bersih dan earning per share (EPS) terhadap return saham adalah uji asumsi klasik, analisis regresi berganda dan uji hipotesis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel arus kas, laba bersih dan earning per share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap return saham yang dibuktikan dengan nilai F hitung > T tabel (3,957>2,37) dengan tingkat signifikansi 0,004. Sedangkan hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa variabel arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap return saham terlihat dari t hitung sebesar (2,086>2,000) dengan tingkat signifikansi 0,004. Untuk variabel earning per share (EPS) juga berpengaruh signifikan terhadap return saham terlihat dari nilai t hitung sebesar (2,481>2,000) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Sedangkan variabel arus kas investasi, pendanaan dan laba bersih tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini dikarenakan nilai signifikansinya di atas 0,05. Hal ini menandakan bahwa investor mempertimbangkan informasi arus kas operasi dan earning per share (EPS) untuk membuat keputusan ekonomi.
ENGLISH:
Capital markets is a means to mobilize funds which collected from society to various sectors which commit investments. The main goal of these investments is maximizing return. Initially, investors who commit invesments by buying stocks in capital market will analyze companies condition so that their invesments obtain returns. Obtaining returns is the main objective of commerce activities in capital market. The objective of this research is acknowledging the influence of cash flow statement information, net income, and earning per share (EPS) towards stock returns of LQ45 companies on Indonesia Stock Exchange (IDX) in the year of 2009-2012.
The sampling technique using purposive sampling method, in order to obtain a sample of 15 issuers. Methods of data collection using the documentation with secondary data sources. Data analysis model that is used in analyzing the effect of cash flow, net income and earnings per share (EPS) on stock returns is a classic assumption test, multiple regression analysis and hypothesis testing.
The results of this study indicate that simultaneous variable cash flow, net income and earnings per share (EPS) have a significant effect on stock returns as evidenced by F count > T table (3.957 > 2.37) with a significance level of 0.004. While the partial results of the study showed that the operating cash flow variables have a significant effect on stock returns seen from t count of (2.086 > 2.000) with a significance level of 0.004. For variable earnings per share (EPS) also have a significant effect on stock returns visible from the t value of (2.481 > 2.000) with a significance level of 0.001. While the variable cash flows of investment, financing and net income have no significant effect on stock returns. This is because the significance value above 0.05. This indicates that investors consider the information flow and operating cash earnings per share (EPS) for making economic decisions.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Salah satu fungsi dari pasar modal adalah sebagai lembaga perantara
(intermediaries). Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam
menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang
membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Di samping itu,
pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena
dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor) dapat
memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal
(Tandelilin, 2010:27). Selain itu, salah satu fungsi pasar modal juga sebagai
sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai
sektor yang melaksanakan investasi.
Dimana tujuan utama investor melakukan investasi adalah
memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko yang dihadapi. Return
merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi dan
juga merupakan imbalan atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas
investasi tersebut. Untuk mengetahui secara pasti besarnya return yang dapat
diperoleh dari suatu investasi di masa yang akan datang tidaklah mudah. Disisi
lain, return memiliki peran yang amat signifikan dalam menentukan nilai dari
investasi (Linda, 2005:286). 2 Salah satu jenis dari surat berharga yang
diperdagangkan di pasar modal adalah saham. Saham merupakan tanda penyertaan
modal seseorang atau kepemilikan suatu pihak (badan usaha) dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Terdapat beberapa alasan mengapa suatu
perusahaan memutuskan untuk menerbitkan saham dipasar modal. Pertama adalah
untuk melakukan perluasan usaha, dan perusahaan tidak ingin menambah hutang.
Alasan kedua adalah untuk mengganti sebagian hutang dengan ekuitas yang
diperbolehkan dari penerbit saham, dan perusahaaan tidak melakukan perluasan
usaha (Darmadji dan Fakhrudin, 2006). Informasi merupakan kebutuhan yang
mendasar bagi para investor dalam mengambil keputusan. Bagi para investor yang
melakukan analisis perusahaan, Informasi akuntansi yang diterbitkan perusahaan
sudah cukup menggambarkan perkembangan kondisi perusahaan selama ini dan apa
yang telah dicapainya. Dengan analisis terhadap informasi akuntansi, investor
bisa mengetahui perbandingan antara nilai intrinsik saham perusahaan dibanding
harga pasar saham perusahaan bersangkutan, dan atas dasar perbandingan tersebut
investor akan bisa membuat keputusan apakah akan membeli atau menjual saham
yang bersangkutan untuk memperoleh keuntungan. Penggunaan informasi keuangan
melalui laporan keuangan sebagai hasil dari sebuah proses akuntansi dalam
perusahaan yang penting untuk menganalisis keuntungan investasi dalam jangka
panjang. Melalui analisis ini investor akan dapat menilai kemampuan
profitabilitas perusahaan, kualitas kinerja 3 manajemen, serta prospek
perusahaan masa depan. Dan salah satu sumber informasi adalah laporan keuangan
(Wahyuni, 2012).
Menurut PSAK No. 1 (Revisi, 2012) laporan keuangan adalah suatu
penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Komponen
laporan keuangan, menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1
mencakup laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Salah
satu komponen laporan keuangan adalah laporan arus kas yang bertujuan untuk
memberikan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas dari
suatu perusahaan selama satu periode. Kinerja suatu perusahaan dalam satu
periode bisa dilihat dari laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Laporan
keuangan menyediakan beberapa informasi dan salah satunya adalah informasi
mengenai arus kas perusahaan yang tercantum dalam laporan arus kas, dimana
melalui laporan arus kas dapat dijadikan sumber informasi untuk mengambil
keputusan dalam berinvestasi karena laporan arus kas berisi informasi mengenai
aktivitas perusahaan yakni aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan dimana investor 4 dapat melihat aktivitas-aktivitas yang dilakukan
oleh perusahaan (Puspita Indria, 2010).
Kirana Pratiwi (2013) dalam penelitiannya menguji tentang dividen
yield dan arus kas terhadap return saham. Secara parsial arus kas berpengaruh
positif terhadap return saham sedangkan dividen yield berpengaruh negatif,
secara simultan keduanya berpengaruh positif terhadap return saham. Ifti
Khusnuriyati (2010) menguji tentang hubungan laba, komponen arus kas, nilai
buku ekuitas terhadap return saham. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
variabel yang berpengaruh terhadap return saham adalah arus kas dari aktivitas
operasi, investasi dan nilai buku ekuitas, Sedangkan variabel laba bersih dan
arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap return saham. Selain informasi
laporan arus kas, informasi akuntansi lain yang digunakan oleh para investor
dalam pengambilan keputusan adalah laba perusahaan. Informasi laba merupakan
komponen laporan keuangan perusahaan yang bertujuan untuk menilai kinerja
manajemen dan membantu mengestimasi kemampuan laba dalam jangka panjang (Nina
Daniati, 2006:4). Tujuan utama perusahaan dalam suatu perekonomian yang
bersaing adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan
pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Laba bersih perusahaan merupakan
salah satu faktor yang dilihat oleh investor di pasar modal untuk menentukan
pilihan dalam menanamkan investasinya, salah satu cara yang ditempuh oleh
investor dalam menanamkan dananya adalah dengan cara 5 membeli saham. Bagi
perusahaan, menjaga dan meningkatkan laba bersih adalah suatu keharusan agar
saham tetap diminati oleh para investor (Rollin, 2000:27). Informasi tentang
laba atau tingkat return yang diperoleh perusahaan yang tercermin dalam laporan
keuangan akan menimbulkan reaksi pasar. Semakin besar laba yang diperoleh
perusahaan maka semakin tinggi minat investor untuk berinvestasi di perusahaan,
sehingga semakin besar pula nilai expected return saham. Dan sebaliknya,
semakin kecil laba yang diperoleh perusahaan maka semakin kecil minat investor
untuk berinvestasi di perusahaan tersebut, sehingga semakin kecil pula expected
return saham yang diperoleh (Smith and Skousen, 2000:132).
Selain laba dan arus kas, rasio profitabilitas yang digunakan yaitu
Earning Per Share (EPS) merupakan komponen pertama yang harus diperhatikan
dalam analisis perusahaan. Informasi Earning Per Share (EPS) merupakan
informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna karena dapat menggambarkan
prospek earning masa depan. EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat
keuntungan bersih untuk setiap lembar yang mampu diraih perusahaan pada saat
menjalankan operasinya (Kasmir, 2010:207). Sedangkan menurut Syamsudin
(2008:66-67) pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang
saham sangat tertarik akan Earning Per Share (EPS), karena hal ini
menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa.
Para calon 6 pemegang saham tertarik dengan Earning Per Share (EPS) yang besar,
karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan. Jumlah
Earning Per Share (EPS) yang akan didistribusikan kepada pemegang saham
tergantung pada kebijakan perusahaan dalam hal pembayaran dividen. Intensitas
transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda-beda. Sebagian sekuritas
memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan di pasar modal,
namun sebagian sekuritas lainnya relatif sedikit frekuensi transaksi cenderung
bersifat pasif. Hal ini menyebabkan perkembangan dan tingkat likuiditas IHSG
menjadi kurang mencerminkan kondisi yang terjadi di bursa efek. Di Indonesia
persoalan tersebut dipecahkan dengan menggunakan indeks LQ45 (Kasmir, 2010).
Menurut Tandelilin (2010) Indeks LQ45 sebagai salah satu indikator
indeks saham di BEI yang dapat dijadikan acuan sebagai bahan untuk menilai
kinerja perdagangan saham. Indeks ini hanya terdiri dari 45 saham yang telah
terpilih setelah melalui beberapa kriteria pemilihan sehingga terdiri dari
saham-saham dengan likuiditas yang tinggi. Merujuk pada beberapa teori di atas
telah banyak penelitian yang telah dilakukan, akan tetapi menunjukkan hasil
yang berbeda-beda. Hal ini terlihat dari beberapa temuan empiris yang dilakukan
oleh Azilia Yocelyn dan Yulius Yogi (2012) yang melakukan analisis tentang
pengaruh perubahan arus kas dan laba akuntansi terhadap return saham pada
perusahaan yang berkapitalisasi besar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel arus 7 kas, laba akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap
return saham. Sedangkan Asrul Ardiansyah (2012) yang meneliti tentang hubungan
informasi komponen arus kas dan return on invesment (ROI) terhadap return saham
pada perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara simultan semua variabel berpengaruh terhadap return
saham. Berdasarkan penelitian Sidik Cahyasuci (2010) menunjukkan bahwa laba
akuntansi yang di proksi sebagai laba bersih mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap return saham. Sedangkan hasil penelitian Ferlysia Kianto (2012) yang menyatakan
bahwa laba bersih berpengaruh negatif terhadap return saham. Earning Per Share
(EPS) berpengaruh positif terhadap return saham berdasarkan penelitian Dya Ayu
Safitri (2012) yang menguji tentang pengaruh ROA, NPM, EPS, PER terhadap return
saham. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat peningkatan return saham
perusahaan yang masuk daftar penelitian.
Untuk variabel ROA tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
return saham, sedangkan variabel EPS dan PER mempunyai pengaruh signifikan
terhadap return saham. Mengacu pada berbagai penelitian yang telah dilakukan
oleh Azilia Yocelyn dan Yulius Yogi (2012), Asrul Ardiansyah (2012), Sidik
Cahyasuci (2010), Ferlysia Kianto (2012) dan Dya Ayu Safitri (2012) menunjukkan
hasil yang tidak konsisten, maka peneliti ingin mengkonfirmasi kembali dengan
melihat faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Maka 8 penelitian ini
menggunakan variabel komponen arus kas, laba bersih, dan earning per share
(EPS) terhadap return saham.
Berdasarkan penelitian
sebelumnya belum ada penelitian yang menggunakan earning per share (EPS) untuk
melihat pengaruhnya terhadap return saham, sehingga terdapat kemungkinan untuk
melakukan penelitian mengenai komponen arus kas, laba bersih dan earning per
share (EPS) terhadap return saham di LQ45. Maka penelitian ini mengambil judul:
“PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI KOMPONEN LAPORAN ARUS KAS, LABA BERSIH DAN
EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP RETURN SAHAM (Studi empiris pada Perusahaan
LQ45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)”
1.2
Rumusan
Masalah
Apakah
Perubahan dari komponen arus kas, laba bersih dan earning per share (EPS)
berpengaruh terhadap return saham perusahaan LQ45 yang Listing di Bursa Efek
Indonesia tahun 2009-2012?
1.3
Tujuan
Masalah
Mengetahui perubahan komponen arus kas, laba
bersih dan earning per share (EPS) terhadap return saham perusahaan LQ45 yang
Listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012.
1.4
Manfaat
Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat di peroleh dari
hasil penelitian ini adalah:
1.
Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam aplikasi ilmu yang
telah diperoleh. Serta mengetahui lebih jauh tentang pengaruh kandungan
informasi komponen laporan arus kas, laba bersih dan earning per share (EPS)
terhadap return saham.
2. Bagi Akademis Memberikan sumbangan
pengetahuan mengenai pengaruh informasi komponen arus kas, laba bersih dan
earning per share (EPS) terhadap return saham, tambahan wacana keilmuan, serta
dapat dijadikan studi komparasi atau refrensi pada penelitian berikutnya.
3. Bagi Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI
Sebagai informasi mengenai perubahan dan pengaruh di pasar modal terhadap
komponen laporan arus kas, laba bersih dan earning per share (EPS) terhadap
return saham.
4. Bagi Investor Sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan untuk menjual atau membeli saham dengan melihat
beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan perusahaan
1.5
Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan laporan
keuangan perusahaan yang tergabung dalam indek LQ45 yang Listing di Bursa Efek
Indonesia tahun pengamatan 2009-2012.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Akutansi : Pengaruh kandungan informasi komponen laporan arus kas, laba bersih dan earning per share (EPS) terhadap return saham: Studi empiris pada Perusahaan LQ45 yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012" silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment