Abstract
INDONESIA:
Setiap badan usaha berdiri dengan tujuan utama yaitu untuk memperoleh laba atau profit. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan. Karena laba perusahaan merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya dan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah variabel seperti rasio likuiditas (current ratio), struktur modal (debt to equity ratio) dan struktur kepemilikan (kepemilikan manajerial) dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan yang diukur menggunakan ROE.
Penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation research) dengan pendekatan kuantitatif dimana peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 15 perusahaan yang terdaftar tetap di JII periode 2010-2013. Pengambilan sampel dilakukan dengen teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel likuiditas, struktur modal dan struktur kepemilikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Secara parsial hanya struktur modal yang berpengaruh positif dan signifkan terhadap profitabilitas, sedangkan likuiditas dan kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas.
ENGLISH:
Each entity created in order to make as much profit as possible as the main purpose. The company's ability to generate profits in its operations is the main focus in the assessment of the company's achievements. Because the company's profit constitutes an indicator of a company's ability to meet obligations for people with funds and elements in the creation of value company that demonstrate the company's prospects in the future. The purpose of this study is to analyze whether variables such as liquidity ratio (current ratio), capital structure (debt to equity ratio) and ownership structure (managerial ownership) could affect the company's profitability as measured by ROE.
This study used explanation research with quantitative approach where the researcher explained the causal relationship between the variables through hypothesis testing. The sample in this study consisted of 15 companies listed constantly in JII 2010-2013. Sampling was conducted by purposive sampling technique. Data analysis technique used is descriptive statistics and multiple regression analysis.
The results showed that the variable liquidity simultaneously, capital structure and ownership structure affected positively and significantly on profitability. Partially, only capital structure affected positively and significantly on profitability. While liquidity and managerial ownership affected negatively and insignificanly towards profitability.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap badan usaha berdiri dengan
tujuan utama yaitu untuk memperoleh laba atau profit. Dengan diperolehnya laba
perusahaan dapat memenuhi tujuannya yaitu dapat tumbuh secara terus menerus
(going concern) dan dapat memenuhi tanggung jawab sosialnya yang dikenal dengan
istilah corporate social responsibility. Salah satu cara yang dapat dilakukan
perusahaan untuk memperoleh laba yang menjadi tujuan utamanya adalah dengan
penjualan barang atau jasa. Semakin besar volume penjualan barang dan jasa,
maka laba yang dihasilkan oleh perusahaan juga akan semakin besar, keuntungan
perusahaan tercermin dalam laba bersih pada laporan keuangan. (Devi, 2013)
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya
merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis fundamental
perusahaan) karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan
elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di
masa yang akan datang. (Sumantri, 2012). Menurut Suwardjono (2008) menjelaskan
bahwa laba adalah imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa.
Laba merupakan kelebihan pendapatan diatas biaya (biaya total yang melekat
dalam kegiatan produksi dan penyerahan barang atau jasa). IAI menyatakan dalam
PSAK No.25 (2009) bahwa 2 manfaat informasi laba adalah untuk menilai perubahan
potensi sumber daya ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di masa depan dan
untuk perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan
tambahan sumber daya. Devi (2013) menjelaskan bahwa kelangsungan hidup
perusahaan dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain dapat dilihat dari aspek
keuangan yang mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam kinerjanya. Hal ini
dikarenakan para pengguna informasi biasanya melihat keberhasilan suatu
perusahaan dari kondisi keuangan dan kinerja keuangan yang dimiliki. Salah satu
cara untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang sehat adalah dengan
melihat bagaimana kemampuan perusahaan dalam memperoleh profit melalui rasio
profitabilitas. Sumantri (2012) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas perusahaan dapat dilihat menggunakan rasio keuangan. Riyanto
(2001) mengklasifikasikan rasio-rasio keuangan tersebut yang diantaranya adalah
(1) Rasio Likuiditas yang dapat diukur dengan menggunakan rasio lancar (current
ratio) dan rasio cepat (quick ratio). (2) Rasio Aktivitas yang dapat diukur
menggunakan average payable period dan average day’s inventory. Dan yang ke (3)
Ukuran Perusahaan yang dapat dijelaskan melalui teori teknologi, teori
organisasi, dan teori institusional. (Kusuma, 2005). Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Sumantri (2012) mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi profitabilitas perusahaan dengan rasio lancar yang mewakili rasio
likuiditas terhadap profitabilitas (ROA). Dari penelitian 3 tersebut dapat
disimpulkan bahwa rasio lancar berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas (ROA). Didapatkan nilai koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0.252 yang berarti 25,20% ROA dipengaruhi oleh variabel independen
sedangkan sisanya 74.80% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan
dalam penelitian. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Devi (2013)
bahwa rasio likuiditas yang diwakili oleh quick ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Santoso (2014) juga menghasilkan
bahwa rasio likuiditas yang diwakili oleh current ratio juga tidak memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas yang di proksikan dengan
ROE.
Hal ini dikarenakan tingginya rasio
likuiditas tidak selalu menjamin dapat meningkatkan keuntungan (profitabilitas)
perusahaan. Karena ada kemungkinan current asset yang tersedia berupa uang kas
yang besar, atau persediaan yang besar, dan piutang yang besar. Sehingga
dana-dana tersebut terkesan menganggur (idle) yang menyebabkan kemampuan
mendapatkan labanya kecil. Hasil penelitian Kristantri dan Rasmini (2012)
meyimpulkan bahwa debt to equity ratio (DER) berpengaruh secara positif
terhadap profitabilitas (ROE). Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang
dilakukan oleh Aminatuzzahra (2010) dan Fachruddin (2011) yang menyatakan bahwa
debt to equity ratio (DER) memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas
(ROE), dimana peningkatan hutang seiring dengan kemampuan perusahaan untuk
meningkatkan laba. Serta perubahan debt to equity ratio (DER) dapat
meningkatkan kinerja atau laba perusahaan (ROE). Namun hasil penelitian
tersebut bertentangan dengan hasil penelitian Syamsudin dan Primayuta (2009)
yang menunjukkan bahwa debt to 4 equity ratio (DER) tidak berpengaruh
signifikan terhadap perubahan laba. Dan juga Stella (2009), Kartika (2009) dan
Steven dan Lina (2011) yang menyatakan bahwa debt to equity ratio (DER)
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROE). Selain variabel di atas
dalam penelitian ini juga ingin menguji apakah struktur kepemilikan dapat
mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Karena struktur kepemilikan lebih
banyak dihubungkan dengan kebijakan hutang (struktur modal) perusahaan sehingga
variabel struktur kepemilikan ditambahkan dalam penelitian ini untuk membedakan
dengan penelitian-penelitian yang lain. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Christiawan dan Tarigan (2007), Indahningrum dan Handayani
(2009), Pithaloka (2009) serta Yeniatie dan Destriana (2010), yang mengaitkan
hubungan antara kepemilikan manajerial dengan kebijakan hutang (struktur modal)
perusahaan menghasilkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap
kebijakan hutang perusahaan. Hal ini dikarenakan semakin besar persentase
kepemilikan manajer dalam suatu perusahaan maka manajer tersebut akan turut
merasakan dampak dari pengambilan keputusan yang dibuatnya sebagai salah satu
pemegang saham perusahaan.
Manajer akan lebih berhati-hati
untuk membuat keputusan dalam mengelola perusahaan termasuk dalam menetapkan
kebijakan hutang perusahaan. Semakin tinggi kepemilikan manajerial maka akan
semakin kecil penggunaan hutang untuk mendanai kebutuhan perusahaan. (Yeniatie
dan Destriana, 2010). Sehingga manajer akan memaksimalkan atau mengefisiensikan
penggunaan modal sendiri terlebih dahulu, efisiensi dalam penggunaan modal
sendiri 5 tercermin dari ROE. (Kasmir, 2010). Selain itu jika semakin tinggi
profit yang didapatkan oleh perusahaan maka akan semakin kecil penggunaan
hutang yang digunakan dalam pendanaan perusahaan karena perusahaan dapat
menggunakan internal equity yang diperoleh dari laba ditahan terlebih dahulu.
Apabila kebutuhan dana belum tercukupi, perusahaan dapat menggunakan hutang.
(Yeniatie dan Destriana, 2010). Karena profitabilitas memiliki pengaruh negatif
terhadap kebijakan hutang. (Harjanti dan Tandelilin, 2007). Selain itu terdapat
perbedaan kebijakan hutang antara perusahaan degan kepemilikan manajerial dan
perusahaan tanpa kepemilikan manajerial. Seorang manajer sekaligus pemegang saham
lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan hutang. Manajer tidak ingin
perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau bahkan kebangkrutan. Karena
kesulitan keuangan akan merugikan posisinya sebagai seorang manajer maupun
sebagai seorang pemegang saham. (Christiawan dan Tarigan, 2007). Wiranata dan
Nugrahanti (2013) meneliti tentang pengaruh struktur kepemilikan terhadap
profitabilitas perusahaan manufaktur di Indonesia. Variabel struktur kepemilkan
terdiri dari kepemilikan asing, kepemilkan pemerintah, kepemilikan manajemen,
kepemilikan institusi, dan kepemilikan keluarga. Variabel profitabilitas diukur
menggunakan return on asset (ROA). Dengan menggunakan variabel kontrol berupa
ukuran perusahaan dan leverage. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan
asing dan leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas, sedangkan
kepemilikan keluarga memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Variabel lainnya yaitu kepemilikan pemerintah, 6 kepemilikan manajemen,
kepemilikan institusi dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas. Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hermalin dan Weisbach (1991) yang menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kemudian Stein (2012)
yang meneliti tentang pengaruh struktur modal (DER) terhadap profitabilitas
(ROE) pada perusahaan industri tekstil dan garment menghasilkan bahwa secara
parsial dan simultan (bersama-sama) variabel struktur modal (DER) berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROE). Pada prinsipnya pilihan pemenuhan
kebutuhan dana perusahaan cenderung menggunakan modal sendiri (intern) sebagai
modal permanen ketimbang modal asing (ekstern) yang hanya digunakan sebagai
pelengkap apabila dana yang dibutuhkan kurang mencukupi. Hal ini sesuai dengan
pecking order theory, perusahaan cenderung memilih pendanaan yang berasal dari
internal daripada eskternal maka urutan pendanaan yang disarankan adalah
pertama laba ditahan, diikuti hutang, dan yang terakhir penerbitan ekuitas
baru. Dengan mengelola sumber dana secara efisien diharapkan perusahaan dapat
meningkatkan keuntungannya. Menurut Aditya (2006) menyatakan bahwa perusahaan
dengan profitabilitas yang tinggi dan penggunaan internal financing yang lebih
besar dapat menurunkan penggunaan hutang. Pendapat ini sama halnya dengan
pendapat Weston dan Bringham (1994) dan Hermuningsih (2013) yang menyatakan
bahwa perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian investasi (profitabilitas)
tinggi cenderung memiliki hutang dalam jumah kecil karena 7 penggunaan ekuitas
(modal sendiri) lebih besar. Tetapi ada pendapat yang menyatakan bahwa semakin
besar penggunaan hutang dalam struktur modal maka semakin meningkat ROE
perusahaan. (Sartono, 2001). Dengan beberapa penelitian terdahulu seperti yang
telah dijelaskan diatas, hasilnya menunjukkan bahwa terdapat ketidakkonsistenan
antara penelitian yang satu dengan lainnya.
Oleh karena itu peneliti ingin
meneliti kembali tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas
perusahaan yang biasanya diukur dari kinerja keuangan yaitu dengan menggunakan
rasio likuiditas. Serta dalam penelitian ini juga ditambahkan variabel strukur
kepemilikan dan struktur modal perusahaan. Sehingga berdasarkan latar belakang
masalah di atas penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Pengaruh Likuiditas, Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan Terhadap
Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index
Periode 2010- 2013)”. 1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh secara simultan antara
Likuiditas, Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan terhadap Profitabilitas
perusahaan yang terdaftar Jakarta Islamic Index periode 2010-2013 ?
2. Apakah ada pengaruh secara parsial antara
Likuiditas, Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan terhadap Profitabilitas
perusahaan yang terdaftar Jakarta Islamic Index periode 2010-2013 ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Penelitian Tujuan dari diadakannya penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
secara simultan antara Likuiditas, Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan
terhadap Profitabilitas perusahaan yang terdaftar Jakarta Islamic Index periode
2010-2013.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh secara parsial antara Likuiditas, Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan
terhadap Profitabilitas perusahaan yang terdaftar Jakarta Islamic Index periode
2010-2013.
Manfaat dengan adanya penelitian ini
adalah :
1. Bagi Perusahaan Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai bahan masukan /
evaluasi bagi perusahaan agar dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan berkaitan dengan masalah Likuiditas, Struktur Modal dan
Struktur Kepemilikan dalam suatu perusahaan sebagai upaya untuk meningkatkan
profitabilitas.
2. Bagi Penulis Penelitian ini dapat
memberikan pengalaman belajar dan kesempatan untuk menerapkan ilmu-ilmu yang
didapatkan selama di bangku kuliah dan sebagai bahan perbandingan antara
hal-hal yang bersifat teoritis dan praktis dalam kehidupan nyata sehingga dapat
menambah wawasan ilmu 9 pengetahuan serta dapat dijadikan dasar untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.
3. Bagi Pembaca Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan / menambah wawasan dan pengetahuan yang baru
berkaitan dengan Pengaruh Likuiditas, Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan
terhadap Profitabilitas Perusahaan.
1.4 Batasan Penelitian
Adapun batasan-batasan yang ada dalam
penelitian ini adalah : 1. Jangka waktu / periode yang dijadikan sebagai bahan
penelitian hanya meliputi tahun 2010-2013.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Analisis pengaruh likuiditas, struktur modal dan struktur kepemilikan terhadap profitabilitas: Studi pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2013. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment